“Sekarang anak-anak dari mantan kombatan dan korban konflik sudah tumbuh dewasa. Jika persoalan MoU Helsinki telah diselesaikan, itu tidak ada lagi celah untuk timbulnya kembali konflik di Aceh,” jelas Dek Fad yang merupakan politikus Gerindra.
Ada beberapa alternatif yang mencuat dalam pertemuan tersebut. Pertama, lokasi-lokasi lahan bagi mantan kombatan GAM di beberapa titik di Aceh, kedua penyediaan lahan yang sudah terisi tanaman yaitu sawit, dan ketiga mengenai inti plasma.
Menanggapi pertemuan tersebut, Menteri Hadi Tjahjanto memerintahkan kepada para Dirjen untuk segera menuntaskan distribusi lahan tersebut.
“Apa yang menjadi beban Aceh silakan disampaikan, sama-sama kita carikan solusinya,” kata dia.
Hadi juga memerintahkan para Dirjen segera mengadakan komunikasi lanjutan dengan KPA dan Kanwil BPN di Aceh. Ia mengaku juga akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi-lokasi lahan pada September atau Oktober mendatang.
Di akhir pertemuan, Mualem menyampaikan undangan kepada Menteri ATR/BPN untuk menghadiri acara peringatan Hari Damai Aceh pada 15 Agutus nanti. (IA)