INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Siapa Penjarah Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani? Ini Kata yang Ketinggalan Rombongan

Last updated: Minggu, 31 Agustus 2025 19:32 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 9 Menit
Siapa Penjarah Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani? Ini Kata yang Ketinggalan Rombongan
SHARE

Infoaceh.net –  Suasana di ruas jalan raya depan Kompleks Parlemen Senayan sepi Ahad siang (31/8/2025). Aparat kepolisian membentuk pagar tameng sekitar seratus meter di kiri-kanan ruas jalan di depan gerbang gedung wakil rakyat.

Tak ada lagi riuh teriakan mencaci-maki wakil rakyat dari ribuan pengunjuk rasa. Hanya residu gas air mata masih membuat pedih bola mata. Di trotoar ke arah Pancoran sekitar 500 meter dari Kompleks Parlemen, pria muda itu terduduk lemas. Dua hari belum makan dia bilang.

Kapolres Aceh Besar AKBP Sujoko memimpin serah terima jabatan tiga Kabag, satu Kasat, dan dua Kapolsek di Lapangan Apel Mapolres Aceh Besar, Jantho, Rabu (29/10). (Foto: Ist)
Polres Aceh Besar Gelar Sertijab 3 Kabag, 1 Kasat dan 2 Kapolsek

“Saya terpisah, Bang dari teman-teman. Waktu polisi tembak gas air mata kemarin malam kami kemana-mana,” ujar dia. Lelaki kelahiran 2004 itu memberikan nama lengkap sampai tanggal kelahirannya dan mengizinkan untuk ditulis. Namun untuk alasan perlindungan diri yang bersangkutan, Republika akan memanggilnya Ahu saja.

- ADVERTISEMENT -

Sudah dua hari ia buta dari kabar soal yang terjadi di Jakarta. Telepon genggamnya ia titipkan ke pemimpin rombongan. Ia mengaku tak paham, kediaman sejumlah anggota DPR beserta Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah dijarah sejak Sabtu (30/8/2025) malam.

Meski begitu, saat ditanyai Republika sebelum menyampaikan kabar tersebut, Ahu fasih menjelaskan rencana tersebut. “Sebelum terpisah kami dikasih tahu nanti ke rumah siapa itu di Jakarta Utara, dekat kota. Daerah yang banyak mobil besarnya itu, Bang,” kata dia.

- ADVERTISEMENT -
Kementerian Sosial memperkuat sinergi dengan Pemerintah Aceh dalam penanganan bencana dan penguatan cadangan logistik daerah. (Foto: Ist)
Tangani Bencana di Aceh, Kemensos Siapkan Bantuan Logistik 6 Truk Kontainer

Ahu menuturkan, pimpinan rombongan memberi tahu ada empat rumah yang bakal dijarah. Yang lain dari kejadian, menurut Ahu kediaman Presiden Prabowo Subianto jadi sasaran yang terakhir. Ia tak diberitahu rencana penjarahan kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pemuda kurus berkulit gelap itu kemudian menuturkan bagaimana ia bisa sampai di Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa. Ahu mendaku lahir di salah satu desa di Kecamatan Cimahi, Kabupaten Cimahi. Ia hanya bersekolah sampai tamat sekolah dasar, bekerja membantu orang tua menggarap sawah sewaan.

Beberapa tahun belakangan, ia rajin diajak berunjuk rasa ke Bandung dan Jakarta oleh “abang-abangan” kampung berinisial R. Sudah delapan kali ia jadi “tim pemukul” dalam unjuk rasa-unjuk rasa belakangan. Tiga diantaranya ke Kompleks Parlemen Senayan.

M Nur Mahdi SH MH, Ketua Panitia Pelaksana Mubes I PIRA
PIRA Gelar Mubes I, Warga Pidie Raya Diajak Ramaikan

“Yang dulu Gibran dibilang terlalu muda jadi wapres itu saya ikut. Terus yang Jokowi dibilang campur tangan pemilu juga ikut,” kata dia. R, ia menuturkan, biasanya menanyakan siapa yang hendak ikut berunjuk rasa ke Jakarta. Yang bersedia kemudian diajak.

- ADVERTISEMENT -

Di atas R, kata Ahu, ada lagi komandonya. “Bosnya ada bapak-bapak. Pakai masker terus jadi saya tidak tahu mukanya,” tutur Ahu.

Ajakan terkini datang pada Rabu (27/8/2025) lalu. “Dibilangnya untuk protes anggota DPR,” kata Ahu. Sepuluh orang dari kampungnya berangkat. Sebelum berangkat, mereka diperintahkan membuat dulu bom molotov. “Ada 160 botol dibuat,” kata Ahu. Ia mengatakan botol-botol itu berisi minyak tanah karena mahalnya harga bensin.

Botol-botol itu kemudian diangkut ke kendaraan minibus putih. “Macam Alphard tapi bukan, saya lupa namanya,” kata Ahu. Di dalam kendaraan, Ahu menyaksikan sudah disiapkan banyak petasan dan kembang api.

Dari Cimahi, rombongan itu berangkat menjemput “pasukan” tambahan ke Bandung. Konvoi dipimpin empat mobil. “Yang macam Alphard itu satu, Agia, Avanza, sama saya lupa satu mobil apa tapi kecil bentuknya,” kata Ahu. Ada dua berpelat nomor F (Bogor dan sekitarnya), satu berpelat E (Cirebon dan sekitarnya), dan satu berpelat B (Jakarta).

Konvoi tersebut kemudian menjemput tambahan pasukan ke Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, dan akhirnya ke Bogor. Sampai Bogor, kata Ahu, rombongan bersepeda motor sudah mencapai 600 orang.

Rombongan itu berunjuk rasa di Tangerang dulu sebelum akhirnya tiba di Kompleks Parlemen Senayan pada Kamis. “Langsung kita serang pagarnya, petasan dibakar, bom molotov dilemparin,” kata Ahu. Komando di mobil, menurutnya ikut turun dan memanas-manasi penyerangan.

Di Kompleks Parlemen, ia juga mengatakan bertemu dengan rombongan lain yang direkrut dengan cara yang sama. “Kami dari Bandung. Ada juga dari Bekasi, dari Jawa lupa tempatnya, sama ada kelompok yang bicaranya seperti orang Medan,” ia menuturkan.

Sementara sebagian kelompok beraksi di DPR, rekan-rekan Ahu yang lain membakari halte-halte Transjakarta. “Itu pakai molotov yang dibuat di kampung,” kata dia. Sebagian dari anggota rombongan, kata dia, ditugaskan mengunggah siaran live di TikTok.

Pada Jumat itu, kata Ahu sudah dibicarakan rencana penjarahan ke rumah-rumah anggota dewan. Ia mengeklaim tak hafal nama pejabat yang rumahnya bakal dijarah. Namun Ahu berencana ikut dalam rombongan penjarah.

Sementara sejak Jumat malam, aparat sudah mulai menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa. Saat itulah Ahu mengatakan terpisah dari rombongannya. “Saya cari-cari nggak ketemu. Terlalu banyak orangnya,” kata Ahu.

Sampai massa di DPR mulai sepi menjelang Sabtu sore, ia tak kunjung menemukan satupun anggota rombongannya. Ahu mencoba menyusul dengan angkot ke wilayah utara Jakarta. Namun tanpa telepon genggam dan uang saku yang sudah ludes, upayanya gagal. Akhirnya ia pasrah berjalan kaki kembali ke DPR dan menunggu di titiknya bertemu Republika pada Ahad siang.

Ahu terkejut saat diberitahu bahwa penjarahan terhadap rumah-rumah anggota dewan sudah dilakukan pada Sabtu sore. “Udah ancur? Saya mau ke sana ditinggal!” kata Ahu. Ia kembali bersumpah saat diberitahu Republika, baru  paham bahwa penjarahan sudah dilakukan. “Mau baca berita bagaimana, Bang, hape tidak ada,” ia berusaha meyakinkan.

Saat diperlihatkan video penjarahan, Ahu mendaku mengenali sebagian penjarah.

“Itu yang naik ke atas mobil yang pegang hape sama jaket saya,” kata dia saat diperlihatkan video penjarahan dan perusakan kediaman politikus NasDem Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Itu yang baju biru juga rombongan saya, Bang,” ia melanjutkan.

“Wah enak pada dapat barang-barang,” kata dia menyaksikan lebih lanjut rangkaian video penjarahan. Ia juga tak heran saat ada brankas yang diangkut. “Kami hanya dikasih makan nasi bungkus saja tiga kali sehari,” ujarnya. Jarahan di rumah-rumah anggota dewan tersebutlah yang dijanjikan sebagai keuntungan. “Kami tak bayar, kata abangnya nanti ada brankas yang bisa diambil di rumah yang dijarah,” kata dia.

Terpisahnya sel-sel komando pasukan pengunjuk rasa dan penjarah itu membuat kisah Ahu tak bisa diverifikasi secara independen oleh Republika. Yang jelas, pantuan saat penjarahan menunjukkan bahwa mereka bukan orang tempatan.

Di Jakarta Utara, misalnya, warga setempat mencoba mencegah penjarahan terhadap kediaman Ahmad Sahroni. “Setahu saya udah sejak Ashar (penyerangannya), tapi nggak tahu tuh, mukanya banyak yang nggak kenal,” kata seorang ibu yang tengah mencari mencari anaknya di sela penjarahan.

Sekitar pukul 19.00 WIB, gang menuju rumah Sahroni ditutup oleh warga setempat. “Sudah ya sudah habis,” ujar warga. “Biar kami istirahat,” ujar warga yang lain.

Sementara tak semua yang berunjuk rasa pekan lalu adalah yang datang atas suruhan pihak tertentu. Bahkan hingga Ahad ini, saat tak ada lagi kerumunan massa di depan Kompleks Parlemen, masih saja ada yang datang hendak menyampaikan uneg-uneg.

“Saya jengkel beneran, Mas. Masak kita bayar listrik, beli beras, bayar pajak, dia orang DPR nggak bayar pajak,” kata Salimah (60 tahun), seorang ibu dari Kalibata, Jakarta Selatan. Ia mengatakan hendak datang sejak kemarin-kemarin namun terhambat aqiqahan cucunya. Siang itu, ia satu dari sedikit saja warga yang masih bertahan di depan pagar tameng aparat kepolisian dekat gerbang Kompleks Parlemen.

“Sekarang saya sudah bawa bekel. Ada nasi, minuman, ada roti. Sampe kapan juga demonya saya jabanin,” ujarnya berapi-api. “Saya sudah minta izin sama Allah, mau demo sampai tobat itu anggota dewan,” ia melanjutkan sembari menyeka mata yang perih terkena sisa gas air mata.

TAGGED:Ahmad SahroniAHUCipta KondisiDemo BayaranDemo DPR Ricuhdemonstrasi anarkiskepercayaan rakyat.Kritik PublikMenteri warisan JokowiMolotov CocktailnasionalPangi Syarwi ChaniagoPenjarahanperistiwaPrabowo Subiantoprabowo:Reformasi DPRreformasi PolriReshuffle Kabinetstabilitas politikVoxpol Centerwww.infoaceh.net
Previous Article Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Mar Freddy Ardianzah, saat memberikan keterangan pers di Jakarta terkait narasi hoaks yang menyebut prajurit TNI ditangkap Polri, Ahad (31/8/2025). TNI Tegas Bantah Isu Brimob Tangkap Prajurit: Narasi Adu Domba dan Hoaks
Next Article Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot menteri-menteri warisan Jokowi, Minggu (31/8/2025). Titik Krusial, Prabowo Sudah Saatnya Berhenti ‘Mengasuh’ Orang-orang Warisan Jokowi

Populer

Majelis Wali Amanat (MWA) USK menetapkan 6 bakal calon Rektor USK untuk maju ke tahapan berikutnya dalam proses pemilihan Rektor USK periode 2026–2031. (Foto: Ist)
Pendidikan
MWA USK Tetapkan Enam Bakal Calon Rektor Periode 2026–2031
Rabu, 29 Oktober 2025
khwanul Kiram Bawarith (kiri) dan senator asal Aceh Darwati A Gani (kanan). (Foto: Ist)
Pendidikan
Santri Aceh Ikhwanul Kiram Juara 3 Nasional Festival Video Pendek Gen Z DPD RI Award 2025
Rabu, 29 Oktober 2025
Aroma pelanggaran hukum tercium kuat di balik proyek pembangunan yang digarap Kelompok/Koperasi Berkah Sabang Indah (BSI) di Gampong Krueng Raya, Sabang. (Foto: Ilustrasi)
Hukum
BSI Sabang Kebal Hukum, Regulasi Dikangkangi Demi Hibah Rp6,2 Miliar
Rabu, 29 Oktober 2025
Proyek Rumah Sakit Pendidikan USK (USK Teaching Hospital) resmi masuk Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (Bluebook) milik Bappenas 2025–2029.
Pendidikan
Proyek Rumah Sakit Pendidikan USK Rp1,1 Triliun Masuk Bluebook Bappenas
Selasa, 28 Oktober 2025
Tender proyek pembangunan sekolah rakyat di Aceh dinilai tidak berpihak pada pengusaha lokal. (Foto: Ist)
Umum
Tender Sekolah Rakyat di Aceh Dimonopoli BUMN, Pengusaha Lokal Hanya Jadi Kepala Tukang
Rabu, 29 Oktober 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG HARI SANTRI
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4

Berita Lainnya

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin
Nasional

Cak Imin Sindir Gurita Ritel Modern: Indomaret dan Alfamart Bikin Usaha Rakyat Tersingkir

Rabu, 29 Oktober 2025
Ahmad Sahroni
Politik

MKD Gelar Sidang Awal Kasus Lima Anggota DPR Nonaktif, Sahroni hingga Uya Kuya Masuk Daftar

Rabu, 29 Oktober 2025
Mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali muncul untuk buka suara soal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh yang belakangan menjadi polemik.
Umum

Jokowi Tanggapi Polemik Kereta Cepat, Penampilan Ber-topi Jadi Sorotan Publik

Rabu, 29 Oktober 2025
Purbaya tampak mengenakan topi dengan angka “8%” terpampang di bagian depan.
Ekonomi

Topi “8%” Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Simbol Kejar Target Ekonomi Prabowo

Rabu, 29 Oktober 2025
Warga Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, dihebohkan dengan kemunculan benda hitam melayang di langit yang diduga “awan hitam” misterius. Video penampakan itu viral di media sosial dan menimbulkan spekulasi liar di kalangan warganet.
Umum

Viral Benda Hitam Melayang di Langit Subang, Warga Sebut Busa Beracun Turun dari Langit

Rabu, 29 Oktober 2025
Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya meluruskan kabar soal insentif Rp5 juta bagi SPPG yang membuat konten viral tentang Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Isu tersebut sempat ramai di media sosial lantaran disebut sebagai strategi agar program MBG makin populer.
Umum

Candaan Rp5 Juta Bikin Konten Viral, BGN Tegaskan Tak Ada Insentif Pribadi Program MBG

Rabu, 29 Oktober 2025
royek kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Umum

Kereta Cepat Barang Busuk, Hensat Sentil Luhut dan Ingatkan Prabowo Soal Natuna

Rabu, 29 Oktober 2025
Sepuluh orang diadili di Paris, Senin (27/10/2025), karena menyebarkan komentar bernada fitnah dan perundungan terhadap Brigitte Macron, istri Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Luar Negeri

Brigitte Macron Jadi Korban Perundungan Siber, 10 Orang Diadili di Paris

Rabu, 29 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?