Infoaceh.net -Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (RK) ternyata belum melunasi cicilan pembelian mobil Mercedes Benz kepada putra Presiden ke-3 BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie. Mirisnya, mobil tersebut sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu diungkapkan langsung Ilham Habibie usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi perkara dugaan korupsi berupa markup iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) tahun 2021-2023 selama 4,5 jam, sejak pukul 12.48 WIB hingga pukul 17.15 WIB di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 3 September 2025.
“Mobil itu dibeli, dicicil tapi belum lunas. Jadi belum milik dia. Nah jadi tahun lalu saya panggil Pak RK ke rumah, ada bukan saya sendiri, ada saksinya juga. Saya menyatakan kalau ini tidak dilunasi dalam waktu dekat, maka saya tarik kembali dan dia setuju,” kata Ilham kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK.
Ilham menyebut Ridwan Kamil tak kunjung melunasi cicilan sebesar Rp1,3 miliar dari total harta yang disepakati sebesar Rp2,6 miliar.
“Harganya Rp2,6 miliar tapi tidak ada kontrak, (yang sudah dibayar) Rp1,3 miliar setengahnya,” ungkap Ilham.
Namun sayangnya, ketika hendak ditarik, mobil tersebut sedang berada di bengkel. Pihak bengkel, kata Ilham, juga tidak mau menyerahkan mobil tersebut karena Ridwan Kamil belum membayar biaya perbaikan.
“Nah, jadi setelah itu ya tidak lama kemudian, sudah di ada KPK, kita kan nggak tahu menahu mengenai KPK karena ini bukan urusan kita,” terang Ilham.
Dalam pemeriksaan ini, Ilham mengakui bahwa KPK sangat professional, dan ramah terhadapnya. Pemeriksaan terlihat lama karena keterangannya dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“Kan kita harus baca dulu, benar atau tidak, boleh dikoreksi dan sebagainya. Harus ada saksi dan sebagainya, lama memang ya. Tapi ya begitulah. Tapi dengan ini saya kira, benar-benar sistem hukum kita dijalankan dengan benar, itu baik,” pungkas Ilham.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengungkapkan keterkaitan pemanggilan Ilham Habibie dengan perkara ini.