Teladani Nabi Ibrahim, Berkurban Momentum Pembuktian Cinta kepada Allah
Menurut kajian fikih, hukum berkurban adalah sunnah muakkad. Makruh meninggalkannya apabila ada kemampuan. Riwayat Anas bin Malik, bahwa Nabi saw pernah berkurban dengan dua ekor kambing kibas yang berwarna putih hitam dan bertanduk.
Beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri. Rasulullah menyebut nama Allah seraya bertakbir. Sehingga sangat dianjurkan bagi yang pandai menyembelih untuk menyembelih sendiri. Adapun yang tidak bisa menyembelih sendiri maka boleh hukumnya mewakilkan kepada orang lain, dan hendaknya dia menghadiri dan menyaksikan penyembelihan.
Rasulullah pernah berpesan kepada anaknya Fatimah untuk datang dan menghadiri tempat penyembelihan dengan membaca ketika hewan disembelih “Inna shalati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin, la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana awwalul muslimin”.
Momentum Hari Raya Idul Adha merupakan momen pembuktian cinta secara tulus dan ikhlas yang ditandai dengan mempersembahkan hewan kurban terbaik sebagai bentuk kecintaan kita kepada sunnah Rasulullah dan mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail yang sangat mengharukan serta penuh keteladanan. Mari berkurban!
Penulis:
Ustaz Dr Nurkhalis Mukhtar Lc MA (Pembina Yayasan Pelita Alfusalam dan Dosen STAI Al-Washliyah Banda Aceh)