Soal Oknum Brimob Ancam Tembak Warga di Paya Bakong, Polisi Sebut Hanya Kesalahpahaman
Sebelumnya, sebuah video viral mengungkap aksi pria diduga anggota polisi di kawasan Paya Bakong, Aceh Utara.
Saat berdinas mengamankan lokasi dari warga yang menuntut ganti rugi atas haknya, oknum tersebut begitu arogan. Dia meminta warga pulang jika tidak akan ditembak.
Bahkan dia berteriak memerintahkan anggota untuk mengkokang senjata.
Video tersebut menampilkan sejumlah warga yang tengah mendatangi sebuah lokasi proyek Waduk Keureuto
Diketahui, warga tersebut sengaja mendatangi lokasi demi menuntut ganti rugi atas pembangunan Waduk Krueng Kuereuto.
Beberapa di antaranya bahkan nampak membawa sejumlah berkas hingga dokumen-dokumen penting saat beraksi di lokasi. Salah satu di antaranya berhadapan langsung dengan aparat keamanan yang diduga merupakan anggota polisi.
“Mana perwakilannya?” tanya pria diduga polisi.
“Saya,” jawab salah satu warga.
Terlibat adu mulut antara polisi dengan sejumlah warga membuat suasana kian memanas. Kerumunan warga serta petugas di lokasi mulai bersitegang.
Dalam video yang beredar, petugas nampak meminta warga untuk membubarkan diri. Namun demikian, sejatinya warga tak mengindahkan.
Warga tetap berada di lokasi untuk mendapatkan haknya atas ganti rugi lahan yang digunakan pemerintah.
Dengan arogan, pria diduga polisi itu lantas melontarkan ancaman. Dengan nada tinggi dia memerintahkan anak buahnya menembak warga yang tak mau pulang.
“Oknum aparat ancam tembak warga yang tuntut ganti rugi lahan Waduk Krueng Keureuto,” demikian dikutip dari keterangan video.
Tak berselang lama, petugas lantas meminta anggota Brimob yang diduga berada di sebelahnya untuk mengokang senjata. Ancaman tersebut dilontarkannya sembari mengangkat jari telunjuk.
“Brimob kokang senjata semua, kalau ga ada yang pulang, tembak,” teriaknya.
Kendati mendapat ancaman, sejumlah warga di lokasi tak bergeming. Hingga video berakhir, aksi menuntut ganti rugi lahan masih nampak dilakukan. (IA)