INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Syariah

Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait

Last updated: Minggu, 6 Juli 2025 20:24 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 8 Menit
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
SHARE

Oleh : Ustadz Muhamad Abror*

Tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam yang dikenal sebagai Hari Asyura memuat salah satu tragedi paling kelam dalam sejarah Islam, yaitu terbunuhnya cucu Nabi Muhammad, al-Husain bin Ali, di padang Karbala. Peristiwa ini bukan sekadar tragedi kemanusiaan, tetapi juga menunjukkan sebuah dinamika kekuasaan dan sentimen ideologis yang mengakar dalam pemerintahan Bani Umayyah terhadap keluarga Nabi, Ahlul Bait.

Wali Kota terpilih New York, Zohran Mamdani, mengeraskan suara mendukung aksi mogok nasional barista Starbucks dengan menyerukan boikot total terhadap jaringan kedai kopi raksasa tersebut. Ajakan itu disampaikan Mamdani melalui platform X pada Kamis malam, 13 November 2025.
Boikot Starbucks Menggema di New York, Seruan Wali Kota Terpilih Zohran Mamdani Picu Tekanan Baru untuk Raksasa Kopi AS

Tulisan ini merupakan analisis historis yang murni berdasarkan sumber-sumber kredibel, tanpa bermaksud menyudutkan pihak mana pun atau membahas polemik yang mungkin dikaitkan oleh pembaca di masa sekarang.

- ADVERTISEMENT -

Tragedi Karbala pada tahun 61 Hijriah menandai titik balik dalam sejarah Politik Islam. Ketika Yazid bin Muawiyah mengklaim kekhalifahan secara turun-temurun, al-Husain menolak mengakui legitimasi tersebut. Husain meyakini bahwa kekuasaan tidak boleh diwariskan secara otoriter, terutama kepada seorang pemimpin yang dinilai cacat secara moral. Penolakan ini kemudian dijawab dengan kekerasan brutal dari aparat negara Umayyah.

Atas perintah Ubaidillah bin Ziyad, pasukan Umayyah yang dipimpin oleh Umar bin Saad mengepung al-Husain dan pengikutnya di Karbala. Mereka dicegah mendapatkan air dari Sungai Eufrat, bahkan dalam keadaan kehausan dan keletihan. Hingga akhirnya, al-Husain dan sebagian besar keluarganya dibantai tanpa ampun. Ini adalah bentuk kekejaman yang mencoreng citra kekhalifahan.

- ADVERTISEMENT -
Musisi Ahmad Dhani meluapkan kemarahan setelah kabar retaknya rumah tangganya dengan Mulan Jameela beredar luas di media sosial.
Ahmad Dhani Bantah Isu Cerai: “Ini Hoaks Paling Biadab!”

Namun, yang lebih memilukan dari tragedi Karbala adalah narasi yang dibentuk setelahnya. Rezim Umayyah berusaha meminimalisasi dampak peristiwa itu dengan propaganda yang mendiskreditkan al-Husain dan mengangkat legitimasi Yazid. Para khatib diperintahkan untuk mencaci maki Ali bin Abi Thalib dari mimbar-mimbar Jumat sebagai bagian dari strategi politik.

Tragedi Karbala adalah fakta sejarah yang berdasarkan studi Howard, dilaporkan terdapat sembilan riwayat yang berbeda dalam sejumlah sumber Islam awal. (Howard, Husayn the Martyr: A Commentary on the Accounts of the Martyrdom in Arabic Sources‘, Al-Serat, 12 (1986), h. 124).

Penting dicatat, sikap represif terhadap Ahlul Bait bukan dimulai dari Karbala. Sejak masa Muawiyah, terdapat upaya sistematis untuk menyingkirkan loyalis Ali dari posisi penting dalam pemerintahan. Bahkan, catatan sejarah menunjukkan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh seperti Hujr bin Adi karena tetap setia kepada Ali. Fakta ini menandakan permusuhan ideologis yang lebih dalam.

Penghargaan untuk Munir Dikembalikan Keluarga, KASUM Soroti Penerima Berprestasi tapi Berjejak Masalah
Penghargaan untuk Munir Dikembalikan Keluarga, KASUM Soroti Penerima Berprestasi tapi Berjejak Masalah

Yazid, putra Muawiyah, dilaporkan oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tarikhul Khulafa sebagai pemabuk, penggila hiburan, dan lalai dalam urusan agama. Kenyataan ini membuat sebagian besar umat Islam saat itu menolak kepemimpinannya. Namun, karena ia adalah simbol dinasti, maka seluruh perangkat negara dikerahkan untuk mempertahankan kekuasaannya, termasuk dengan menumpas al-Husain. (As-Suyuthi, Tarikhul Khulafa, [Beirut: Darul Arqam, 2016], h. 164)

- ADVERTISEMENT -

Karbala menjadi simbol ketidakadilan politik dalam sejarah Islam. Ahlul Bait yang seharusnya dimuliakan sebagai keluarga Nabi justru diperlakukan sebagai musuh negara. Mereka dibunuh, ditawan, dan dipermalukan di hadapan publik. Narasi ini bertahan dalam memori kolektif umat, terutama kalangan pecinta Ahlul Bait.

Sikap Bani Umayyah terhadap Ahlul Bait tidak berhenti di Karbala. Penerus Yazid seperti Marwan bin Hakam dan Abdul Malik bin Marwan terus melanggengkan diskriminasi. Khalifah-khalifah ini secara sistematis membungkam kritik dengan cara represif, termasuk terhadap keturunan Nabi yang menolak bekerja sama dengan rezim.

Abdul Malik bin Marwan, misalnya, melalui tangan al-Hajjaj bin Yusuf, dikenal kejam terhadap tokoh-tokoh yang masih menunjukkan simpati kepada keluarga Nabi. Bahkan, al-Hajjaj pernah membunuh Said bin Jubair, seorang tabi’in yang dikenal karena ketaatannya. Semua ini menunjukkan betapa kerasnya sikap Umayyah terhadap oposisi, khususnya yang berasal dari Ahlul Bait. (Ath-Thabari, Tarikhul Umam wal Muluk, [Kairo: Darul Ma’arif, 1967], juz XI, h. 641)

Pengendalian Narasi Publik

Sejarah mencatat bahwa para khalifah Umayyah berusaha menciptakan narasi non-historiografi resmi yang menegasikan peran Ahlul Bait. Maksud non-historiografi di sini karena pada era Umayyah, narasi sejarah tidak disampaikan melalui karya sejarah tertulis, tetapi melalui instrumen-instrumen narasi publik seperti khutbah Jumat, syair resmi, dan pidato-pidato di mimbar. Khalifah dan pejabat Umayyah menyadari bahwa legitimasi kekuasaan tidak cukup dengan pedang, tetapi harus didukung narasi yang membentuk persepsi umat.

Muawiyah bin Abi Sufyan, khalifah pertama Dinasti Umayyah, menetapkan kebijakan pelaknatan terhadap Ali bin Abi Thalib dalam khutbah Jumat yang berlangsung hampir empat dekade, dari awal pemerintahannya (661 M) hingga berakhirnya praktik tersebut di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (720 M). Kebijakan ini bukan sebatas cercaan verbal, tetapi juga bentuk pembunuhan karakter yang terorganisir. Mimbar masjid dimanfaatkan sebagai instrumen politik, layaknya media sosial masa kini yang rawan diperalat untuk menyebarkan propaganda kekuasaan.

Ibnu Jarir ath-Thabari, sejarawan independen era Abbasiyah, mencatat bahwa Hujr bin ‘Adi al-Kindi, sahabat Nabi dan pembela setia Ahlul Bait, menolak tradisi kutukan terhadap ‘Ali dalam khutbah Ziyad bin Abi Sufyan di Kufah. Ia memprotes keras penyalahgunaan mimbar. Akibatnya, ia ditangkap dan dieksekusi oleh Muawiyah, menjadikannya syuhada pertama dalam membela Ahlul Bait di era Umayyah. (Ath-Thabari, Tarikhul Umam wal Muluk: juz V, h. 256)

Momentum Asyura tidak hanya dimaknai secara emosional, tapi juga sebagai simbol perjuangan melawan tirani. Husain bukan sekadar figur keluarga Nabi, tetapi simbol nilai-nilai moral, keadilan, dan penolakan terhadap penyalahgunaan kekuasaan. Oleh karena itu, sentimen terhadap Ahlul Bait menjadi cermin dari sikap umat terhadap nilai-nilai tersebut.

Rezim Umayyah berusaha menanamkan anggapan bahwa loyalitas terhadap khalifah lebih penting daripada kebenaran. Siapa pun yang menentang, sekalipun cucu Nabi, dianggap pemberontak. Ini adalah warisan politik yang menciptakan budaya taat buta terhadap otoritas, yang kemudian dikritik tajam oleh banyak ulama setelah runtuhnya Umayyah.

Narasi Karbala penting direnungkan umat Islam hari ini. Saat sejarah dikaburkan oleh kepentingan penguasa, tragedi kemanusiaan seperti Karbala mungkin saja terulang dalam wujud berbeda. Memahami sejarah bukan sekadar mengenang, tapi membongkar kepalsuan yang disusun oleh kekuasaan. Hari Asyura bukan hanya milik Syiah, tapi warisan seluruh umat Islam karena Ahlul Bait adalah keluarga Nabi yang dimuliakan.

Membongkar propaganda sejarah membuat kita melihat lebih jernih siapa yang berpihak pada kebenaran. Karbala bukan sekadar masa lalu, tapi cermin dalam menyikapi kekuasaan dan keadilan hari ini. Sebab narasi sejarah tak pernah bebas nilai. Ketika penguasa menguasai pena, kebenaran bisa dibengkokkan.

Mengenang Asyura dengan kesadaran sejarah adalah perlawanan terhadap narasi zalim. Ahlul Bait bukan sekadar korban, tapi juga simbol keberanian dan keadilan. Karbala mengajarkan kita menjaga nurani, menolak penindasan, dan membela yang lemah di tengah manipulasi simbol dan jargon kekuasaan yang menyesatkan.

Asyura tidak akan pernah usang. Selama masih ada ketidakadilan, selama masih ada pemutarbalikan fakta oleh rezim, maka semangat Karbala akan terus hidup. Al-Husain telah gugur, tetapi darahnya menjadi mata air yang tak pernah kering bagi mereka yang mencintai kebenaran dan membenci kezaliman.

Penulis : dosen filologi dan sejarah Islam Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta.

TAGGED:Ahlul BaitAl-Husain bin AliBani UmayyahHari AsyuraKarbalaKeadilan PolitikKekhalifahanPropaganda Sejarahsejarah islamTragedi IslamUstadz Muhamad Abror.www.infoaceh.netYazid bin Muawiyah
Previous Article Me Time ala Gen Z dan Jejak Spiritualitas Nabi di Gua Hira Me Time ala Gen Z dan Jejak Spiritualitas Nabi di Gua Hira
Next Article Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang akrap disapa Gus Baha Gus Baha: Ahli Qur’an Tak Boleh Lepas dari Ushul Fikih

Populer

Keributan antara Anggota Dewan pecah di gedung DPRA pada Senin siang, 17 November 2025. (Foto: Ist)
Politik
Keributan Memalukan Pecah di Gedung DPRA, Rapat Resmi Berubah Saling Lempar
Selasa, 18 November 2025
Ketua Majelis Komisi Informasi Pusat (KIP) RI, Rospita Vici Paulyn
Politik
Sidang Ijazah Jokowi Memanas, Ketegasan Rospita Vici Paulyn Jadi Pembeda
Senin, 17 November 2025
Tim SKK Migas bersama Mubadala Energy, Senin (17/11) melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas BPKS Sabang sebagai rencana lokasi shorebase migas Blok Andaman. (Foto: Infoaceh.net/Andi Armi)
Ekonomi
SKK Migas dan Mubadala Energy Tinjau Rencana Lokasi Shorebase Blok Andaman di Sabang
Senin, 17 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini
20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan
Senin, 17 November 2025
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kembali mengguncang struktur kekuasaan sipil di Indonesia
Nasional
Putusan MK Meledak: Daftar Petinggi Polisi yang Harus Angkat Kaki dari Jabatan Sipil
Senin, 17 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Ilustrasi-perselingkuhan
Umum

Istri Grebek Suami ‘Booking’ Adik Kandung, Pengakuan Bayaran Murahan Bikin Publik Meledak

Selasa, 18 November 2025
Sosok Yasika Aulia Ramadhani baru-baru ini menjadi sorotan publik.Diketahui, Yasika Aulia Ramadhani merupakan anak dari Wakil Ketua II DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Yasir Machmud.
Umum

Viral Putri Pejabat Sulsel Kelola 41 Dapur MBG, Jejak Bisnis dan Harta Ayahnya Disorot

Selasa, 18 November 2025
Helwa Bachmid kembali angkat bicara membalas pernyataan Fadlun Faisal Balghoits istri sah Habib Bahar bin Smith.Bersama sang ibu keduanya tampil live bersama membantah semua tudingan yang dilayangkan.
Umum

bunda Helwa Bachmid Turun Tangan: Bantah Fitnah, Sindir Balik Istri Sah Habib Bahar

Selasa, 18 November 2025
Polresta Banda Aceh menggelar Operasi Zebra Seulawah 2025 mulai Senin (17/11). (Foto: Ist)
Umum

12 Pengendara Ditilang dan 25 Ditegur Hari Pertama Operasi Zebra Seulawah Polresta Banda Aceh

Selasa, 18 November 2025
Kapolres Aceh Besar AKBP Sujoko memimpin apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Zebra Seulawah 2025 di Lapangan Mapolres setempat, Jantho, Senin (17/11).
Umum

Polres Aceh Besar Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Seulawah 2025

Selasa, 18 November 2025
Bupati Aceh Besar Muharram Idris membuka Pameran Pembangunan dan Expo UMKM di Lapangan Bungong Jeumpa, Kota Jantho, Senin (17/11). (Foto: Ist)
Aceh

Uroe Lahe ke-69 Aceh Besar, Pameran Pembangunan dan Expo UMKM Digelar di Jantho

Selasa, 18 November 2025
Barcode BBM subsidi 394 ribu nopol kendaraan diblokir Pertamina Patra Niaga karena melakukan aktivitas mencurigakan dalam pembelian Solar dan Pertalite. (Foto: Ist)
Ekonomi

Pertamina Blokir Barcode BBM Subsidi 394 Ribu Kendaraan, Tak Bisa Lagi Isi Pertalite-Solar

Selasa, 18 November 2025
Klaim bahwa Presiden Prabowo telah menambah anggaran Rp10 triliun untuk Aceh tahun 2026 memicu polemik. (Foto: Ilustrasi)
Aceh

Klaim Rp10 Triliun dari Presiden, Publik Aceh Pertanyakan Mekanismenya

Selasa, 18 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?