Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani mendapati bahwa berdasarkan list menu yang disampaikan oleh kepala instalasi gizi Mainel SPd MPd, sungguh berbeda dengan yang diantar.
Pada list buah-buahan seharusnya disediakan jeruk pada jatah makan siang, ternyata malah diganti dengan pisang, penggantian jenis buah-buahan tanpa komunikasi dengan instansi gizi, ini adalah di luar kesepakatan.
Menurut keterangan kepala instalasi Mainel SPdMPd, keadaan ini sudah dilakukan peringatan dengan beberapa kali rekomendasi untuk perbaikan sesuai dengan kerangka acuan kerja.
Dimana sudah diatur menu yang teratur untuk masing-masing waktu makan, seharusnya pihak rekanan dapat menyiapkan jauh-jauh hari. Sehingga kesan menu tidak tersedia stok takkan terjadi.
“Melihat keadaan seperti ini, malah pihak kami Komisi V menduga keadaan di tempat penyiapan makanan katering, bisa jadi lebih tidak higienis, tentu hal ini bukan harapan kita bersama. Untuk ini kami berharap kepada pihak penyedia jasa makanan, agar mempunyai hati dan rasa tanggung jawab.
Yang tidak hanya mengejar keuntungan tetapi lebih memperhatikan bahwa makanan yang disajikan juga berpengaruh terhadap kesembuhan pasien.
Jangan terkesan orang yang sudah terganggu kejiwaannya akan tambah parah,” pungkas Ketua Komisi V DPRA.
Untuk menindaklanjuti hasil temuan Sidak ini pihak Komisi V DPRA akan memanggil pimpinan RSJ dan menggelar Rapat Kerja dengan pihak BLUD RSJ pada Senin, 14 November 2022. (IA)