Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati, meninjau pembuatan hand sanitizer di SMK SMTI Banda Aceh
Banda Aceh — Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK-SMTI) Banda Aceh memproduksi hand sanitizer (cairan pembersih tangan antiseptik) untuk mencegah penularan virus Corona.
Kepala SMK-SMTI Banda Aceh, Hariyanto, menjelaskan, bahan baku hand sanitizer bermerek Klona itu, bersumber dari tanaman herbal. Ia mengatakan, berdasarkan hasil uji dari sejumlah laboratorium, daya membunuh kuman dari hand sanitizer Klona itu mencapai 99 persen dan bahannya pun aman untuk kulit.
“Hand sanitizer yang kami produksi ini memuat bahan baku minyak atsiri, cengkeh, kayu putih, ekstrak sirih, lidah buaya serta gliserin. Kemudian juga mengandung alkohol,” ujar Hariyanto.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati, melihat langsung proses produksi hand sanitizer, di Laboratorium Kimia Industri SMK SMTI Banda Aceh, Senin, (20/7). Dyah mengapresiasi serta mendukungnya.

Produksi hand sanitizer tersebut bekerja sama dengan perusahaan Owellnes We Care, anak perusahaan PT Biosentra Indonesia. Semua bahan baku pembuatan hand sanitizer itu disediakan oleh mereka dan proses distribusinya pun mereka lakukan.
“Karena sudah dikomersialkan, maka harus bekerja sama dengan badan usaha. Kami menyediakan bahan baku dan melakukan distribusi, sementara pihak sekolah menyediakan SDM dan peralatan. Jadinya harga produk lebih murah, ” kata Lahmudin Amar, Representatif Owellness we care.
Amar mengatakan, kerja sama itu dimulai pada masa pandemi Covid-19. Saat ini pihaknya mulai mendistribusikan produk tersebut ke berbagai daerah di Aceh, terutama ke sekolah, usaha perhotelan dan swalayan.
“Saat ini kita sedang memproses izin dari Kemenkes RI, agar produk ini bisa kita distribusikan secara nasional,” ujar Amar.
Amar berharap, kehadiran istri orang nomor satu di Aceh itu dapat membantu proses distribusi produk buatan anak Aceh tersebut.