Setelah Nova, Giliran Dahlan Temui Mendagri

Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Dahlan Jamaluddin menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian guna membahas isu-isu terkait perkembangan Aceh terkini.

Sebelumnya, dua hari lalu, Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah juga telah melakukan pertemuan dengan Mendagri di Jakarta, guna membicarakan sejumlah hal penting.

Dahlan Jamaluddin menjelaskan, pertemuan dengan Mendagri merupakan salah satu agenda utama lawatan kerjanya di Jakarta.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="0" judul="Baca Juga : "]

Pertemuan antara Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin dan Tito Karnavian berlangsung Kamis (13/8) di rumah dinas Mendagri. Pertemuan ini sekaligus menegaskan suasana santai dan bersahabat antara Mendagri dan Ketua DPRA.

“Saya diterima di rumah dinas Pak Tito, diskusi kami berlangsung selama 2 jam, selain menyampaikan tentang perkembangan kelembagaan dan kerja-kerja DPRA, kami juga membahas isu-isu penting dan perkembangan Aceh, dan kesiapan Pemerintah Aceh dalam penanganan Covid-19”, ujar Dahlan.

Dalam pertemuan ini, Mendagri juga menyampaikan kepada Ketua DPRA agar kelembagaan DPRA harus semakin kuat dan solid, bekerja sesuai peraturan dan etika politik.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="1" judul="Baca Juga : "]

Mendagri Tito Karnavian juga menyampaikan akan melakukan lawatan kerja ke Aceh dalam dua minggu ke depan untuk melihat kesiapan Pemerintah Aceh dan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Beliau mendapatkan informasi terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di Aceh secara signifikan dalam dua minggu ini, sehingga beliau perlu melihat langsung agenda kesiapan Pemerintah Aceh, strategi penanganan dan efektifitas anggaran refocusing APBA 2020 untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 1,7 triliun,” tambah Dahlan.

Pada akhir pertemuan, Dahlan menyerahkan kopiah Aceh yang langsung dipakai oleh Mendagri dan kopi Gayo Leuser.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="2" judul="Baca Juga : "]

Dahlan juga menjelaskan sekilas tentang Kopiah Aceh sebagai identitas adat dan budaya Aceh, serta menjelaskan tentang kopi Gayo Leuser yang tumbuh di dataran tinggi Gayo.

Dimana kopi Gayo merupakan komoditas unggulan Aceh yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, namun tetap menjaga kelestarian lingkungan. (IA)