INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Penuh Sogok Menyogok dan Kecurangan, Sistem Pemilu dan Pilkada Harus Diubah

Last updated: Sabtu, 18 Mei 2024 23:55 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Prof Dr Muhammad AR MEd
Prof Dr Muhammad AR MEd
SHARE

KALAU kita mau bicara jujur dengan sesungguhnya berdasarkan hati nurani, maka sejak masa Presiden Soekarno hingga ke Presiden Joko Widodo belum nampak keadilan dan kejujuran hasil pemilu yang pernah dilaksanakan.

Hasil yang nampak dan diakui oleh masyarakat adalah kecurangan, ketidakadilan dan ketidakjujuran.

Drs. Isa Alima, pemerhati komunikasi publik
Kejahatan Komunikasi: Ketika Ucapan Pejabat Jadi Sumber Api

Karena itu dakwah saya kepada segenap bangsa Indonesia agar sistem pemilu yang yang telah ada dan sistem pilkada, harus diubah total dengan sistem syura (musyawarah) yang lebih aman dari segi sogok menyogok atau money politic di samping sangat sedikit menghabiskan biayanya.

- ADVERTISEMENT -

Sistem yang ada terbuka menganga untuk money politic dan hasil yang curang, namun kalau sistem syura, pemilihan anggota majelis syura sendiri sangat ketat dalam masalah akhlak, penguasaan ilmu agama, pemahaman tentang adat istiadat, ketokohannya, serta paham akan sejarah perjuangan bangsa.

Utamakan tingkat keilmuan seseorang (tingkat pendidikannya), pengalaman hidupnya, umurnya yang matang sebagaimana Allah contohkan dalam pengangkatan Muhammad SAW sebagai Nabi, akhlaknya yang mulia, ibadahnya yang tidak perlu diragukan, serta kejujuran dan keadilannya dalam beraktivitas sehari-hari di tengah-tengah manusia.

- ADVERTISEMENT -
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Kalau kita mau jujur dan transparan, lihat saja bagaimana Allah memilih Nabi Muhammad SAW sebagai Khalifah Allah di bumi, kemudian bagaimana Abubakar dipilih untuk menjadi khalifah setelah Nabi SAW, demikian juga pemilihan Umar bin Khattab.

Malah ketika Umar bin Khattab ditikam, oleh Abu Lu’lu’ yang berketurunan Parsi, ketika Umar mengimami shalat subuh, maka Umar masih sempat memanggil shabat-shabat yang lain untuk memilih penggantinya.

Salah seorang sahabat mengusulkan bagaimana kalau kami memilih Abdullah bin Umar sebagai penggati Amirul Mukminin atau menjadikannya sebagai salah seorang anggota majelis syura?

Riza Syahputra
Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Ketika Umar mendengar anaknya, Abdullah bin Umar diusul untuk menggantikannya, maka beliau berkata, “Celaka kamu”. Jangan libatkan anakku dalam urusan ini. Artinya Umar bin Khattab tidak suka melanggengkan kekuasaannya dan membentuk dinasti atau kerajaan agar segala kesalahannya dan kecurangannya terus dilestarikan oleh penerusnya.

- ADVERTISEMENT -

Makanya yang salah di sini adalah sistemnya yang tidak mendukung keberpihakan kepada keadilan dan kejujuran. Di antara sistem-sistem yang telah ada, sistem syuralah yang sangat berarti dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, karena kalau terjadi money politic hanya to some degree, tidak menyeluruh dan menjadi budaya seperti sekarang ini.

Saya mendengar video salah seorang Anggota DPR-RI, Irma Chaniago yang menyatakan bahwa ia menghabiskan uang Rp 2 miliar menuju Senayan, dan ia membuka kedok semua partai politik sebagai biang keterpurukan dan kehancuran sistem kenegaraan kita.

Penulis juga pernah berbincang-bincang dengan beberapa caleg dan calon gubernur dan calon bupati/wali kota, bahwa kalau kita ingin mencapai cita-cita tersebut harus punya banyak dollar alias rupiah.

Karena kalau kita mendatangi kantong-kantong konstituen di alam grass-root harus membawa mahar, kalau itu tidak ada, jangan diharap akan ada konstituen yang mau memilih kita.

Ini budaya yang berakar umbi dalam komunitas kita, makanya sistem ini harus diganti total dengan konsep syura.

Kalau tidak ganti dengan sistem yang lebih amanah dan aman, ditakutkan para wakil rakyat dan para pemimpin yang dihasilkan dengan cara yang tidak amanah, tidak legal, dan tidak manusiawi, nanti hukum dipoles menjadi hukum rimba, para pemimpin seperti serigala yang tiap hari menyantap akan darah rakyatnya.

Misalnya rakyat dinaikkan pajaknya, para pegawai negara dinaikkan gajinya, korupsi terjadi di setiap kantor dan kementerian, petugas negara memback-up kecurangan dan ketiranian para pemegang kuasa, makanya rakyat adalah makanan empuk para penguasa yang sifatnya seperti serigala dan singa di Padang Sahara Afrika.

Makanya dakwah saya dalam hal ini yang harus merubah sistem ini adalah rakyat jelata dengan cara apapun yang terbaik. Jika tidak, negara ini akan menjadi negara berhukum rimba dan berpemimpin seperti drakula penghisap darah manusia.

Ingat! Ketika rakyat melakukan sesuatu dalam batas-batas kewajaran seperti berdemonstrasi dan berunjuk rasa, itu masih dapat ditolerir karena tidak melakukan anarkis dan sebelum jam 6 sore sudah bubar.

Pemerintah merasa ini hak rakyat dan boleh dilakukan dan kedudukan kita dan singgasana kita tidak terusik, karena kalau sudah capek berunjuk rasa dan berdemonstrasi, nanti mereka berhenti sendiri.

Kita boleh berasumsi demikian karena rakyat melampiaskan uneg-unegnya, tetapi ingatlah wahai para penguasa, jika rakyat suatu saat diam seribu bahasa, dan mereka hanya melaporkan kebejatan pemerintah dan penguasa kepada Penguasa Tertinggi yaitu Allah SWT, tinggal tunggu saja kehancuran yang pernah dirasakan oleh Firaun Laknatullah (Mesir), Mustafa Kemal Atatürk (Turki), Shah Iran (Iran), Ferdinan Marcos (Filipina), Kaum ’Ad dan Kaum Tsamud.

Allah mengingatkan dalam firman-Nya, “Setiap umat akan menemui ajalnya, tidak dipercepat dan diperlambat”. Atau setiap pribadi, setiap kaum, setiap bangsa, dan setiap negara ada ambang batasnya menunggu kehancuran yang pernah dibuatnya, makanya sebelum itu terjadi, maka gantilah sistem yang amburadul ini jika ingin hidup tenteram dan bahagia dunia dan akhirat.

Utamakan orang-orang yang akan menjadi wakil rakyat (majelis syura) terdiri atas orang -orang yang berilmu baik secara formal atau informal, karena kalau kita memberikan kekuasaan dan tanggungjawab kepada orang-orang yang minim pengetahuannya, maka sama saja menjungkirbalikkan negeri ini, karena itu orang-orang yang merasa dirinya memiliki ilmu dan pengalaman, jangan sampai diperbudak oleh uang dan harta dan tahta, atau ditipu oleh orang-orang yang minim pengetahuannya.

Ingat pesan Allah dalam al-Qur’an, “Tanyalah sesuatu kepada para ahlinya.” Dan juga Hadits Rasulullah SAW yang bunyinya, “Jika suatu perkara diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuran.” Maka yang punya ilmu dan pengalaman tidak seperti “Keledai Membawa Kitab”.

Artinya mengikuti petunjuk bukan mengikuti kezaliman dan kegelapan. Ingat pesan Allah dalam al-Qur’an bahwa orang-orang yang berilmu akan ditingkatkan derajatnya, selama keilmuannya ditempatkan pada landasannya yang benar.

Kalau mereka curang dan bohong, maka kekuasaan dan kekuatan yang ada padanya akan diganti dengan izin Allah, karena Dialah Yang Maha Berkuasa.

Sekali lagi melalui tulisan ini saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk menggunakan hati nurani agar dapat merubah sistem pemilu dan pilkada ini kepada sistem yang bermartabat dan dapat dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat.

Sistem yang ada penuh dengan money politik, sogok-menyogok, intimidasi, kecurangan, kebohongan dan pemaksaan, karena itu marilah kita tinggalkan sistem yang tidak bisa dipertanggung jawabkan di hadapan Mahkamah Allah nanti di Yaumil Mahsyar.

Penulis:
Prof Dr Muhammad AR MEd (Ketua Dewan Dakwah Aceh dan Dosen Pascasarjana Prodi S3 PAI UIN Ar-Raniry Banda Aceh)
Previous Article Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Jum'at (17/5) melantik Anggota Panwaslih Pilkada 2024 dari 9 Kabupaten/Kota di Aceh dalam rangka pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota. (Foto: For Infoaceh.net) Bawaslu Lantik Anggota Panwaslih 9 Kabupaten/Kota di Aceh
Next Article Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal didampingi Ketua IMBI Aceh Aldi Feriyal Farid dan Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal melepas peserta Sumatera Gathering 2024 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (18/5). Foto For Infoaceh.net Pangdam IM Lepas Peserta Bikers IMBI Sumatera Gathering 2024

Populer

Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025
Umum
Listrik Padam Total, Aceh Gelap Gulita: Sistem Transmisi Kembali Alami Gangguan
Sabtu, 15 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Selebgram asal Ambon, Chasandra Thenu
Umum
Video Asusila Selebgram Ambon Chasandra Thenu Viral, Libatkan Oknum Polisi Mantan Pacar
Senin, 30 Juni 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

dr. Suzanna Octiva SpKJ
Opini

Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Rabu, 12 November 2025
Opini

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda

Senin, 10 November 2025
Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Rotasi Pejabat, Stagnasi Abadi: BPKS Sabang Masih Berputar di Lingkaran Gagal

Kamis, 6 November 2025
Mirza Ferdian
Opini

Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Sabtu, 1 November 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Jumat, 31 Oktober 2025
Mahmud Padang
Opini

Menanti KPK Basmi Agen Izin Usaha Peubloe (IUP) Nanggroe di Bumi Serambi Mekkah

Jumat, 31 Oktober 2025
Riza Syahputra
Opini

Semua Orang Adalah Pelayan, Cuma Beda Siapa yang Dilayani

Kamis, 30 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?