Sigli — Kapolres Pidie AKBP Padli dan Dandim 0102/Pidie Letkol Inf Abdul Jamal Husin memastikan situasi di wilayahnya sangat kondusif pasca adanya pengadangan oleh warga saat penertiban illegal mining atau tambang emas ilegal di Kecamatan Geumpang, Pidie.
Hal tersebut dikatakan kedua pimpinan instansi TNI/Polri tersebut saat silaturahmi sekaligus konferensi pers terkait situasi terkini, di Makodim 0102/Pidie, Kamis (30/6/2022).
Dalam kesempatan itu, AKBP Padli juga membantah adanya selisih paham antara TNI-Polri saat kegiatan penertiban tambang emas ilegal di KM 18, Kecamatan Geumpang, Pidie.
Hal itu sehubungan beredarnya video yang viral adanya personil TNI dan Polri bersenjata lengkap yang terlihat bersitegang dan sempat saling dorong di lokasi pengadangan polisi oleh warga setempat.
Ia memastikan, sinergisitas TNI-Polri di Kabupaten Pidie terjalin baik. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama.
“Tidak benar adanya selisih paham TNI/Polri di Wilayah Kabupaten Pidie. Kami juga memiliki komitmen yang kuat untuk sama-sama mengamankan dan membangun Pidie menjadi lebih baik ke depannya,” kata Padli.
Padli juga mengajak semua elemen masyarakat, termasuk awak media untuk bekerja sama menjaga keamanan dan ketertiban demi kemajuan Pidie, terlebih dalam menghadapi tahun politik yang sudah di depan mata.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian bersenjata lengkap sempat diadang warga saat melakukan penindakan terhadap pelaku illegal mining (tambang ilegal) di Jalan Geumpang – Meulaboh, KM 18, Kabupaten Pidie.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy menjelaskan, peristiwa pengadangan itu bermula dari penindakan hukum yang dilakukan oleh tim gabungan Polda Aceh dan Polres Pidie terhadap pelaku illegal mining di Pengunungan Bangkeh, KM 21, Kecamatan Geumpang, Pidie.
Dalam penindakan itu, petugas sudah mengamankan empat terduga pelaku penambangan emas ilegal dan satu unit alat berat jenis ekscavator merek Hitachi.
Namun, saat hendak dibawa ke Polda untuk dilakukan pemeriksaan, petugas mendapati informasi akan ada pengadangan dari warga, sehingga eksekusi urung dilakukan.
Saat perjalanan pulang ke Polres Pidie, tepatnya di Tower KM 12, petugas didatangi oleh sekelompok masyarakat menggunakan mobil pick-up dan menanyakan terkait penangkapan para penambang.
Setelah dijelaskan kalau penambang dan alat berat masih di gunung, akhirnya mereka kembali.
“Sempat diadang warga saat tim kita balik ke Polres Pidie. Namun setelah diberi pemahaman dan negoisasi, massa langsung bubar. Untuk situasi sudah kondusif,” kata Winardy, dalam keterangan persnya, Rabu, 29 Juni 2022.
Kemudian, lanjutnya, saat di Jalan Geumpang – Meulaboh, KM 18, petugas kembali dicegat oleh sekelompok masyarakat.
Di lokasi yang sama juga terlihat Personel TNI dari Koramil Geumpang yang melakukan cooling down kepada warga.
“Petugas sempat dicegat lagi oleh masyarakat dan mobilnya juga digeledah untuk memastikan pelaku illegal mining tidak dibawa.
Kemudian personel bantuan dari Polres Pidie tiba. Setelah dilakukan negoisasi dan diberi pemahaman, akhirnya massa bubar dan tim kembali ke Polres dengan selamat. Alhamdulillah, kondisi saat ini sudah kondusif,” ujar Winardy.
Di samping itu, Winardy mengatakan, TNI-Polri memastikan situasi di lapangan saat ini aman dan kondusif.
“Situasi pasca pengadangan yang dilakukan warga saat penindakan terhadap pelaku illegal mining di Jalan Geumpang – Meulaboh, KM 18, Kabupaten Pidie sudah kondusif,” terangnya.
Polda Aceh juga akan mendorong pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar kegiatan tambang rakyat tidak merusak lingkungan dan memiliki izin.
Selain itu juga diharapkan masyarakat ikut serta memperbaiki dan menjaga lingkungan. (IA)



