MAKKAH — Jamaah Haji Embarkasi Aceh (BTJ) bersama jamaah lainnya telah tiba di Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji yakni wukuf.
Setiba di Arafah pada Kamis malam, 7 Juli 2022, seluruh jamaah haji menempati kemah yang telah ditentukan sesuai dengan maktab.
Kabid PHU Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Arijal MSi menyampaikan sebanyak 2.022 jamaah haji asal Aceh yang sudah berada di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah telah tiba di Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji yaitu wukuf.
Sebelumnya jamaah jamaah diberangkatkan menuju Arafah pada Kamis (7/7/2022) sejak pagi hingga sore bersama seluruh JCH Indonesia lainnya. Adapun puncak haji 1443 H jatuh pada Jum’at, 8 Juli 2022 bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1443 H. Pada hari tersebut jamaah haji dari seluruh penjuru dunia berkumpul di sana untuk melaksanakan wukuf di Arafah.
“Insya Allah jemaah haji Aceh siap menghadapi puncak haji, hari ini sudah berangkat ke Arafah,” kata Arijal, Jum’at (8/7).
Ia menyebutkan secara umum kondisi jamaah haji Aceh menjelang puncak haji dalam kondisi baik, sehat dan bersiap menyambut puncak haji. Namun ada juga beberapa jamaah yang kurang fit, mereka rata rata batuk dan pilek.
“Alhamdulillah kondisi jamaah haji Aceh dalam keadaan sehat dan ada beberapa jemaah yang kurang fit seperti batuk pilek, kita doakan semoga mereka segera pulih kembali, ada juga jemaah yang masih dirawat di KKHI Makkah, saat ini sedang menunggu keputusan apakah melaksanakan safari wukuf atau bisa bergabung dengan kloter,” ujarnya.
Arijal menjelaskan, dari sisi persiapan baik untuk manasik maupun administrasi seperti yang dianjurkan pemerintah Arab Saudi, telah disiapkan oleh petugas kloter dengan PPIH dan Maktab, seperti gelang warna biru yang diwajibkan bagi yang masuk Arafah, jemaah Aceh telah memiliki semua.
“Sebelumnya para petugas sudah mengikuti rapat persiapan jelang puncak haji bersama pihak maktab, PPIH Arab Saudi dan juga petugas kloter telah melaksanakan bimbingan kepada jemaah tentang persiapan menghadapi puncak haji,” kata Arijal.
Menurutnya, untuk persiapan Armuzna (Arafah, Mudzalifah, dan Mina), para petugas kloter bersama pihak maktab juga sudah meninjau lokasi di mana tenda masing-masing jemaah akan menetap, baik itu di Arafah maupun di Mina.
“Untuk tahun ini ada peningkatan pelayanan di Arafah dan Mina, kalau dulu tidak ada kasur, alhamdulillah tahun ini tenda-tenda tertata rapi dan tersedia kasur serta selimut,” ujarnya.
Selain itu, Arijal juga mengimbau kepada jamaah untuk senantiasa menjaga kesehatan, makan teratur, konsumsi buah buahan serta perbanyak minum, kemudian istirahat yang cukup dan membatasi aktifitas fisik yang berlebihan dan waspada cuaca ekstrem, kalau keluar agar menggunakan APD.
“Menurut informasi dari petugas kloter, jemaah Aceh diberangkatkan ke Arafah dengan menggunakan bus yang telah disiapkan bagi masing-masing maktab dengan jadwal yang telah ditetapkan,” sebutnya.
“Alhamdulillah kemah sangat nyaman karena AC yang terbaru, serta ditambah dengan kasur yang belum ada pada musim haji sebelumnya,” lapor H Akhyar MAg, yang juga salah satu Ketua Rombongan (Karom) Kloter 1.
“Hampir seluruh jamaah haji asal Nanggroe Aceh sudah tiba menjelang petang Kamis, 7 Juli 2022. Mengingat malam Jum’at berada di Arafah yang merupakan malam yang sangat luar biasa. Apalagi haji tahun ini masuk haji akbar. Maka hampir seluruh kemah mengadakan doa bersama di kemah masing-masing,” sambung Tgk Akhyar, yang juga Kasi Bimas Islam Kankemenag Aceh Besar.
“Kloter 01 BTJ mayoritas jamaah asal Banda Aceh juga mengadakan shalat tasbih, zikir dan ditutup dengan doa diikuti oleh seluruh jamaah. Doa dan zikir dipimpin oleh Waled (Abdul Muthalib) pimpinan KBIH Al-Mabrur,” jelas Ustaz Akhyar, yang sebelumnya pernah menjadi jamaah dan petugas kloter ini.
Jamaah kloter pertama berasal dari Banda Aceh 187 orang, Sabang 19 orang, Aceh Besar 70 orang, Pidie Jaya 54 orang (satu meninggal dunia atas nama almarhum Muslim Meureudu), dan Aceh Utara 57 orang.
Jamaah kloter pertama berasal dari Banda Aceh 187 orang, Sabang 19 orang, Aceh Besar 70 orang, Pidie Jaya 54 orang (meninggal satu jamaah atas nama almarhum Muslim Meureudu), dan Aceh Utara 57 orang.
“Dalam doa yang khusuk dan syahdu, sekali-kali terdengar isakan tangis dari para hadirin,” terang Akhyar yang pernah jadi Kasi PHU Kankemenag Kota Subulussalam.
“Seluruh jamaah sudah siap untuk mengikuti wukuf yang merupakan puncak haji. Semoga mendapat haji yang mabrur dan mabrurah,” doanya. (IA)



