BANDA ACEH – Sejak Sabtu malam (28/5/2022) hingga Ahad (29/5/2022), wilayah Aceh dilanda hujan badai dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Sejumlah rumah warga dan fasiltas umum dilaporkan rusak. Pohon tumbang juga terjadi di beberapa lokasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh pun memperkirakan cuaca buruk akan berlangsung di Provinsi Aceh hingga tiga hari ke depan.
Pasalnya, wilayah ujung barat Indonesia tengah memasuki angin Muson Barat atau musim Angin Barat.
BMKG memprediksi kejadian hujan lebat disertai angin kencang hingga 55 knots dan potensi ketinggian air dan ombak laut sampai dengan 3 hingga 4 meter di hampir semua wilayah perairan barat Indonesia.
Staf Ahli BMKG Aceh Andrean Simanjuntak mengatakan bahwa hasil observasi BMKG Aceh mencatat kecepatan angin sampai 40-55 knots (70-100 km/jam).
Fenomena angin kencang yang terjadi di Provinsi Aceh tersebut menurut Andrean menyebabkan sejumlah rumah warga dan fasilitas umum dibeberapa wilayah Aceh rusak.
“Kecepatan angin tersebut sanggup membuat beberapa pohon tumbang dan atap berterbangan serta membuat bangunan tinggi berpotensi bisa berosilasi,” ujar Andrean dalam keterangannya, Ahad (29/5).
Kejadian angin kencang memang beberapa kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut menurut Andrean karena lokasi geografis Provinsi Aceh yang berhadapan langsung dengan laut lepas dan membuat pertumbuhan awan cumulonimbus lebih sering.
“Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam melaksanakan aktivitas luar rumah karena kerusakan yang ditimbulkan sangat luas. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mendapat informasi resmi yang dikeluarkan BMKG melalui kanal resmi yang kami miliki,” pungkas Andrean.
Atas hal tersebut, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersiaga penuh guna mengantisipasi kemungkinan terburuk.
“BPBD, Dinas Damkar dan Penyelamatan, DLHK3, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan OPD lainnya agar siaga dan membantu masyarakat dalam langkah-langkah antisipasi dan penanganan,” ujar Aminullah Usman, Ahad (29/5).
Terhadap warga yang terdampak cuaca ekstrem, wali kota meminta OPD terkait agar bergerak cepat.
“Bantuan penanganan dan bantuan masa panik segera disalurkan. Begitu juga pastikan tidak ada pohon yang lapuk, drainase yang tersumbat, dan langkah antisipasi penting lainnya,” ujar Aminullah yang tengah mengikuti rapat Apeksi di Lampung.
Ia turut mengimbau masyarakat berhati-hati saat keluar rumah. Jika tak ada kepentingan mendesak lebih baik di rumah saja ketika hujan badai.
“Kepada masyarakat berhati hati dan menghindari angin kencang. Apabila mulai badai jangan keluar rumah, jangan beraktivitas di luar ruangan,” ujarnya.
Selain itu, wali kota mengimbau masyarakat agar memperhatikan jaringan kelistrikan dan bahaya penggunaan api di dalam rumah.
“Pastikan benar-benar safety. Ini juga sering terjadi mati lampu, dan jika memakai lilin sebagai penerang atau saat memasak harus ekstra hati-hati.”
“Begitu pula kalau harus ke luar rumah, hindari pepohonan dan bangunan yang rentan terimbas badai. Kemudian jangan memarkir kendaraan atau berteduh di bawah pohon. Dan yang tak kalah penting jangan membakar sampah atau membuangnya ke selokan maupun sungai,” ujar Aminullah.
Berdasarkan data dari BMKG, terdapat dua titik di Banda Aceh yang sangat buruk cuacanya dalam dua hari terakhir, yaitu kawasan Ulee Lheue dan Lamdingin.
“Diperkirakan angin kencang dan hujan lebat akan terjadi dua sampai tiga hari ke depan. BMKG akan memberi warning jika melebihi dari perkiraan waktu tersebut,” ujar wali kota mengutip rilis BMKG. (IA)



