Namun, kenyataannya, China hanya memenangkan dua dari sembilan pertandingan di babak ini, sebuah catatan yang mengecewakan bagi negara dengan ambisi besar di sepak bola.
Situasi ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk terus meningkatkan performa dan ambisi mereka di kualifikasi berikutnya.
Sementara itu, tekanan di kubu China diprediksi akan memicu perubahan signifikan dalam struktur tim nasional mereka, baik dari sisi pelatih maupun pemain.
Dengan kemarahan publik yang menguat, keputusan mengenai masa depan pelatih dan pemain China bakal jadi sorotan utama dalam beberapa pekan mendatang.
Publik mengharapkan respons cepat agar tim bisa bangkit dan kembali kompetitif di level Asia dan dunia.