“Kampus ini juga telah bermitra dengan puluhan industri skala nasional dan internasional seperti Schneider, Siemens, Bosch, dll, dan menjadi salah satu pusat laboratorium penting dalam pengembangan energi listrik dan terbarukan di Rusia,” ujar Abdullazyanov.
Pada sambutannya, Wakil Kepala Perwakilan KBRI di Moscow, Berlian Helmy, mengucapkan terima kasih kepada Wali Nanggroe Aceh yang telah berinisiatif membangun kerja sama ini.
“Kami merasa terhormat dengan sambutan resmi yang dilakukan pihak kampus KSPEU dan wakil pemerintahan Republik Tatarstan pada acara ini. Kita harapkan tahun depan akan semakin banyak mahasiswa yang kuliah di Kazan,” harapnya.
Rektor Unimal Prof Dr Herman Fithra, ASEAN.Eng, menjelaskan kampus Unimal berkomitmen penuh mengembangan kerja sama dengan kampus-kampus di Kazan, terutama dengan KSPEU.
“Kita saat ini juga mengembangkan program studi energi terbarukan dan beberapa penelitian yang berhubungan dengan energi biomassa,” sebutnya.
Harapannya, semakin banyak anak Aceh yang juga kuliah ke KSPEU, bukan hanya pada jenjang magister tapi juga S-1 agar menjadi tenaga handal dalam mengembangan teknologi listrik di Aceh. Ini juga bagian dari inisiatif mandiri dalam mengembangan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM).
“Kampus ini juga ramah kepada mahasiswa muslim dengan disediakan kantin halal dan asrama yang nyaman untuk belajar, menghadap ke sungai Volga, sungai terbesar di Rusia,” pungkasnya.
Pada akhir pertemuan dilakukan penandatangan MoU dan juga melihat secara dekat pengembangan teknologi listrik dan tahapan industrialisasinya, termasuk juga pengembangan sain motor robotik listrik dan energi hidro di KSPEU. (RED)