Akan tetapi, saat pemuda asal Aceh Jaya itu hendak pulang ke kampung pada 2 September 2022 lalu, ia mengalami perampokan akibat kelalaiannya. Sehingga kehilangan sejumlah uang serta telepon genggamnya.
“Saya ketiduran di terminal Jombor Yogyakarta, saat menunggu bus keberangkatan, karena tiket sudah saya pesan. Tapi saat saya bangun handphone, sejumlah dokumen penting seperti ijazah, dan uang saku sekitar Rp 200 ribu lebih hilang, hanya dompet yang berisi kartu identitas tidak diambil,” ujarnya.
Sehingga Mulikul meminta bantuan kepada kawannya asal Aceh yang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Dia menginap di Asrama Mahasiswa Aceh di sana, sebelum dipulangkan.
“Saya berterima kasih kepada para mahasiswa Aceh di Yogyakarta yang telah membantu. Dan juga kepada Pemerintah Aceh, khususnya Badan Penghubung Pemerintah karena telah memfasilitasi pemulangan ke Aceh,” ujarnya. (IA)