MAKKAH — Setelah kemarin, Ahad, 24 Juli 2022, Jamaah Haji Kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ-01) melakukan penimbangan koper, hari ini Senin, 25 Juli, seluruh jamaah melakukan thawaf wada’ (thawaf perpisahan dengan Ka’bah Baitullah).
Ibadah dalam Masjidil Haram ini oleh sebagian ulama ada yang mengatakan, thawaf wada’ adalah penghormatan kepada Baitullah karena akan meninggalkan Kota Mekkah.
Pelaksanaan Wada’ dibagi dua tahapan, pagi dan siang. Pagi diperuntukkan bagi jamaah yang kurang sehat, memakai kursi roda dan sebagainya.
Sedangkan siang hari bagi jamaah yang normal tanpa bantuan dan dapat melakukan secara mandiri.
Demikian dilaporkan Ketua Rombongan (Karom) Kloter 1 Jamaah Haji Aceh H Akhyar MAg, yang pulang ke Aceh, Selasa 26 Juli 2022 ini.
“Sore hari dapat dipastikan melalui Ketua Rombongan masing-masing seluruh jamaah telah melakukan Thawaf Wada,” ungkap Pembimbing Ibadah (TPIHI) Kloter 1 Tgk Haji Abuya Saiful Bahri.
“Pengamatan kami di lokasi thawaf yaitu lantai dasar yang kebetulan di pagi hari kondisi sedikit sepi kelihatan banyak jamaah yang meneteskan air mata dan sepertinya tidak mau beranjak dari pelataran thawaf. Namun askar (polisi) sudah menyuruh untuk meninggalkan tempat tersebut,” lanjut Tgk Akhyar.
Ini sangat beralasan, sebutnya, memang Ka’bah punya daya tarik yang luar biasa bagi seluruh manusia.
“Semakin kita tatap semakin berat rasanya untuk kita tinggalkan apalagi harus berpisah. Namun seluruh jamaah dibatasi oleh waktu dan Kloter 1 akan check out hotel nanti malam pukul 23.00 WAS menuju Jeddah”.
“Insya Allah take-off pada Selasa, tanggal 26 Juli 2022 pukul 07.15 WAS, dan diperkirakan tiba di bandara SIM pukul 19.30 WIB,” sebut Kasi Bimas Kankemenag Aceh Besar ini.
“Nanti malam, sesuai dengan instruksi Ketua Kloter, bahwa diadakan doa bersama menjelang keberangkatan ke tanah air serta doa dan shamadiyah terhadap almarhumah Hj Intan Sani bin Abdullah asal Abdya yang meninggal beberapa hari yang lalu di KKHI Makkah,” imbuhnya.
Disebutkan Ustadz Akhyar, yang pernah menjabat Katua BKPRMI Aceh ini, bahwa Ibu Hj Intan adalah jamaah Kloter 5 BTJ yang ditanajul (dipercepat kepulangan) karena sakit.