“Saya menitip pesan serta mengajak seluruh masyarakat, terutama yang berada di seputaran Masjid Agung Baitul A’la, mari kita makmurkan masjid ini setiap waktu,” pinta Bupati.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Nagan Raya Ardimartha, selaku ketua panitia pelaksana peresmian penggunaan masjid, melaporkan, acara diawali dengan prosesi peusijuek, dilanjutkan pengguntingan pita serta penandatanganan batu prasasti oleh Bupati Nagan Raya M Jamin Idham. Acara diakhiri taushiyah Islamiyah yang disampaikan Dr Tgk Syahminan SAg MAg dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh.
“Selain itu, pada hari ini juga dilaksanakan Shalat Jum’at perdana dengan tatalaksana yang telah dipersiapkan, mengawali penggunaan Masjid Agung Baitul A’la sebagai rumah ibadah, disamping untuk berbagai kegiatan keagamaan lainnya,” ujar Sekda.
Pada Shalat Jum’at perdana tersebut, bertindak selaku Muazzin Tgk Syarwani dari Gampong Lueng Baro Kecamatan Suka Makmue, Khatib Prof Dr Syahrizal Abbas MA, Guru Besar UIN Ar Raniry Banda Aceh, sementara imam Tgk H Munawir Darwis Lc MA (Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh).
Dalam laporannya, Ardimartha menjelaskan secara singkat tahapan pembangunan Masjid Giok oleh Pemerintah Kabupaten Nagan Raya sejak dimulai 2010 silam, saat Bupati Nagan Raya, T Zulkarnaini bersama Wakil Bupati M Kasem Ibrahim (periode 2007-2012).
Kemudian, diteruskan di periode kedua bersama Wakil Bupati M Jamin Idham, tahun 2012-2017. Pembangunan terus dilanjutkan di masa kepemimpinan Bupati M Jamin Idham bersama Wakil Bupati Chalidin Oesman (periode 2017-2022) hingga dapat menyelesaikannya sampai ke tahap pemasangan batu giok.
Pada kesempatan itu, Sekda juga menguraikan sekilas tentang batu giok yang tergolong ke dalam kelompok batu permata atau batu mulia itu.
Katanya, batu giok yang digunakan untuk melapisi lantai, sebagian dinding dan tiang dalam masjid dari jenis jadeit, nephrit dan serpentin atau black jade (giok hitam), termasuk untuk pembuatan batu prasasti.
Batu giok yang didominasi warna hijau itu, kata sekda, memiliki kadar yang tinggi dengan skala kekerasan mencapai 7 Mohs. Selain beberapa jenis tersebut, di Nagan Raya juga ditemukan batu giok idocrase atau sering disebut dengan giok solar yang beberapa tahun lalu meraih peringkat pertama dalam Lomba Batu Mulia Indonesia (Indonesian Gemstone) di Jakarta.