Banda Aceh — Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh dilaporkan lancar tanpa Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) serius.
Kementerian Kesehatan mengklasifikasikan KIPI serius apabila kejadian medik akibat vaksin menimbulkan kematian, kebutuhan rawat inap, gejala sisanya menetap dan mengancam jiwa.
“Sejauh ini belum ada KIPI serius dengan gejala sisa yang menetap,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani Jum’at (12/3).
Ia menjelaskan, kasus KIPI yang pernah diberitakan dirujuk ke rumah sakit untuk rawat inap, tak lama kemudian semuanya sehat kembali. Belum ada KIPI serius yang meninggalkan gejala sisa. Kasus kematian akibat vaksinasi sama sekali tidak tterjad dan kita doakan tak pernah terjadi.
Reaksi KIPI yang acap dialami usai vaksinasi Covid-19 merupakan gajala ringan seperti imunisasi lainnya dan sudah diperkirakan sebelumnya, seperti reaksi lokal, reaksi sistemik, dan reaksi lainnya. Reaksi lokal berupa rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat disuntik.
Reaksi sistemik seperti demam, rasa nyeri (sendi dan otot) terasa lemas, atau sakit kepala.
Reaksi lain berupa alergi atau pingsan. Semua reaksi KIPI paska vaksinasi Covid-19 tersebut telah dipersiapkan prosedur penanganannya dengan aman, seperti observasi usai vaksinasi selama 30 menit. Bila ada KIPI langsung ditangani di tempat.
Sebagaimana diberitakan, vaksinasi Covid-19 dimulai di RSUDZA Banda Aceh, pada 15 Januari 2021. Orang pertama penerima vaksin Sinovac saat itu Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang diikuti Sekda Aceh Forkopimda, unsur DPR Aceh, organisasi profesi, dan pejabat kesehatan lainnya. Disusul tenaga kesehatan (Nakes) Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, hingga kemudian menjalar ke seluruh Aceh.
Ia melaporkan, hingga 10 Maret 2021, Nakes yang sudah divaksinasi dosis I sudah mencapai 52.024 orang, atau 92,1 persen dari jumlah sasaran 56.472 orang. Setiap orang harus diberikan dua dosis vaksin Sinovac supaya optimal memberi perlindungan terhadap serangan virus corona. Dosis II diberikan setelah 14 hari dosis I diterima.
Nakes yang sudah menuntaskan vaksinasinya dengan dosis II sudah mencapai 42.738 orang, atau sekitar 75,7 persen. Sejauh ini tidak ada laporan kejadian KIPI serius. Hal ini membuktikan vaksin yang dipakai aman dan akan dapat memberikan tingkat kekebalan yang tinggi terhadap serangan virus Corona.
“Kita tunjukkan fakta vaksinasi Covid-19 di Aceh terbukti aman supaya masyarakat tidak lagi tertipu dengan informasi palsu (hoax) di seputar vaksin itu,” pungkasnya. (IA)