INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Komitmen Agama Dianggap Ancaman, Tapi Komunisme Sebagai Musuh Pancasila Dianggap Biasa

Last updated: Sabtu, 2 Oktober 2021 08:14 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 5 Menit
SHARE

Oleh: Shamsi Ali*

Ada sebuah pepatah bahasa Arab yang mengatakan: لما تري السيرة تنير البصيرة yang kira-kira berarti “Ketika Anda paham sejarah maka hati Anda akan tersinari.”

Aceh Tamiang Tak Cukup Diberi Bantuan, Perlu Rekonstruksi Menyeluruh dan Tata Ruang Baru

Al-Quran sendiri memuat begitu banyak kisah atau sejarah. Sebagian Ulama Al-Quran menyampaikan bahwa kandungan Al-Quran itu hampir 2/3 adalah kisah atau sejarah. Baik kisah/sejarah orang-orang baik-baik atau sebaliknya kisah tentang mereka yang menolak kebaikan (kebenaran).

- ADVERTISEMENT -

Sejarah sendiri disampaikan untuk menjadi ingatan untuk mengingatkan (peringatan) bahwa sebuah peristiwa itu dapat terulang walau mungkin dalam manifestasi yang berbeda. Tapi esensi dari sebuah peristiwa sejarah seringkali memiliki kesamaan dan dengan tujuan yang sama.

Dalam bahasa Al-Quran sendiri sejarah atau kisah ditujukan untuk mengambil “ibrah” atau pelajaran (hikmah). Di surah Yusuf misalnya disebutkan: “Sungguh pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal”.

- ADVERTISEMENT -
Bencana Aceh-Sumatera, Negara Hadir dalam Rapat dan Pidato 

Maknanya bahwa sejarah itu ditujukan bukan untuk sekedar dihafal. Tapi yang terpenting adalah untuk dijadikan pijakan untuk merenung dan memetik hikmah-hikmah darinya. Sejarah mengingatkan masa lalu. Tapi juga membuka mata dan wawasan akan masa kini dan masa depan.

Bangsa Indonesia dalam dua hari ini memperingati dua hal yang penting dalam Perjalanan sejarahnya. Tanggal 30 September dikenal sebagai hari kelam kekejaman PKI. Dan tanggal 1 Oktober sebaliknya dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Kedua peristiwa sejarah ini penting untuk diingat, dipahami, dan diambil pelajarannya sesuai karakter sejarahnya masing-masing. Tentu agar bangsa ini tidak lupa atau buta sejarah seolah bangsa ini tidak pernah mengalami catatan manis atau sebaliknya catatan pahit dalam perjalanan sejarahnya.

Indonesia dalam Cengkeraman Kepribadian Otoritarian

Peristiwa 30 September Pengkhianatan PKI sangat penting untuk diingat dan diketahui, apalagi oleh kalangan muda dari bangsa ini. Hal itu karena selain kekejaman kepada para tokoh, ksatria dan pahlawan bangsa. Juga karena PKI adalah pecundang dan pengkhianat negara.

- ADVERTISEMENT -

Diperingatinya 1 Oktober, sehari setejah pengkhianatan PKI, sebagai Hari Kesaktian Pancasila sesungguhnya memiliki makna yang dalam. Satu di antaranya adalah bahwa antara Komunisme dan Pancasila oleh bangsa Indonesia diyakini sebagai dua ideologi yang paradoks (bertolak belakang).

Bahwa selama Indonesia adalah negara Pancasila maka komunisme harus dipandang sebagai musuh ideologi negara dan bangsa.

Istimewanya kemudian adalah bahwa Pancasila secara esensi sejalan dan senyawa dengan agama-agama dan keyakinan kepada Tuhan. Ini sekaligus menegaskan jika komunisme itu adalah musuh agama-agama. Agama tidak akan dibenarkan hidup dalam tatanan masyarakat komunis. Dan karenanya masyarakat yang sadar agama akan secara tegas menolak komunisme.

Berdasarkan realita ini dan merujuk kepada fakta-fakta sejarah, kebencian Komunis kepada agama adalah fakta yang tak teringkari. Serangan dan pembantaian kepada tokoh-tokoh agama ketika itu mengingatkan bangsa ini terhadap serangan dan kekerasan yang terjadi kepada para Ustadz dan tokoh agama dalam beberapa waktu terakhir.

Hal yang justeru paling mengkhawatirkan adalah ketika musuh agama dan Pancasila, pengkhianat negara dan bangsa ini justeru hadir dalam sistem. Sehingga usaha-usaha untuk kembali bangkit untuk mengkhianati negeri justeru terkadang atas nama prosedur yang telah benar dan dianggap sah bahkan konstitusinal.

Langkah-langkah terakhir itu semakin terasa ketika mereka yang bangga dengan PKI dan komunisme justeru berada dalam lingkaran penentu arah kebijakan negara. Mereka akan memakai Undang-undang yang dibuat sendiri untuk meloloskan agendanya.

Dan jika ada yang berani melawan, atau minimal mengeksposnya, tidak tanggung-tanggung akan dibumi-hanguskan dengan cara yang kasar sekalipun dan tanpa malu lagi.

Oleh karenanya bangsa ini harus tersadarkan. Jika serangan 9/11 di Amerika melahirkan slogan “we will never forget” (kita tak akan lupakan). Kenapa justeru ada upaya-upaya pengaburan tentang pahit dan kelamnya pengkhianatan PKI di Indonesia? Ada apa sesungguhnya di balik dari semua itu?

Akhirnya ingat kembali ayat Al-Qur’an: “Sungguh pada kisah (sejarah) mereka ada pelajaran bagi orang-orang yang berakal” (S. Yusuf: 111).

Jangan lagi bodohi bangsa ini dengan menghadirkan suasana atau persepsi yang mengatakan seolah kehadiran dan kebangkitan Komunisme itu biasa saja.

Apalagi dengan berbagai usaha untuk membalik fakta untuk menjadikan pengkhianat pahlawan dan pahlawan pengkhianat.

Salah satu hal yang menyakitkan adalah ketika komitmen agama yang esensinya sejalan dan seirama dengan Pancasila dianggap ancaman. Tapi komunisme yang jelas musuh agama dan Pancasila dianggap biasa-biasa saja, bahkan diberikan ruang untuk tumbuh dan kuat.

Mari belajar sejarah. Mari berhati-hati. Buka mata, Men!

New York, 1 Oktober 2021

*Diaspora Indonesia di Kota New York

Previous Article Kapolda Aceh Ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila Secara Virtual
Next Article Polda Aceh Tetapkan 6 Tersangka Korupsi Pengaspalan Jalan di Simeulue

Populer

Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Aceh
Pemerintah Melunak, Bantuan Internasional untuk Bencana Aceh-Sumatera Boleh Masuk dari NGO
Minggu, 21 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Politik
Satria Aceh Apresiasi Pemerintah Percepat Hunian dan Bantuan Tunai untuk Korban Banjir  
Selasa, 23 Desember 2025
Aceh
Desa Gunci, Perkampungan yang Berubah Jadi Sungai Diterjang Banjir Bandang di Aceh Utara
Selasa, 23 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Opini

Negara Belum Sepenuhnya Hadir di Tengah Bencana Banjir Aceh

Rabu, 17 Desember 2025
Mahmud Padang (Pemerhati Sosial Politik Aceh, Ketua DPW Alamp Aksi Aceh)
Opini

Drama Nasional di Panggung Bencana Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Lebih 100 organisasi masyarakat sipil melayangkan somasi dan mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan status bencana nasional atas banjir-longsor besar yang melanda Aceh-Sumatera. (Foto: Ist)
Opini

Narasi Pemerintah Runtuh: Bencana Sumatera Ungkap Negara Tak Mampu ‘Menangani Sendiri’

Jumat, 12 Desember 2025
Opini

Banjir Sumatera dan Jejak Kayu yang Mengkhianati Hutan

Selasa, 2 Desember 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan

Senin, 24 November 2025
Peta Wilayah Kerja Migas Aceh (Dok. Dinas ESDM Aceh)
Opini

Tiga Proyek Migas Aceh: Banyak Panggung, Minim Bukti

Kamis, 20 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Senin, 17 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Sabtu, 15 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?