Wamenag Ingatkan BPKH Jangan Sampai Dana Haji Hilang Karena Salah Kelola
BANDA ACEH — Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, hingga pertengahan Juli 2023, Rp 158 triliun dana haji yang masuk. Dengan rata-rata masa tunggu haji secara nasional adalah 26 tahun.
“Jangan sampai dana haji hilang karena salah pengelolaan. BPKH dituntut memberikan nilai manfaat setinggi mungkin,” tegas Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, saat membuka seminar nasional yang diselenggarakan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Kamis 14 September 2023.
Seminar bertema “Berkhidmat untuk umat: Revitalisasi Peran Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menuju pengelolaan haji yang profesional, transparan dan akuntabel.”
Hadir pada pembukaan seminar Rektor USK Prof Dr Ir Marwan, Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Irmansyah, Pj Gubernur Aceh diwakili Karo Keistimewaan dan Kesra Setda Aceh Dr Yusrizal, Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf, Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh Ahmad Yani dan undangan lainnya.
Wamenag menyebutkan, banyaknya dana haji yang dikelola BPKH, mendorong pihak ini untuk melakukan investasi langsung.
Seperti Sukuk dan deposito. Kementerian Agama, melalui BPKH sangat berharap, pelaksanaan haji makin membaik.
Tahun lalu, ribuan jamaah haji lansia bisa diberangkatkan. Karena hal itulah, tahun kemarin, ramah lansia menjadi bagian dari tema haji 2023.
“Ada banyak program Kemenag. Dari 7 program prioritas, yang paling disorot pastinya haji. Karena melibatkan umat untuk pemenuhan rukun Islam. Maka sehebat apapun program Kemenag lainnya, akan hilang, bila pelaksanaan haji tidak maksimal,” jelas Saiful Rahmad.
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan dalam sambutannya mengatakan, keberlanjutan dana haji sangat bergantung pada manfaat/return investasi dana haji. Karena itu, pentingnya optimalisasi pengelolaan dana haji, yang pekerjaannya diperani oleh BPKH.
“Salah satu inovasi yang dilakukan adalah memberikan layanan virtual account sejak 2018, dimana melalui layanan ini masyarakat bisa memantau secara real time perkembangan dan pengelolaan dana hajinya,” sebut Rektor.