Teken MoU dengan USK, PT Trans Continent Bangun Pabrik Pengalengan Keumamah Lituna
Sementara Presiden Direktur Trans Continent Ismail Rasyid juga menyambut baik kerja sama ini. Ismail yang merupakan alumni USK dan pengusaha logistik dan transportasi internasional ini ingin berkontribusi untuk pergerakan ekonomi di Aceh.
Melalui komersialisasi inovasi hasil riset USK, Trans Continent akan melakukan investasi pada industri pengalengan ikan keumamah.
“Saya yakin dengan komitmen dan reputasi USK dalam kerjasama ini. SDM USK tidak perlu kira ragukan lagi,” ujar Ismail.
“Trans Continent akan ikut serta mengawal agar implementasi Lituna Project ini dapat segera dilaksanakan. Kami akan buat time table agar sejak hari ini hingga ground breaking pabrik Lituna dapat berjalan lancar dan cepat,” lanjut Ismail Rasyid
“Insya Allah, kita akan tangani pemasaran dari tingkat lokal hingga global. Keumamah dengan rempah Aceh sangat digemari di berbagai daerah dan manca negara,” ungkap Ismail lebih lanjut.
“Insya Allah, tahun depan jamaah umrah dan haji dari Aceh sudah bisa membawa produk Lituna ini sebagai bekal diperjalanan ke tanah suci. Dan menjadi pengobat rindu untuk masakan khas Aceh selama di luar negeri” pungkas Ismail.
Lituna merupakan ikan keumamah yang diolah dari Ikan tongkol (suree) jenis ame-ame dan telah dimasak dengan bumbu khas Aceh siap saji yang telah dikalengkan serta dikomersialkan pada skala industri kecil.
Lituna menggunakan teknologi sterilisasi steam (uap panas) tanpa bahan pengawet yang telah melewati berbagai pengujian. Produk inovasi ini merupakan hasil penelitian dari Dosen Fakultas Pertanian USK Prof Dr Sri Haryani Anwar dan tim dan dikomersialkan melalui Direktorat Bisnis USK bekerja sama dengan PT. Trans Continent. (IA)