INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Masyarakat Aceh Dimohon “Bek Tungang”

Last updated: Senin, 20 April 2020 15:32 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 9 Menit
SHARE

Masyarakat dunia akhi-akhir ini sedang menghadapi teror dengan musuh yang tak bisa sedikitpun dilihat dengan mata yaitu virus corona, SARS-COV-2. Virus baru yang berbeda dari nenek moyangnya ini (SARS-COV-1 dan MERS CoV) ternyata sukses mewabah di seluruh dunia dan secara tegas telah dinyatakan sebagai kegawatdaruratan medis international (pandemi) oleh Director-General Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), DR. Thedros Adhanom Ghebreyesus pada tanggal 11 Maret 2020. Corona virus menimbulkan penyakit yang kita kenal dengan COVID19, penyakit ini punya sejuta cara untuk menunjukkan wujudnya pada tubuh manusia. Gejalanya sangat tidak khas, sehingga terkadang kita bisa kewalahan menentukan apa dan sejak kapan seseorang sudah terinfeksi COVID19 ini. Umumnya menunjukkan gejala demam, ini sangat sering ditemukan selebihnya bisa diare, gatal dan kemerahan di kuulit, hidung buntu, lidah yang tak bisa merasakan lezatnya makanan, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, , semua gejala yang sangat bervariasi. Angka kejadian kasus COVID19 terus meningkat secara global, berdasarkan data WHO, 18 April 2020, total kasus COVID 19 yang terkonfirmasi positif di 212 negara adalah 2.250.790 orang dengan total angka kematian sebanyak 154.266 orang (Case Fatality Rate: 6,6%). Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Kemenkes RI, angka kasus COVID19 yang terkonfirmasi terus meningkat dan diprediksi akan mencapai ribuan, demikian juga angka kematian akan terus meningkat di 34 provinsi.

Berdasarkan website resmi (acehprov.go.id) disebutkan bahwa per tanggal 19 April 2020 sudah ditemukan 7 kasus terkonfirmasi positif COVID 19 dengan total kasus kematian sebanyak 1 orang dan 1 orang masih dirawat di Aceh. Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini sebanyak 1550 orang dan Total Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 60 orang. Rerata dari kasus COVID19 yang positif ternyata memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri ataupun area lokal transmisi di Indonesia. Sehingga secara umum sumber kasus COVID19 Aceh saat ini masih sebatas imported case, namun demikian pihak pemerintah saat ini terus berupaya melakukan penjajakan atau tracing pada semua kasus COVID19 yang muncul, sehingga nantinya dapat diputuskan apakah Aceh sudah berstatus area lokal tranmisi atau belum.

Riza Syahputra
Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Jika dibandingkan dengan Jakarta sebagai Wuhan-nya Indonesia, terdapat 2902 kasus positif COVID-19 dan angka kematian yang mencapai hampir 1000 orang, memang Aceh bukanlah apa-apa. Bahkan jika dibandingkan dengan provinsi tetangga yaitu Sumatera Utara yang sudah menjadi daerah lokal, Aceh tergolong daerah dengan kasus positif yang masih rendah. Alangkah baiknya kita jangan angkuh, angka yang masih rendah ini sebaiknya menjadi cemeti bagi para pemangku kebijakan untuk bekerja lebih giat lagi, menelusuri setiap sisi dan sudut dari kota ini, evaluasi ulang kebijakan, kepatuhan masyarakat, kesiagaan laboratorium, sumber daya manusia dan kesiagaan tim medis sebagai bagian dari langkah identifikasi penyebab rendahnya angka deteksi COVID19 sehingga fenomena gunung es COVID19 hanya sebatas impian belaka.

- ADVERTISEMENT -

Pemerintah Aceh sejak awal sudah menerapkan gerakan Work From Home (WFH) agar masyarakat tetap di rumah mulai dari bekerja, belajar dan beribadah kecuali terdapat suatu hal yang mendesak dan harus dikerjakan di lingkungan luar. Saat awal ditemukannya kasus positif corona pertama di Aceh, Warga Banda Aceh cukup patuh bahkan sampai memberlakukan lockdown lokal di masing-masing desa, membentuk Gugus Tugas COVID19, memberlakukan jam malam seperti suasana konflik beberapa tahun yang lalu. Berdasarkan evaluasi Pemerintah Aceh ternyata pemberlakuan jam malam ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat beranggapan kebijakan ini melumpuhkan perekonomian sehingga dan muncul masalah baru bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah dengan penghasilan harian. Pemberlakuan jam malam dianggap tidak tepat hingga pada akhirnya kebijakan ini dihentikan. Setelahnya muncul fenomena baru layaknya “hewan lepas dari kandang” dimana masyarakat beramai-ramai memenuhi kedai kopi seperti tidak ada lagi virus corona di muka bumi. Ditambah dengan keyakinan masyarakat bahwa Aceh sudah aman dari Corona.

Fenomena ini terus berlanjut seperti yang kita lihat saat ini, warung kopi masih terus buka dan masyarakat Aceh saat ini masih duduk atau sekedar bercengkerama di warung kopi bahkan tidak hanya pada malam hari. Ramainya masyarakat didominasi kalangan anak muda di warung kopi dapat dipastikan penularan penyakit ini semakin cepat dan luas. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa sebaiknya harus sangat ati-hati pada kalangan anak muda ini, karena pada golongan usia mereka bila terinfeksi COVID19 umumnya tidak memiliki gejala atau disebut dengan carrier COVID 19. Carrier merupakan orang yang terinfeksi namun tidak memiliki gejala sehingga sangat berpotensi menularkan ke masyarakat luas. Baru-baru ini, Dinas Kesehatan Aceh beserta Satpol PP, TNI dan POLRI melakukan razia warung kopi yang ada di Banda Aceh seperti Mahdan Kopi, Dhapu Kupi, Zakir Kupi serta Ponten Cafe untuk langsung dilakukan Rapid Test di tempat. Hal ini merupakan langkah yang cukup baik dan diharapkan dapat dilakukan di banyak tempat keramaian yang ada di Aceh, sehingga masyarakat lebih berhati-hati dan menjalankan social distancing.

- ADVERTISEMENT -
dr. Suzanna Octiva SpKJ
Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Tidak hanya warung kopi, tempat lain yang juga masih banyak dipadati masyarakat aceh salah satunya adalah masjid. Masyarakat Aceh memang dianggap religius dan kerap menyikapi segala hal dengan pandangan keagamaan. Bahkan dengan adanya pandemi COVID 19 ini, tidak semua masjid tutup di Aceh. Mereka tetap melaksanakan shalat berjamaah seperti biasa. Banyaknya seruan yang menanyakan: “Lebih takut Corona atau Allah?” menjadikan masyarakat Aceh tidak berhati-hati terhadap kemungkinan terburuk dari pandemi ini. Jika kita melihat negara-negara islam lainnya, contohnya Mesir dan Turki, banyak sekali ulama yang menyerukan kepada masyarakat disana untuk beribadah di rumah. Hal tersebut dirumuskan berdasarkan kejadian di zaman Rasulullah SAW ketika musim dingin menerpa wilayah Arab, kemudian masyarakat disarankan untuk beribadah di rumah saja. Meskipun masih banyak terdapat kontroversi antara perhimpunan ulama baik ditingkat nasional ataupun daerah terkait kebijakan sholat di masjid, alangkah baiknya langkah yang ditempuh adalah menyinkronisasi kebijakan ulama setempat dengan pemerintah, sehingga tidak akan timbul kebingungan dalam masyarakat tentang bagaimana aturan sholat jamah yang paling baik dan yang harus dilakukan pada saat pandemi ini. Tujuannya hanya satu yaitu kita semua melakukan tindakan yang sama, mulai dari pemerintah, ulama dan masyarkat.

Karenanya aturan yang tegas, sinkronisasi kebijakan antara para pemangku pemerintahan yang sejalan dengan kebijakan ulama yang menjadi bagian dari kearifan lokal dan sangat dihargai dalam masyarakat Aceh merupakan hal yang paling penting dalam menyikapi fenomena-fenomena yang muncul sebagaimana disebutkan diatas. Penelitian terbaru yang dilakukan di Universitas Harvard menyebutkan bahwa COVID19 akan berakhir di tahun 2022 karena diperkirakan sistem imun tubuh manusia akan membentuk kekebalan terhadap virus ini selama 2 hingga 5 tahun ke depan dan di tahun itu juga kita semua sudah seragam melangkah pada titik poin yang sama dan melakukan hal yang serupa dalam mencegah penularan COVID19 ini. Sehingga patuhlah sedini mungkin, dan jangan abai terhadap anjuran pemerintah. Dapat dibayangkan, jika masyarakat Aceh konsisten dengan sikapnya yang “tunganng”, apa yang akan jadi di Aceh ke depannya? Akankah angka kasus COVID 19 ini akan berkurang? Atau justru semakin meningkat? Mau sampai kapan kita social distancing? Mau sampai kapan kita bekerja dari rumah, belajar online, hidup terusan di dunia maya? Mau sampai kapan COVID19 menjadi penghalang makmurnya masjid kita? Semua keputusan dan jawaban ada ditangan kita, karena kita adalah pelaku penularan dan korban COVID19 saat ini. Ayo di rumah aja, ayo jaga jarak, ayo bersama kita putuskan rantai penularan COVID 19.**

Penulis:
Dr. dr. Budi Yanti, Sp.P
dr. Novita Handayani, Sp.P (K)
Dosen Pulmonologi Dan Kedokteran Respirasi, FK UNSYIAH, RSUZA, Banda Aceh
Bersama Gerakan Bantu Tim Medis Aceh (GBTMA)

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda
Previous Article Positif Corona Muncul Lagi Warning Untuk Pemerintah Aceh
Next Article Longsor Kabupaten Bulukumba Sebabkan 4 Meninggal Dunia

Populer

Umum
Wakil Ketua DPRK Simeulue Positif Narkoba, Terjaring Razia Tempat Hiburan di Medan
Jumat, 14 November 2025
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Umum
Mualem Tunjuk dr. Hanif sebagai Plt Direktur RSUDZA
Sabtu, 15 November 2025
Selebgram asal Ambon, Chasandra Thenu
Umum
Video Asusila Selebgram Ambon Chasandra Thenu Viral, Libatkan Oknum Polisi Mantan Pacar
Senin, 30 Juni 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Rotasi Pejabat, Stagnasi Abadi: BPKS Sabang Masih Berputar di Lingkaran Gagal

Kamis, 6 November 2025
Mirza Ferdian
Opini

Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Sabtu, 1 November 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Jumat, 31 Oktober 2025
Mahmud Padang
Opini

Menanti KPK Basmi Agen Izin Usaha Peubloe (IUP) Nanggroe di Bumi Serambi Mekkah

Jumat, 31 Oktober 2025
Riza Syahputra
Opini

Semua Orang Adalah Pelayan, Cuma Beda Siapa yang Dilayani

Kamis, 30 Oktober 2025
ejak Iwo Jima di Ujung Bara
Opini

Jejak Iwo Jima di Ujung Barat: Sabang dan Generasi yang Lupa Bermain di Tanah Sendiri

Sabtu, 25 Oktober 2025
Bufo Valhallae, Katak Misterius dari Ujung Barat Nusantara
Opini

Bufo Valhallae, Katak Misterius dari Ujung Barat Nusantara

Sabtu, 25 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?