INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Umum

Tiada Orang Tua, Pilunya Hidup Abang Beradik di Subulussalam

Last updated: Senin, 28 Desember 2020 23:03 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
Baina (22) dan abangya Sapudin (23) hanya tinggal berdua di gubuk reot 4 x 5 meter peninggalan ayahnya
SHARE

Subulussalam — Kini Baina (22 tahun) dan abangya Sapudin (23 tahun) hanya tinggal berdua di gubuk reot 4 x 5 meter peninggalan ayahnya. Bangunannya 20 meter dari bibir sungai Lae Souraya, Desa Belukur, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Saat ini Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Subulussalam sedang berikhtiar membangun sebuah rumah layak dan memberikan modal usaha untuk Baina.

Figur publik sekaligus jebolan MasterChef Indonesia, King Abdi,
King Abdi MasterChef Ngaku Tak Diberi Makan di Kelas Bisnis, Netizen: “Kenapa Gak Nanya Aja?”

Kepala Cabang ACT Aceh Lisdayanti, mengajak masyarakat mendukung dan mendoakan agar Baina memiliki rumah layak huni dan memberikan modal usaha kepada Baina. “Insya Allah, uluran tangan kita sangat berarti bagi mereka,” ujarnya, Senin, 28 Desember 2020.

- ADVERTISEMENT -

Bentuk dukungan berupa donasi dapat disalurkan melalui rekening Bank Aceh Syariah 01001930009205, BNI Syariah 6600011008, atau Mandiri Syariah 708978602. Konfirmasi donasi via pesan ke Instagram @act_aceh, WhatsApp 082283269008, atau telepon 0651-7315352.

Ia menjelaskan, rumah Baina jauh dari kata nyaman. Bangunan terbuat dari kayu semakin lapuk, sejumlah bagian dinding telah berlubang. Bila hujan sudah bisa dipastikan air merembes dari atap berlubang. Pondasi rumah kan bergoyang bila angin kencang menerpa.

- ADVERTISEMENT -
Serapan Anggaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Masih Rendah

1_IMG-20201228-WA0076

Meskipun rumahnya berbentuk rumah panggung, jika air sungai meluap akan merayap cepat ke dalam rumah. Baina dan abangnya pun mengungsi ke rumah bibi mereka.

Peralatan di dalam rumah dibiarkan begitu saja sebab tidak ada barang berharga yang perlu diselamatkan kecuali sebuah ponsel. Angin kencang dengan mudah membuat pondasi rumah Baina bergoyang.

Kanwil DJBC Aceh Kukuhkan Semangat Tangguh Mengawasi di Hari Bea dan Cukai ke-79

“Rumah Baina tanpa sekat, hanya satu ruangan menjadi semua pusat aktifitas. Rumah kayu berusia 20 tahun itu mulai difungsikan sebagai ruang makan, ruang tidur dan ruang tamu,” lanjutnya.

- ADVERTISEMENT -

Pada malam hari, rumah Baina hanya disinari 1 buah lampu penerang. Fasilitas listrik pra bayar pun dapat tersedia melalui bantuan dermawan. Terkadang rumah mereka gelap gulita. Baina tidak sanggup membeli token listrik hanya untuk menghidupkan sebuah lampu.

“Ketika ayahnya masih hidup, Baina sering tidur di rumah bibinya di samping rumah mereka. Ia risih kalau tidur bertiga dengan ayah dan abangnya,” imbuhnya.

Setelah ayanya meninggal, beberapa waktu lamanya Baina dan abangnya menetap di rumah bibinya. Namun kemudian mereka kembali lagi ke rumah asal agar tidak menjadi beban. Baina mengambil posisi sebagai kepala keluarga. Sedangkan abangnya mengalami tunagrahita atau gangguan kecerdasan akibat step waktu bayi.

Kini Baina dan abangnya tinggal di kediaman mereka. Sesekali mereka tidur di rumah pamannya karena Baina merasa risih tidur dengan abangnya sendiri dalam satu ruangan.

Tidak ada warisan peninggalan sang ayah kecuali rumah itu. Ayah Baina sendiri semasa hidup bekerja sebagai pencari belut mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Dalam 2 minggu, ia hanya bisa mendapatkan 2 hingga 4 kg yang dijual di Pasar Rundeng ketika hari pajak dengan harga per 1 kilogram Rp 35.000 – 45.000.

Beberapa kali ayah Baina mengajukan proposal pembangunan rumah ke pihak terkait. Tapi tidak ada respon apa-apa. Terakhir, mereka mendapatkan bantuan sebelum ayahnya meninggal dunia.

“Biaya hidup mereka sementara ditanggung pamannya dengan kondisi ekonomi pas-pasan. Kadang-kadang tetangga Baina ikut serta mengulurkan kepeduliannya,” pungkasnya.

Baina dikenal cerdas. Di Sekolah Dasar-nya dulu ia selalu masuk peringkat 5 besar. Ia juga pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Akibat tak memiliki biaya pada saat usia SMA/sederajat ia melanjutkan pendidikan di SMA Rundeng. Alhamdulillah, lagi-lagi ia mengukir prestasi sehingga mendapatkan beasiswa pendidikan.

Hari-harinya usai pulang sekolah Baina bekerja di salah satu rumah. Upahnya bekerja per bulan Rp 600.000 hingga Rp 700.000 selalu diberikan kepada ayahnya. Namun, kini ia takut bekerja di luar jika harus meninggalkan abangnya sendirian di rumah.

Baina terpaksa mengakhiri pendidikannya di tingkat SMA. Ia tidak bisa melanjutkannya disebabkan sulitnya ekonomi dan harus menjaga abangnya. Abangya hilang kendali kalau ada anak-anak iseng mengganggunya sehingga dikhawatirkan lari dari kampung halaman atau melempar anak-anak penganggu dengan batu atau dengan benda lain di sekitarnya. Yang paling ditakutkan Baina adalah kalau abangnya masuk ke sungai dan terhanyut.

Ketika Matahari Kehidupan Baina Layu

Sosok ayah adalah matahari kehidupan Baina dan abangnya. Ayahnya meninggal ketika sedang tidur. Pagi itu Baina pulang ke rumah seperti biasanya karena Baina tidur di rumah bibinya. Baina membuka pintu rumah melihat ayahnya masih tidur di dalam kelambu.

“Ayah, ayah,” Baina memanggil ayahnya tapi tidak ada sahutan. Baina mengira ayahnya tidur pulas karena kelelahan mencari belut. Pekerjaan yang dilakoni ayahnya sehari-hari demi menyambung hidup keluarga.

Sekitar 30 menit kemudian Baina kembali memanggil ayahnya tapi juga tak ada sahutan. Akhirnya ia membuka kelambu dan melihat kepala ayahnya sudah terjatuh dari bantal. Baina mendatangi dan terus memanggil. Ia pun mengusap wajah dan memegang tangan ayahnya. Rasanya dingin. Baina terdiam menahan emosi, menyadari bahwa sosok ayah yang dicintainya sudah tiada.

Baina bangkit memanggil abangnya dengan menahan air mata, menyuruh abangnya memanggil bibi agar datang ke rumah. Abangnya lari memanggil bibi. “Bibi, bibi. Lihat ayah. Ayah sudah tiada,”. Abang Baina berkali-berkali mengusap wajah dan memukul kepalanya.

Ayah Baina telah pergi. Di masa hidupnya ia tidak menikah lagi setelah istrinya meninggal dunia. Urusan rumah tangga semua dikerjakannya seorang diri. Mulai dari mencuci baju sampai memasak dilakukan oleh ayah Baina sebelum pergi mencari belut. Ia tidak ingin membebankan pekerjaan rumah kepada anaknya.

Ia pun telah pergi. Baina dan Sapudin telah kehilangan dua matahari kehidupannya.

Baina ingin bangkit dengan niat memiliki sebuah usaha kelontong, sembako, atau kios yang yang menjual jajanan anak-anak agar bisa membangun sebuah rumah impian. (IA)

Previous Article Kemenag Launching Gerakan Wakaf Uang ASN
Next Article STISNU Aceh Jalin Kerja Sama dengan Institut KH Abdul Chalim Mojokerto

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Ketua DPRK Sabang Magdalaina
Umum

Sabang Menuju Kota Bersih dan Sehat

Senin, 13 Oktober 2025
Umum

UIN Ar-Raniry Kerja Sama dengan KBRI Kuala Lumpur Dukung Pendidikan Anak Pekerja Migran

Senin, 13 Oktober 2025
Umum

Polda Aceh Salurkan Bantuan Beras untuk Buruh FSPTI dan SPSI

Senin, 13 Oktober 2025
Umum

Sekdis Sosial Aceh Ingatkan Disiplin Pegawai: Tidak Merokok dan Nongkrong di Warkop

Senin, 13 Oktober 2025
Umum

Khanduri Jrat dan Rapa’i Bandar Khalifah Masuk Rekomendasi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Senin, 13 Oktober 2025
Umum

Pekerja Bangunan Temukan Tengkorak Manusia di Proyek Puskesmas Buket Gadeng Aceh Selatan

Senin, 13 Oktober 2025
Umum

DPRK Sabang Kritik Raibnya Kayu Bongkaran RSUD: Itu Aset Negara, Jangan Seenaknya!

Senin, 13 Oktober 2025
Umum

Pansus DPRA Tuding Aparat Terima Setoran Tambang: Bola Liar Tanpa Bukti yang Merusak Citra Polisi

Senin, 13 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
 

Memuat Komentar...
 

    login
    Welcome to Foxiz
    Username atau Email Address
    Password

    Lupa password?