WRI dan FJL Aceh Gelar Pelatihan Jurnalisme Warga Untuk Perhutanan Sosial
“Output dari kegiatan ini tentu untuk para peserta sendiri yang nantinya bisa langsung menjadi bagian dari jurnalis,” katanya.
Namun, jurnalis yang dimaksud yaitu jurnalisme warga sehingga para peserta bisa mandiri mempublikasikan setiap hal yang menarik atau penting di tempat tinggal mereka.
Apalagi sekarang tren publikasi menggunakan medis sosial juga sangat masif dilakukan.
“Misal memberitakan potensi wisata dan keunggulan desa tempat tinggalnya, atau memberitakan sesuatu yang bisa membuat kebijakan dari pemerintah bisa langsung di tindak lanjuti,” katanya.
Saat pelatihan, para peserta juga diajak langsung untuk transect walk melihat perhutanan sosial. Para peserta di Sumbar diajak mengunjungi perhutanan sosial di Nagari Limo Koto sedangkan di Aceh para serta mengunjungi perhutanan sosial di HKM Tuah Sejati.
Sementara South Sumatra and Aceh Senior Program Lead WRI Indonesia Jasnari, mengatakan perhutanan sosial terutama di Aceh secara bertahap terus berkembang dengan baik, program pemberian akses untuk perluasan persetujuan Perhutanan sosial terus berjalan.
“Hal ini dibuktikan telah dilakukan verifikasi teknis dari KLHK terhadap permohonan persetujuan perhutanan sosial di Aceh seperti usulan hutan desa/kampung dan juga HKM maupun hutan Adat yang sangat di tunggu-tunggu di Aceh juga telah dilakukan verifikasi lapangan pada pertengahan bulan Agustus lalu,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, WRI Indonesia terus melakukan upaya yang mendukung pemanfaatan perhutanan sosial.
Di wilayah Aceh, WRI Indonesia Regional Aceh memberikan dukungan pada perluasan persetujuan perhutanan sosial, melalui pendampingan langsung maupun secara tidak langsung dengan berkolaborasi bersama mitra.
“Kita juga memberikan dukungan pada pengembangan kelompok yang sudah mendapatkan persetujuan perhutanan sosial dengan memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi kelembagaan kelompok dalam menyusun rencana pengelolaan, mengidentifikasi potensi dan rencana usaha, dan memfasilitasi pembentukan kelompok,” katanya.