ACEH TIMUR — Kepala Kamar Mesin (KKM) Kapal KM Bintang Meutuah, Abdul Muis (27), warga Desa Paya Lipah Kuala Beukah, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, meninggal dunia saat sedang melaut.
Kasatpolairud Polres Aceh Timur AKP Zainurrusydi usai ikut membantu evakusi jenazah mengatakan, informasi itu diperoleh dari nakhoda kapal yang juga turut membawa sebanyak 32 ABK termasuk korban untuk mencari ikan.
“Melalui Tadio Orari, dilaporkan seorang KKM KM Bintang Meutuah telah meninggal dunia,” kata AKP Zainurrusydi, Rabu (6/4).
Dijelaskannya, pada Selasa (5/4), sekitar pukul 04.00 WIB, KM Bintang Meutuah melakukan aktivitas mencari ikan. Namun, tiba-tiba saat salah seorang ABK Syahrul ingin buang air kecil melihat bagian kamar mesin kapal tersebut sudah dipenuhi air dikarenakan selang pembuangan air tidak terpasang dengan benar.
“Sehingga saksi langsung melaporkan kepada korban yang saat itu sebagai kepala kamar mesin (KKM), saat itu juga korban langsung turun untuk menguras bagian kamar mesin yang tergenang air tersebut agar tidak menjadi kendala terhadap mesin kapal dan saat itu kapal dalam keadaan mengeluarkan asap hitam,” tuturnya.
Setelah itu, sebut AKP Zainurrusydi, korban langsung turun ke bagian kamar mesin untuk memasang selang ke mesin air rob. Beberapa saat kemudian nakhoda kapal ingin membantu korban dan sempat beberapa kali memanggil korban, namun tidak ada jawaban.
Karena asap yang keluar semakin banyak, selanjutnya nakhoda Zulfikar dan ABK Syahrul langsung masuk ke dalam kamar mesin untuk mengecek keadaan di dalam.
“Setibanya di dalam kamar mesin Syahrul menyentuh badan korban dan pada saat itu korban sudah tidak bergerak lagi. Diduga korban terjatuh/terpeleset saat hendak turun ke dalam kamar mesin,” katanya.
Korban kemudian dibawa ke atas kapal kemudian kembali memeriksa keadaan korban dan ternyata sudah tidak bernyawa lagi.
“Di tubuhnya juga didapati lumuran oli serta bercak darah yang keluar dari pelipis kanan hidung patah dan ada luka robek di bagian kepala belakang diduga akibat benturan benda keras,” ungkap AKP Zainurrusydi.