BANDA ACEH – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg melakukan penobatan secara simbolis pemenang lomba Gender Champion 2023 yang diselenggarakan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Ar-Raniry di aula Lantai III Gedung Rektorat kampus setempat, Jum’at (13/10/2023).
Penobatan yang diselenggarakan setelah melewati tahapan seleksi dan pembekalan peserta lomba yang berlangsung selama dua hari, yaitu 28-29 September 2023 di Museum Teater UIN Ar-Raniry.
Pemenang Gender Champion 2023 Kategori Putri adalah Renita Wijayanti dengan nilai 82,7 poin dari Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi.
Sedangkan Pemenang Gender Champion 2023 Kategori Putra adalah Raja Munandar dengan nilai 85,71 poin dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ilmu Ekonomi.
Pemenang Favorit Gender Champion 2023 adalah Novita Manik dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Program Studi Ilmu Al-qur’an dan Tafsir.
Para pemenang Gender Champion UIN Ar-Raniry 2023 berdasarkan surat keputusan Dewan Juri Nomor B-808/Un.08/LP2M.III/KP.02.3/10/2023.
Ketua PSGA UIN Ar-Raniry Dr Nashriyah MA melaporkan, Finalis Gender Champion terdiri atas 68 peserta yang merupakan mahasiswa perwakilan dari setiap program studi di lingkungan UIN Ar-Raniry, kegiatan tersebut bertujuan mengajak mahasiswa bersinergi menyuarakan dan menyebarkan nilai-nilai baik yang diusung PSGA.
“Makin lama PSGA makin menyadari PSGA membutuhkan mahasiswa untuk bersinergi dalam menyuarakan dan menyebarkan nilai-nilai baik yang diusung oleh PSGA selama ini, khususnya dalam konteks kekerasan seksual, itulah alasan kenapa Gender Champion diadakan di kalangan mahasiswa,” ujarnya.
Nashriyah mengatakan, dari 68 peserta yang mendaftar, 43 peserta di antaranya sukses menyelesaikan tantangan dan dinobatkan sebagai Duta Gender 2023 pada kegiatan tersebut.
“Sebanyak 43 peserta sukses menyelesaikan tantangan, mereka ini yang dinyatakan lulus dan akan dinobatkan sebagai Duta Gender 2023 pada hari ini,” tambahnya.
Peraih Juara I Gender Champions 2023 Kategori Putra, Raja Munandar mengatakan, isu gender di dalam lingkungan masyarakat merupakan sebuah isu yang mendesak sehingga dibutuhkan penanganan dan perhatian lebih, khususnya di ruang lingkup mahasiswa.
“Melihat fenomena di lingkungan masyarakat, isu gender ini menjadi isu yang sangat urgent, di mana banyak ditemukan kasus-kasus terkait isu ini di kalangan mahasiswa, baik pada laki-laki maupun perempuan, salah satunya ialah kasus bullying yang telah lama bersarang di lingkungan kampus yang membutuhkan pencegahan” ungkap Raja. (IA)
