INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Perangai Gibran Mengolok Mahfud MD

Last updated: Senin, 22 Januari 2024 22:34 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Perangai Gibran Mengolok Mahfud MD
Perangai Gibran Mengolok Mahfud MD
SHARE

DEBAT calon wakil presiden (cawapres) pada 21 Januari 2024 malam, sontak mengingatkan saya pada kejadian tanggal 23 November 2022 di Qatar.

Ketika itu, pada putaran dan pertandingan awal dalam kejuaraan sepak bola dunia, memperhadapkan kesebelasan Saudi Arabia dan Argentina.

Deforestasi Sawit dan Bencana Aceh yang Diciptakan 

Tak ada yang menyangka, Argentina dikalahkan oleh Saudi Arabia dengan skor 2-1. Dunia geger, para penonton dan pemirsa televisi geleng-geleng kepala.

- ADVERTISEMENT -

Kok Argentina yang memiliki maha bintang, Lionel Messi, bisa dipecundangi oleh kesebelasan yang tak pernah menorehkan prestasi tingkat dunia? Usai pertandingan, para pendukung Saudi Arabia, meloncat kegirangan. Berteriak penuh olok kepada Messi.

Seorang pendukung Saudi Arabia terkena kamera televisi. Ia membungkukkan badan, kepalanya dimiringkan ke kanan dan ke kiri, lalu ke bawah.

- ADVERTISEMENT -
Aceh dan Luka yang Tak Pernah Benar-benar Sembuh dalam Republik Indonesia

Tangannya ditaruh di pelipis seolah mencari sesuatu. Ia berkata, saya sedang mencari Messi, tetapi ia tidak ada. Ia sudah habis. Messi finishes, katanya.

Dengan sabar, tim Argentina menerima kenyataan itu. Messi, sebagai bintang dan kapten tim, fokus pada pertandingan berikutnya. Kesabaran, keuletan dan evaluasi dilakukan sehingga terjadi rekonsiliasi diri.

Dalam debat cawapres hari Minggu malam itu, sebagai calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, meniru persis gaya pendukung Saudi Arabia yang mencari Messi itu.

Menjaga Damai di Tengah Bencana, Menahan Diri dari Segala Provokasi

Membungkukkan badan, menggoyang kepala ke kiri dan ke kanan, sembari menaruh telapak tangan di kening, mencari jawaban cawapres nomor tiga Mahfud MD, lawan debatnya.

- ADVERTISEMENT -

Gibran mengolok Mahfud, seolah tak mampu menjawab pertanyannya. Gibran memang hebat, seorang pelajar yang mudah sekali menyerap ilmu dari orang lain.

Dalam perjalanan, kesabaran, keuletan dan tekad yang membara, Messi memimpin kawan-kawannya menggilas semua lawannya.

Tak ada yang tersisa. Argentina akhirnya keluar sebagai pemenang. Argentina jadi juara dunia sepak bola yang ketiga kalinya.

Messi dikukuhkan sebagai pemain terbaik, sekaligus jadi sang legenda. Para pendukung Saudi Arabia, yang menghina dan mengolok Argentina, terbungkam luar biasa. Penuh sesal.

Sebagai tim, Saudi Arabia tidak melangkah lebih jauh, sebab ia keok di putaran berikutnya. Saya pun membangun imajinasi liar.

Peradaban Gibran dalam debat publik tersebut, pas dengan peribahasa kuno: “Siapa yang menabur angin, dia akan menuai badai.” Dengan gerakan badan yang defisit akhlak dan substansi tersebut, Gibran merontokkan dirinya sendiri.

Persepsi publik langsung anjlok terhadap dirinya. Padahal, dalam debat cawapres sebelumnya, Gibran sudah menunjukkan kelasnya. Siapa yang bisa menjamin, keinginan Gibran untuk menohok lawan-lawan debatnya itu dengan cara yang tidak etis akan memenangkan dirinya kelak?

Justru mungkin terjadi, perangai dalam debat tersebut, membuat lawannya memenangkan pertandingan dan jadi juara. Faktanya jelas. Argentina, terutama Messi, dihinakan dengan bahasa badan dari pendukung Saudi Arabia, justru memimpin Argentina menjadi juara dunia.

Para penghinanya, justru menghinakan diri mereka. Kemenangan Saudi Arabia atas Argentina, tertutup seketika, ditimbun oleh debu gurun sahara Qatar.

Jejak Gibran pupus di saat itu, ditimbun oleh rasa superior. Akhlakul karimah memang harus diutamakan dalam kehidupan. Dalam perdebatan capres dan cawapres, diperkirakan ditonton sekitar 80 juta orang.

Inilah cara kampanye yang paling efektif dan murah, dibanding kampanye-kampanye konvensional: bertemu dengan massa.

Lalu, kita sebagai rakyat, sungguh-sungguh mendambakan perdebatan berkualitas dari para calon pemimpin, yang menggunakan media televisi. Kami butuh kesungguhan dan kejernihan pikiran dari para peserta debat.

Apa paradigma, visi dan misi serta rencana aksi Anda semua bila terpilih kelak? Kami tidak butuh atraksi fisik di atas panggung. Kami bisa menonton atraksi fisik panggung yang jauh lebih bermutu daripada atraksi fisik dalam debat cawapres.

Ikhwal pengaruh debat di televisi atas keterpilihan dan ketidakterpilihan seseorang, terutama di Amerika Serikat, memang sungguh luar biasa.

Pada 1960, untuk kali awal di dunia ini, dilakukan debat televisi calon presiden Amerika Serikat: antara Richard Nixon berhadapan John F. Kennedy.

Ketika itu, Nixon mengenakan jas berwarna abu-abu, sementara Kennedy mengenakan jas warna hitam pekat. Penonton melihat bahwa secara fisik, Kennedy kelihatan lebih elegan dan berwibawa dibanding Nixon yang mengenakan pakaian berwarna pucat.

Singkatnya, warna pakaian yang dipakai dalam berdebat pun, ikut menentukan persepsi penonton terhadap calon. Tatkala Michael Dukakis berhadapan dengan George Walker Bush dalam debat presiden di awal 1990-an, Dukakis bertanya ke Bush dengan niat menjatuhkan Bush.

“Bagaimana mungkin Anda mau berbicara tentang pengentasan kemiskinan di Amerika Serikat, sementara Anda tidak pernah merasakan kehidupan orang miskin. Anda kan adalah keturunan orang kaya,” kata Dukakis.

Dengan enteng Bush menjawab: “Untuk merasakan derita dan nestapa orang yang mengidap penyakit kanker, Anda tidak perlu ikut-ikut mengidap penyakit kanker,” tegas Bush.

Jawaban singkat yang logis tersebut, membuat pemirsa dan pemilih Amerika Serikat, menjatuhkan pilihan kepada Bush. Bukan ke Dukakis.

Pada 2014, terjadi perdebatan cawapres antara Hatta Rajasa yang berpasangan dengan Prabowo Subianto, berhadapan dengan Jusuf Kalla yang berpasangan dengan Jokowi. Hatta Rajasa bertanya ke Jokowi dengan nada pertanyaan yang pedas dan menohok: “Anda kan dua periode jadi Wali Kota Solo, tetapi Anda tidak pernah menerima penghargaan Kalpataru. Apa prestasi Anda kalau begitu?” tegas Hatta.

Mendengar itu, Jusuf Kalla meminta Jokowi agar dirinyalah yang menjawab pertanyaan itu. Jusuf Kalla pun langsung menjawab: “Penghargaan Kalpataru itu ditujukan untuk individu yang berjasa di bidang lingkungan. Mungkin yang dimaksudkan Pak Hatta adalah penghargaan Adipura, yang khusus diperuntukkan pada kota yang sukses. Karena pertanyaannya salah, maka saya pun tidak perlu menjawabnya,” kata Jusuf Kalla.

Jelas dengan logika yang tepat, penonton televisi memberi penilaian bahwa Jusuf Kalla memang cerdas, cekatan dan detail. Cocok memimpin bangsa. The power of logic, not the power of attraction.

Kami butuh kemampuan menjelaskan dengan logika, bukan dengan aksi panggung yang minus akhlak. Dalam catatan saya, Gibran juga mengarahkan tohokannya pada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dengan cara menyebut nama Tom Lembong beberapa kali, yang memang masuk dalam tim pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Cara menyebut nama Tom Lembong lalu dikaitkan dengan Muhaimin, jelas kental dengan motif sinisme.

Yang pasti, seingat saya, Tom Lembong itu, untuk beberapa tahun lamanya, aktif memberi masukan dan malah, katanya, ikut menulis presentase serta pidato-pidato Presiden Jokowi, ayah Mas Gibran. Nah, gimana yang ini?

Penulis:
Prof Hamid Awaludin, Mantan Menteri Hukum dan HAM dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia
TAGGED:gibranmahfudmengolokopiniperangaiPerangai Gibran Mengolok Mahfud MD
Previous Article Pangdam IM Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya didampingi Kasdam Brigjen TNI Hadi Basuki mengikuti secara virtual peresmian studio Podcast Sanggamara Kodam IM oleh KSAD, Senin (22/1/2024) KSAD Resmikan Studio Podcast Sanggamara Kodam IM
Next Article Wakil Ketua Umum IPAU Hidayattullah Yakob IPAU Dukung Langkah Pj Bupati Mahyuzar Selamatkan BPR Aceh Utara

Populer

Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Warga bantu warga pengungsi korban banjir bandang dan longsor Aceh. (Foto: Ist)
Aceh
Warga Pidie Diajak Bantu Pengungsi Banjir Pijay: 5 Bungkus Nasi dari Setiap Rumah
Rabu, 31 Desember 2025
Pengoperasian fungsional Jalan Tol Padang Tiji–Seulimeum kembali diperpanjang hingga 8 Januari 2026 dan diberlakukan selama 24 jam penuh. (Foto: Ist)
Umum
Pengoperasian Tol Padang Tiji–Seulimeum Diperpanjang hingga 8 Januari Selama 24 Jam
Rabu, 31 Desember 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem merubah lagi Surat Keputusan (SK) yang menetapkan Tim Kerja Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi (R3P) Aceh Pascabencana Hidrometeorologi. (Foto: Ist)
Aceh
SK Tim Kerja Rencana Rehabilitasi Rekonstruksi Aceh Diubah Lagi, Ketua DPRA dan Wagub Akhirnya Masuk
Rabu, 31 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow

Berita Lainnya

Jangan biarkan pejabat 'wet-wet gaki' (ongkang-ongkang kaki) di tengah bencana terulang. Foto: Ilustrasi
Opini

Jangan Biarkan Pejabat ‘Wet-Wet Gaki’ di Tengah Bencana Aceh

Rabu, 24 Desember 2025
Mayjen TNI (Purn) TA Hafil Fuddin SH SIP MH
Opini

Aceh Tamiang Tak Cukup Diberi Bantuan, Perlu Rekonstruksi Menyeluruh dan Tata Ruang Baru

Selasa, 23 Desember 2025
Opini

Bencana Aceh-Sumatera, Negara Hadir dalam Rapat dan Pidato 

Jumat, 19 Desember 2025
Opini

Indonesia dalam Cengkeraman Kepribadian Otoritarian

Kamis, 18 Desember 2025
Opini

Negara Belum Sepenuhnya Hadir di Tengah Bencana Banjir Aceh

Rabu, 17 Desember 2025
Mahmud Padang (Pemerhati Sosial Politik Aceh, Ketua DPW Alamp Aksi Aceh)
Opini

Drama Nasional di Panggung Bencana Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Lebih 100 organisasi masyarakat sipil melayangkan somasi dan mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan status bencana nasional atas banjir-longsor besar yang melanda Aceh-Sumatera. (Foto: Ist)
Opini

Narasi Pemerintah Runtuh: Bencana Sumatera Ungkap Negara Tak Mampu ‘Menangani Sendiri’

Jumat, 12 Desember 2025
Opini

Banjir Sumatera dan Jejak Kayu yang Mengkhianati Hutan

Selasa, 2 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?