“Itu posting dan diangkat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelas Asri, kepada Tribunnews.com.
Asri kemudian menjelaskan duduk perkara permasalahan yang menimpa Intan Mutiara.
Semua bermula saat gadis kecil itu lulus dari MI Darul Muhsinin pada 2024 kemarin.
Saat itu, sekolah menggelar rapat bersama seluruh wali murid dan orang tua guna membahas masalah perpisahan.
Asri menegaskan dalam pertemuan disepakati akan digelar rekreasi bersama.
“(Setuju) bahwasanya kita akan pelepasan atau tamat-tamatan di jenjang MI dengan anggaran dana Rp480 ribu (per siswa),” urainya.
Lebih lanjut Asri menguraikan, biaya Rp480 ribu dibagi menjadi dua.
Rp280 ribu untuk biaya pelepasan di lingkungan sekolah, seperti pentas seni, makan, dan keperluan lainnya.
“Dan Rp200 ribu untuk biaya rekreasi ke Aeng si Joni. Ini keputusan bersama,” katanya.
Asri turut membenarkan, Intan Mutiara tidak ikut kegiatan tersebut.
Berhenti sekolah karena ingin bekerja
Asri melanjutkan, singkat cerita Intan Mutiara melanjutkan sekolah di MTs Darul Muhsinin.
Di kelas 7, semua berjalan lancar hingga semester 1 berakhir
Masuk semester 2, Intan Mutiara tidak masuk lagi ke sekolah.
Asri kemudian mengutus perwakilan guru untuk mendatangi rumah siswi itu.
Terjadi obrolan dengan orang tua Intan Mutiara terkait tanggungan biaya rekreasi yang belum dibayar.
Asri mengatakan, sedari awal dirinya tidak mempermasalahkan dan meminta Intan Mutiara untuk melanjutkan sekolah.
“Saya bilang ke ibunya, ndak papa ibu kalau ada rezeki dicicil seberapa adanya,” kata dia.
Asri menyebut pihak sekolah turut memberikan bantuan kepada Intan Mutiara.
Bantuan berupa buku sekolah gratis, seragam gratis, bahkan tidak perlu membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) 1 tahun.
Asri menjelaskan, Intan Mutiara tidak lagi sekolah saat semester 2 di kelas 7.
Ia awalnya tidak mengetahui alasan siswinya berhenti sekolah.
Asri kemudian menyuruh teman sekelas untuk datang ke rumah Intan Mutiara.
Sekolah lalu mendapatkan informasi Intan Mutiara berhenti sekolah karena kerja.