Takengon — Puluhan wartawan rombongan Media Gathering PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, Selasa (6/4) memanfaatkan momen kunjungan ke Takengon, Kabupaten Aceh Tengah untuk uji nyali arung jeram.
Pagi itu cuaca di kota dingin Takengon masih kurang bersahabat, matahari terlihat malu menampakan diri, walau jarum jam menunjukkan pukul 10.40 WIB. Suhu udara tertulis angka 22 derajat Celsius.
Namun, para wartawan dari ibukota provinsi Aceh sudah menyiapkan pakaian untuk turun ke sungai.
Mereka akan menguji dingin dan asiknya mengarungi sungai Peusagan, menguji nyali di arung Jeram, Lukup Badak, Pegasing Aceh Tengah.
Arung Jeram Lukup Badak merupakan salah satu destinasi wisata di Takengon, Aceh Tengah diantara puluhan destinasi wisata lainya.
Rombongan wartawan dalam rangka Media Gathering PLN Aceh, mengunjungi pembangkit listrik PLTA Peusangan, menyempatkan diri merasakan dinginya air bersumber dari Danau Laut Tawar ini.
Terlihat para wartawan muda di Aceh ini siap terjun ke sungai. Namun wartawan gaek seperti Nasir Nurdin, Azhari Bahrul lebih dikenal dengan sapaan Ayi, Zafrullah, Nasir SCTV – Indosiar dan beberapa lagi wartawan terbilang senior, lebih memilih menyeruput kopi di lokasi wisata Arung Jeram Lukup Badak.
“Duh udah tua nih, nanti jadi urusan, apalagi Takengon dingin, saya lebih memilih menikmati kopi dan makanan di lokasi wisata itu,” sebut Nasir Nurdin salah seorang wartawan senior, ketika ditanya kenapa tidak turun, untuk menguji adrenalin.
Demikian dengan Nasir yang sudah lama bersahabat dengan handycam, dia lebih menikmati suasana arung jeram dengan merasakan tenggorokan dialiri kopi pahit arabika Gayo, sambil sesekali mengepulkan asap tembakau. Nasir lebih memilih mendokumentasikan keadaan.
Namun bagi wartawan muda di Aceh seperti Agus Setiyadi (Detik.com), M. Ifdhal (Antara) Ilyas (Antero), Mulyadi (Acehtrend) terlihat semangat mengenakan baju pelampung untuk terjun mengarungi sungai Peusangan.
“Rugi datang ke sini, bila tidak merasakan nikmatnya arus sungai Peusangan. Lokasinya indah, arusnya juga tidak terlalu deras,” sebut Ifdhal.
Rombongan wartawan Aceh ini senantiasa dipandu dengan setia oleh Muhktar Juned atau lebih dikenal dengan sapaan MJ.
Asisten Manager Stakeholder PLN Unit Induk Wilayah Aceh ini memang sudah dikenal dekat dengan wartawan. Demikian juga dengan T. Bahrul Halid, Manager Komunikasi PLN Unit Aceh yang mendampingi perjalanan wartawan di Banda selama dua hari di Takengon.
Sebenarnya kegiatan ini adalah bagian dari hobi penulis, namun karena alam Takengon selama beberapa hari ini kurang bersahabat, mempengaruhi kondisi fisik, niat untuk “mandi” sambil mengayuh terpaksa ditunda.
“Asik banget, awalnya memang memacu detak jantung semakin cepat, apalagi belum pernah mengikuti arung jeram, namun setelah mulai berjalan, rasa asik itu muncul, dingin yang mengasyikkan,” sebut Agus wartawan muda yang ikut arung Jeram ini.
26 wartawan dari Banda Aceh memiliki agenda media ghatering PLN Aceh, untuk meninjau langsung proyek pembangkit listrik PLTA Peusangan 1 dan 2 di Silih Nara, Angkup Aceh Tengah. PLTA ini bila nanti sudah difungsikan akan menghasilkan daya 88 MW.
Karena jadwal ke PLTA Peusangan usai siang, para wartawan yang datang dari Kuta Raja ini memanfaatkan sedikit waktu untuk mengarungi sungai Peusangan. Sungai yang menjadi sumber air PLTA Peusangan, Irigasi Pante Lhong di Bireuen, serta direncanakan menjadi sumber pembangkit listrik PLTA Peusangan 3 dan 4 untuk wilayah Bener Meriah.
Para wartawan media gathering PLN Aceh sudah merasakan nikmat dan asiknya mengarungi sungai Pesangan.
Walau cuaca di kota Takengon terasa dingin, apalagi ditambah dengan hembusan angin, lokasi arung Jeram bukan hanya menyuguhkan nuansa damai. Namun menciptakan kesan yang indah bagi para pemburu berita, dimana selama ini mereka disibukkan dengan urusan informasi. [IA]