BANDA ACEH — Ribuan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menggelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di halaman kantor Gubernur Aceh, Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh, Selasa (6/9) siang hingga sore.
Senin (5/9) kemarin, aksi demo serupa digelar oleh mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Hari ini, massa dari ribuan mahasiswa USK bergerak ke kantor Gubernur Aceh sekitar pukul 13.00 WIB.
Mereka memenuhi satu ruas jalan dan mendesak agar dibiarkan masuk ke halaman kantor. Sejam berselang, petugas membuka pintu gerbang kantor gubernur. Massa masuk ke halaman dan berorasi di pelataran.
Mereka mengusung sejumlah spanduk bertulisan protes kenaikan harga BBM.
Massa diterima oleh Muhammad MTA, perwakilan Pemerintah Aceh yang menemui para demonstran.
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala tersebut menduduki halaman kantor Gubernur Aceh.
Ribuan mahasiswa itu tampak duduk bersila mendengar orasi di halaman kantor orang nomor satu di Aceh itu.
Selain menduduki kantor Gubernur Aceh, demonstran juga memanggil Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki untuk datang menemui mereka.
Presiden Mahasiswa (Presma) USK Zawata Afnan dalam orasinya mengatakan, imbas dari naiknya harga BBM itu, membuat roda ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 semakin parah.
Terlebih kata dia, akibat naiknya BBM itu juga membuat tarif angkutan umur baik itu darat, udara dan laut juga merangkak naik.
Hal ini menjadi titik perhatian pihaknya melakukan aksi hari ini. “Coba pikirkan, dampak dari kenaikan BBM ini. Teman-teman kami dari luar kota seperti Merauke semakin menjerit. Tarif penumpang untuk luar kota di Aceh juga semakin tinggi,” ujarnya.
Mahasiswa lalu meminta Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki menemui mereka. Massa dari menolak ditemui perwakilan Pemerintah Aceh. Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Iskandar, misalnya sempat berorasi di mobil demonstran. Namun, ia turun lagi karena ditolak massa.
“Kami hanya menanti kepastian kapan Pj gubernur akan menemui kami,” kata seorang demonstran. Hingga pukul 15.50, Achmad Marzuki belum tampak di lokasi.