Mawardi maupun Mustafa, bisa bernafas lega mencium udara Jakarta saat keluar dari pintu pesawat Garuda. Dia dan keenam ABK di bawah umur tak dapat menahan harunya.
Di hadapan Plt. Gubernur Aceh, keenam ABK ini mengaku menyesal dan tidak ingin melaut lagi. Penyesalan tersebut menjadi lucu karena diucapkan serentak dan membuat semua yang berada di dalam ruangan tertawa.
“Kami tidak ingin melaut lagi,” serentak sama-sama menjawab pertanyaan Plt Gubernur Aceh.
Mawardi beserta kelima ABK anak di bawah umur berharap, mereka masih punya harapan baru ketika sampai di Aceh. Mereka ingin melanjutkan sekolah mereka lagi. Hampir semua anak ini putus sekolah. Mereka hanya menyelesaikan Sekolah Dasar (SD).
“Cuma, seandainya ada kesempatan untuk sekolah lagi, dan pemerintah mau membantu agar kami bisa sekolah, kami semua mau sekolah lagi,” kata Mawardi. Dia bercita-cita untuk menjadi “Brandweer”, atau PMK, pasukan yang bertugas memadamkan kebakaran.
Mereka bersyukur dan berterima kasih kepada pihak yang telah membantu pemulangan ini, terutama Pemerintah Aceh dan Pusat. “Kami berterima kasih kepada Bapak Plt Gubernur, dan pihak lain yang telah membantu kami,” pungkasnya. [*]