BANDA ACEH – Yayasan Astra Honda Motor (AHM) dan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh sepakat menjalin kerja sama dalam bidang beasiswa dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibuddin dengan Rektor USK yang diwakili oleh Wakil Rektor III USK Dr Hajjul Kamil SKp MKep di Balai Senat USK, Darussalam, Banda Aceh, Senin (4/4).
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor IV, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Kepala Biro Akademik dan sejumlah Wakil Dekan III di lingkungan USK.
Ahmad Muhibuddin menjelaskan Yayasan Astra merupakan bagian dari PT Astra International Tbk. Dimana ada empat hal yang menjadi fokus kegiatan dari Yayasan Astra ini yaitu Pendidikan, community development, lingkungan dan safety riding.
Untuk itulah, Ahmad Muhibuddin menilai kerja sama ini adalah bentuk komitmen Yayasan Astra dalam mendukung dunia pendidikan di Indonesia.
Yayasan Astra telah memberikan beasiswa mulai tingkat Sekolah Dasar hingga tingkat sarjana pada perguruan tinggi.
“Program beasiswa seperti ini sudah kita lakukan hampir seluruh nusantara. Paling timur, kami lakukan di Ambon sekitar empat tahun lalu. Dan paling barat di USK yang kita lakukan hari ini,” ucapnya.
Selain program beasiswa, Yayasan Astra juga fokus pada program keselamatan berkendara (safety riding) yang level-nya sudah tingkat internasional. Terkait hal ini, Ahmad Muhibuddin secara terbuka mengajak mahasiswa USK untuk terlibat dalam program tersebut.
Sementara Hajjul Kamil menyampaikan terima kasih kepada pihak Yayasan Astra dan sangat mengapresiasi atas terjalinnya kesepakatan kerja sama ini. Menurutnya, program beasiswa ini sangat berarti bagi mahasiswa yang sedang berjuang untuk mewujudkan cita-citanya di perguruan tinggi ini.
Hajjul Kamil mengungkapkan, saat ini jumlah mahasiswa USK sebanyak 29.963 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.990 mahasiswa atau 30% adalah penerima beasiswa.
Adapun sumber beasiswa yang ada di kampus ini terdiri atas dua golongan, yaitu beasiswa yang bersumber dari pemerintah atau dana APBN seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua dan Papua Barat, Aceh Carong, Baznas dan lainnya.
Lalu beasiswa yang sumbernya dari dana non-APBN seperti Osaka Gas Jepang, Amal Shalih, Bank Indonesia dan lainnya.
“Karena itulah, dengan kehadiran beasiswa dari Yayasan Astra ini maka kesempatan mahasiswa kita untuk mendapatkan beasiswa semakin besar. Dan itu sangat membantu mereka selama kuliah,” ucapnya.
Selain beasiswa, dalam kesepakatan kerja sama ini kedua belah pihak juga sepakat untuk saling mendukung pada kegiatan akademik lainnya.
Oleh sebab itu, Hajjul Kamil sengaja mengundang sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada tingkat fakultas untuk menyaksikan kerja sama ini.
“Tujuannya, agar para mahasiswa kita ini dapat melakukan komunikasi langsung dengan pihak Yayasan Astra. Mudah-mudahan ada beberapa program dari mahasiswa kita yang mendapatkan dukungan dari Astra,” ucapnya. (IA)



