Infoaceh.net – Muhammad Randy Reiditio membagikan kisahnya pindah ke Amerika Serikat kala umurnya masih dua belas tahun.
Yafi mengajak para penontonnya untuk kembali mendengarkan kisah dari salah satu WNI yang tinggal di Los Angeles.
Dirinya mengunjungi satu rumah kontrakan semacam kostan yang ditinggali pria berlogat bule, di mana ternyata ia adalah orang Indonesia asli.
Sosok Randy dengan ramah menyambut Yafi dan membagikan kisah awalnya pindah ke Amerika untuk bersekolah bersama sang ibu.
“Ke sini rencananya emang (sekolah), gak ada rencana (menetap) sama sekali sebenernya, pokonya cuma sekolah, terus abis itu terserah sama Allah aja,” ungkapnya, dikutip Hops.ID dari kanal Youtube Anak LA pada hari Selasa, 17 Juni 2025.
“Soalnya gak ada rencana, (ke sini dateng) pake visa turis,” imbuh Randy.
Namun, sang ibu yang pada awalnya membersamai Randy akhirnya pulang ke Indonesia, sementara ia menetap di usia remajanya.
Masa-masa remaja Randy dihabiskan dengan menjalani hidup penuh tanggungjawab, di mana ia harus bekerja sendiri untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
Dua puluh tahun berlalu dirinya menetap di Los Angeles, namun diakui olehnya bahwa ada rasa sepi yang kadang terasa.
“Iya lah sering banget, merasa kesepian, tapi aku selalu bisa mengatasinya, aku selalu bisa tetep mikir positif, aku juga sering ngobrol sama ibu, adek, dan keluargaku,” ungkap Randy.
“Sesekali, tapi ada kalanya di mana karena ada perbedaan waktu, tau kan? Itu yang bikin berat sih, pas aku lagi kerja, mereka telpon aku,” sambungnya.
Dengan memberi penjelasan lebih menyentuh, Randy mengungkapkan bahwa sang ayah yang kini sudah berpulang menjadi alasannya tetap tinggal di LA.
“Orang tuaku, gak sejalan pada akhirnya (cerai), terus, (ibu) bawa aku ke sini, demi masa depan yang baik,” ungkapnya.
Awal kepindahannya secara tiba-tiba ke Amerika sangat membuat Randy shock hingga mempertanyakan keadaan.
“Waktu itu, mengubahku sebagai orang, itu ngerubah banget aku, karena dia (ayah) idolaku, (terus) aku gak tau apa yang terjadi hingga (perasaan) itu berbalik jadi benci,” kata Randy.
Kini, Randy menghabiskan waktunya sehari-hari untuk bekerja di sana dan masih mengenyam pendidikan.***
