BANDA ACEH – Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menerima kunjungan kehormatan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar di balai kota, Senin pagi (9/1/2023).
Tiba menggunakan mobil BL 1 WN, Malik Mahmud yang didampingi Staf Khusus Bidang Diplomasi dan Hubungan Kerja Sama Luar Negeri M Raviq dan Kabag Umum Sekretariat Wali Nanggroe Cut Aja Muzita disambut langsung oleh Bakri Siddiq di depan lobi utama balai kota.
Sementara Pj Wali Kota turut didampingi Asisten Administrasi Umum Faisal dan Kabag Prokopim Setdako Banda Aceh Aulia R Putra. Keduanya beserta rombongan kemudian menuju ke ruang kerja wali kota di lantai tiga Balai Kota Banda Aceh untuk sarapan bersama.
Selama kurang lebih satu jam setelahnya, Pj Wali Kota dan Wali Nanggroe membicarakan banyak hal, mulai dari pembangunan infrastruktur, penataan tata ruang kota, sektor pariwisata, hingga iklim investasi dan pemberdayaan ekonomi Banda Aceh ke depan.
Malik Mahmud pun menyatakan dukungannya kepada Bakri Siddiq. Referensi beberapa kota di dunia turut disampaikannya. Bahkan, ia bersedia menggalang sokongan dari luar negeri untuk berinvestasi di Banda Aceh.
“Saya akan coba lobi Pemerintah Singapura dan Malaysia yang saya kenal baik untuk membantu Banda Aceh.”
“Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh dan beranda depan nanggroe harus dibangun dan ditata dengan baik. Negeri kita indah sebenarnya, tapi penataannya masih kurang. Harapan saya, di bawah kepemimpinan bapak, kota ini bisa semakin bagus ke depan,” katanya.
Ia juga mendorong Pemko Banda Aceh untuk lebih serius menggarap sektor pariwisata. Salah satunya, penataan Pantai Ulee Lheue.
“Area kuliner tepi pantai hingga jalan lingkar baru itu perlu lebih tertata agar tak menimbulkan kemacetan. Kawasan yang dulu bernama Pantai Cermin ini harus kita lestarikan, tentu saja sesuai dengan kearifan lokal di Aceh,” ujarnya.
Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyampaikan, tahun ini Pemko akan memulai beberapa project, baik yang didanai APBN maupun APBK 2023.
Adapun project-project dimaksud, di antaranya pembangunan pedestrian di sepanjang Jalan T. Panglima Nyak Makam, pelebaran sejumlah ruas jalan utama dalam kota, renovasi bendungan karet di Krueng Aceh sebagai sumber air baku Perumdam Tirta Daroy, hingga penataan kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng.