Infoaceh.net, BANDA ACEH — Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh bersama Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menggelar pertemuan di ruang kerja Rektor UIN Ar-Raniry, Jumat (24/1/2025).
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak membahas sejumlah agenda, termasuk rencana pemetaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) anak-anak korban konflik dan kombatan yang kurang mampu yang nantinya akan menempuh pendidikan di UIN Ar-Raniry.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman menyampaikan apresiasi atas kunjungan Ketua BRA Jamaluddin SH MKn beserta tim ke kampus UIN Ar-Raniry.
Prof Mujiburrahman menyebut, UIN Ar-Raniry akan memberikan beasiswa melalui program Islamic Trust Fund (ITF) kepada mahasiswa dari kalangan anak-anak korban konflik dan kombatan yang kurang mampu.
“Kami berkomitmen mendukung pendidikan anak-anak korban konflik dan kombatan melalui program beasiswa ini. Harapannya, mereka bisa menjadi agen perubahan untuk Aceh yang lebih damai dan sejahtera,” kata Mujib.
Ketua BRA Jamaluddin menambahkan, pertemuan ini juga membuka peluang kerja sama antara BRA dan UIN Ar-Raniry melalui nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan SDM, khususnya bagi mahasiswa dari kalangan anak kombatan dan korban konflik.
Pada kesempatan tersebut juga membahas persiapan peringatan 20 tahun perdamaian Aceh.
Menurut Prof Mujiburrahman, momentum peringatan dua dekade perjanjian damai antara Republik Indonesia (RI) dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) perlu dimanfaatkan untuk merefleksikan capaian dan tantangan dalam menjaga perdamaian.
“UIN Ar-Raniry selama ini telah banyak berkontribusi dalam proses perdamaian Aceh melalui pendekatan akademis. Kami berharap momentum ini dapat menjadi ajang refleksi bersama untuk memperkuat komitmen menjaga perdamaian di Aceh,” ujar Prof Mujiburrahman.
Ketua BRA Jamaluddin mengapresiasi dukungan UIN Ar-Raniry dalam persiapan peringatan dua dekade perdamaian Aceh.
Dia juga mengajak kalangan akademisi berkontribusi menyusun konsep kegiatan dan memberikan masukan berbasis akademik terkait langkah-langkah penyelesaian konflik dan penguatan perdamaian jangka panjang di Aceh.