INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Ekonomi

Keramaian Saat Hari Meugang di Tengah Pandemi Covid-19

Last updated: Rabu, 22 April 2020 22:08 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 6 Menit
SHARE
Keramaian masyarakat Aceh di pasar daging meugang menyambut bulan suci Ramadan 1441 Hijriah di tengah kondisi pandemi Covid-19, Rabu (22/4).
Banda Aceh — Meskipun di tengah kondisi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) saat ini, namun antusiasme warga Aceh untuk membeli daging sebagai tradisi guna memenuhi kebutuhan pada hari meugang (punggahan) ketika menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1441 Hijriah, masih tetap tinggi.
Akibatnya, suasana keramaian pun terlihat jelas di pasar-pasar dadakan seantero Aceh yang menjual daging hari meugang pertama, Rabu (22/4). Masyarakat pun terutama kaum laki-laki menyesaki pasar sejak pagi hingga siang menjelang sore.
Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan di tengah seruan dan anjuran dari Pemerintah agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang tengah mewabah.
Tapi, yang namanya keramaian pada hari meugang bagi warga Aceh saat menyambut datangnya bulan Ramadan seperti saat ini, sulit dihindari karena sudah menjadi tradisi turun temurun.
Makmeugang, sebutan lazim untuk tradisi meugang bahkan telah menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda Nasional 2016 dari Aceh untuk kategori Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-perayaan.
Tradisi meugang merupakan sebuah tradisi yang telah mengakar dalam masyarakat Aceh dan dilaksanakan di semua wilayah dalam provinsi Aceh, khususnya pada umat Islam. Tradisi ini berupa pemotongan hewan, umumnya lembu atau kerbau.
Meugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh.
Kegiatan sakral menyembelih hewan ternak besar ini dilaksanakan setahun tiga kali, yakni saat menyambut bulan Ramadan, Lebaran Idulfitri dan Iduladha. Sapi dan kerbau yang disembelih berjumlah ratusan hingga ribuan ekor yang dijual di pasar.
Selain kerbau dan sapi, masyarakat Aceh di kampung-kampung juga menyembelih kambing, ayam dan bebek. Tradisi Meugang di desa biasanya berlangsung satu hari sebelum bulan Ramadan atau hari raya, sedangkan di kota berlangsung dua hari sebelum Ramadan atau hari raya. Biasanya masyarakat memasak daging di rumah, untuk disantap bersama keluarga atau tetangga sekitar.
Untuk mendapatkan daging meugang, warga Aceh biasanya mendatangi pasar untuk membelinya, sehingga pasar dalam sekejap langsung berubah menjadi pusat keramaian.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah, banyak warga termasuk penjual daging tingkat kesadarannya rendah untuk pencegahan Covid-19. Ketika berada di tempat keramaian seperti itu, banyak warga yang tidak patuh atau lupa dalam menjaga jarak fisik (physical distancing) dan banyak yang tidak memakai masker.
“Ketika tidak bisa menghindari keramaian untuk membeli kebutuhan daging hari meugang ini, ternyata sebagian besar warga pengunjung pasar daging pun banyak yang lalai dalam menjaga jarak, apalagi tanpa masker yang menutupi mulut dan hidungnya,” kata Ridwan, seorang warga Banda Aceh.
Sebelumnya, Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan Pemerintah Aceh tidak melarang masyarakat menggelar tradisi meugang menyambut Ramadan 1441 Hijriah di tengah pandemi Corona. Namun, masyarakat diminta tetap disiplin menjaga jarak (physical distancing) dan memperhatikan protokol kesehatan.
Masyarakat juga diminta tidak membuat kerumunan atau keramaian seperti meugang tahun-tahun sebelumnya.
“Termasuk ritual kulturalnya meugang, itu protokolnya sama saya pikir tidak dilakukan meugang seperti biasanya,” kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Meugang ini berlangsung selama dua hari sebelum Ramadan, yakni pada Rabu dan Kamis (22-23/4). Sementara puasa Ramadan mulai Jum’at (24/4).
“Meugang mungkin ada dalam hati kita, dengan prosesi sesuai protokol jaga jarak (physical distancing), tidak berkerumun, dan selalu menggunakan masker,” terang Nova.
Sementara itu, harga daging pada hari meugang pertama di Aceh, Rabu (22/4) berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 180 ribu per kilogram. Bahkan di beberapa daerah harga daging ada yang mencapai Rp 200 ribu per kilogram.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh Besar Iskandar, ikut melakukan pengecekan harga daging meugang di Pasar Induk Lambaro sekaligus membagi-bagikan masker untuk para masyarakat dan pedagang di pasar, Rabu (22/4).
Menurutnya, harga daging meugang di Pasar Induk Lambaro masih normal seperti biasanya. “Sampai pagi tadi harga daging masih normal meskipun di masa pandemi Corona seperti ini, harga daging perkilo Rp 150.000 masih seperti tahun lalu,” ucapnya.
Ia mengatakan, Pemerintah hanya memastikan roda perekonomian berjalan dengan normal dan ketersediaan stok bagi masyarakat terus ada.
“Yang paling penting stok kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat tersedia dan jangan sampai terjadi lonjakan harga dan kekosongan stok pada saat jelang Ramadan ini,” tuturnya.
Terkait harga daging, menurut Iskandar, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar tidak bisa mengambil kebijakan tertentu terkait harga daging pada saat meugang.
“Iya, untuk saat ini kita tidak bisa intervensi soal harga, karena ini juga musiman, dan Alhamdulillah harganya masih normal meskipun saat ini sedang pandemi Corona,” terangnya.
Ia menjelaskan, saat pandemi ini yang paling penting adalah menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus Corona, maka menggunakan masker dan menjaga jarak fisik adalah hal yang sangat penting.
“Pasar menjadi tempat transaksi dan tempat berkumpul banyak orang, makanya memakai masker itu penting, makanya di hari ini kita juga membagi masker untuk pedagang dan masyarakat,” jelasnya. (m)
Previous Article Bingkisan Ramadan untuk Tim Medis Covid-19
Next Article Sanksi Tegas PNS Mudik Diturunkan Pangkat, Tenaga Kontrak Dipecat

Populer

Umum
Dirreskrimsus dan Dirreskrimum Polda Aceh Diganti
Minggu, 21 Desember 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Aparat TNI menyita bendera bulan bintang yang disita dari mobil warga pengantar bantuan untuk korban banjir bandang di Pidie Jaya, Jum'at (19/12). (Foto: Ist)
Aceh
TNI Rampas Bendera Bulan Bintang dari Mobil Warga Pengantar Bantuan di Pidie Jaya, Sempat Terjadi Keributan
Sabtu, 20 Desember 2025
Umum
Mendagri Jatuhkan Sanksi Pemberhentian Sementara Bupati Aceh Selatan
Selasa, 9 Desember 2025
Pemerintah pusat dan daerah didesak memprioritaskan hunian layak bagi korban banjir bandang dan longsor Aceh yang telah kehilangan rumah. (Foto: Ist)
Surat Warga
Ramadhan Kian Dekat, Pemerintah Didesak Prioritaskan Hunian Layak bagi Korban Banjir Aceh
Sabtu, 20 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Ekonomi

Listrik Kembali Menyala, Ketua DPRK Aceh Besar Apresiasi Kerja Keras PLN  

Jumat, 19 Desember 2025
Ekonomi

Demi Keselamatan Warga, PLN Aceh Belum Nyalakan Listrik di Lokasi Banjir Masih Tergenang

Jumat, 19 Desember 2025
Ekonomi

BSI Kirim 25 Tangki Air Bersih ke Lokasi Bencana Aceh  

Kamis, 18 Desember 2025
TNI AU mengerahkan lima pesawat angkut untuk membantu penyaluran hasil pertanian berupa cabai dan sayuran dari Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. (Foto: Ist)
Ekonomi

Pesawat Hercules Angkut Hasil Pertanian Bener Meriah-Aceh Tengah

Jumat, 19 Desember 2025
Ekonomi

BSI Siapkan Restrukturisasi Pembiayaan Nasabah Terdampak Bencana di Aceh

Kamis, 18 Desember 2025
Ekonomi

Libur Nataru, Hutama Karya Beri Diskon Tarif 20% Jalan Tol Sibanceh

Kamis, 18 Desember 2025
Ekonomi

Pertamina Sumbagut dan BPH Migas Kawal Distribusi BBM-LPG di Aceh

Kamis, 18 Desember 2025
Ekonomi

JNE Distribusikan 500 Ton Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Aceh

Rabu, 17 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?