Infoaceh.net, Banda Aceh — Belasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) dan keluarganya memilih berlebaran Idul Adha 1445 Hijriah di Banda Aceh, dan tidak pulang kampung karena masih menjalani proses pengobatan.
Oleh sebab itu, selama perayaan hari besar Islam tersebut, Rumah Singgah BFLF yang beralamat di Jalan Kepiting Nomor 5, Lampriet, Banda Aceh akan tetap membuka layanan gratis.
“Meskipun hari raya, orang sakit tetap membutuhkan pengobatan,” ujar Ketua Yayasan BFLF Michael Octaviano di Banda Aceh, Ahad, 16 Juni 2024.
Michael mengatakan, BFLF akan membuka layanan ini demi membantu proses kesembuhan pasien meskipun sedang Lebaran.
Karena, para pasien harus kembali menjalani pengobatan di RSUDZA).
Saat ini, kata Michael, Rumah Singgah BFLF menampung 12 pasien dan keluarganya, dengan lima orang pengurus yang selalu siaga. Pasien yang dirawat di Rumah Singgah BFLF berasal dari berbagai daerah, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur dan Nagan Raya.
“Bagi pasien yang ingin datang ke Rumah Singgah dari daerah lain, kami persilahkan untuk datang jika memang dibutuhkan, meskipun hari raya,” tambah Michael.
BFLF juga mengundang masyarakat Aceh berkolaborasi mengunjungi, menghibur, dan berbagi kebahagiaan dengan para pasien di Rumah Singgah.
“Dengan begitu, pasien tidak merasa kesepian dan ditinggalkan saat Lebaran,” harap Michael.
Maulidin, salah seorang pasien jantung yang tinggal di Rumah Singgah BFLF mengatakan, proses berobat yang panjang dan memakan banyak biaya menjadi kendala tersendiri. Karena, harus bolak-balik dalam waktu berdekatan.
Maulidin bersyukur, rumah singgah tetap beroperasi selama 24 jam meskipun pada perayaan hari besar Islam. Dirinya berharap rumah singgah dapat terus berkembang meskipun saat ini masih berstatus sewa.
“Semoga BFLF bisa membuat rumah singgah permanen yang bisa menampung bukan puluhan pasien, tapi ratusan bahkan ribuan. Karena sangat dibutuhkan oleh kami yang sakit dan kesulitan ekonomi ini,” ujar Maulidin. (RED)