Iran Klaim Infrastruktur Nuklir Tetap Aman
Terpisah, selama pidato Khamenei menyatakan bahwa serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklirnya tidak memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan nuklir nasional.
Dalam pernyataannya, Khamenei menggambarkan serangan militer AS sebagai langkah putus asa dan menyatakan bahwa program nuklir Iran tetap “berdiri kokoh” meskipun mendapat tekanan militer.
“Amerika Serikat berperang (dengan Iran) untuk menyelamatkan Israel, tetapi tidak mencapai apa pun dari perang ini,” ujar Khamenei.
“Serangan itu tidak berdampak signifikan terhadap infrastruktur nuklir Iran,” tegas Khamenei, sembari menuding Presiden AS Donald Trump telah membesar-besarkan efek serangan demi pencitraan politik.
Memperkuat klaim Khamenei, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi turut mengakui kerusakan memang terjadi di beberapa titik penting dalam sistem fasilitas nuklir Iran.
Meskipun tidak secara terbuka menyebut lokasi yang terkena serangan, Araghchi menyatakan bahwa reaktor dan sistem pengayaan uranium “tetap memiliki integritas struktural” dan tidak runtuh total seperti yang diklaim oleh Amerika Serikat.
Araghchi menambahkan bahwa sebagian besar sistem kontrol dan penyimpanan data masih bisa dipulihkan, meskipun beberapa bagian harus diganti.
Pernyataan itu dilontarkan guna menepis laporan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa “obliteration” (kehancuran total) adalah kata yang tepat untuk menggambarkan dampak serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
“Kerusakan besar terjadi di semua situs nuklir Iran, seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit. ‘Obliteration’ adalah istilah yang akurat!” kata Trump di platform media sosial Truth Social, Senin (23/6/2025).
“Struktur (bangunan) putih yang terlihat itu tertanam jauh di dalam batu, bahkan atapnya berada jauh di bawah permukaan tanah dan sepenuhnya terlindung dari api,” katanya