INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Pendidikan

PPIM UIN Jakarta Luncurkan Buku: Santri Putra Lebih Rentan Kekerasan Seksual di Pesantren

Last updated: Rabu, 9 Juli 2025 02:46 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 5 Menit
Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku Pesantren Ramah Anak, Selasa (8/7/2025) di Hotel Ashley Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: NU Online/Suci Amaliyah)
Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku Pesantren Ramah Anak, Selasa (8/7/2025) di Hotel Ashley Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: NU Online/Suci Amaliyah)
SHARE

Jakarta, Infoaceh.net – Pusat Penelitian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta meluncurkan dua buku hasil riset mendalam bertajuk Menuju Pesantren Ramah Anak dan Menjaga Marwah Pesantren.

Peluncuran dilakukan dalam acara yang digelar di Hotel Ashley, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Rafa Alfarizi dan Nisrina Yufita dari SMA Negeri 3 Juara Duta Pelajar Kamtibmas Banda Aceh

Dua buku ini merangkum hasil penelitian komprehensif mengenai lingkungan pesantren di Indonesia, dengan fokus pada isu perlindungan anak dan pencegahan kekerasan seksual.

- ADVERTISEMENT -

Direktur Riset PPIM UIN Jakarta, Iim Halimatusa’diyah, menuturkan bahwa buku ini merupakan kontribusi akademik untuk memastikan pesantren tetap menjadi lembaga luhur yang aman dan ramah anak. Ia menyebut penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, mencakup survei nasional tahun 2023 terhadap 1.800 responden di 90 pesantren dari 34 provinsi. Tahun 2024, penelitian dilanjutkan dengan wawancara mendalam kepada 170 informan dari 17 pesantren dan 12 lembaga di 13 provinsi.

“Menuju Pesantren Ramah Anak memetakan implementasi kebijakan Pesantren Ramah Anak berdasarkan hasil survei, termasuk persepsi, praktik baik, hingga tantangan lapangan,” ujar Iim. Sedangkan buku Menjaga Marwah Pesantren mengulas kerentanan dan ketahanan pesantren terhadap kekerasan seksual, serta menawarkan strategi pencegahan dan penanganan.

- ADVERTISEMENT -
Polres Gayo Lues menangkap JN (47), ayah bejat pelaku pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur. (Foto: Ist)
Ayah Bejat di Gayo Lues Perkosa Anak Kandung Selama 9 Tahun Ditangkap

Salah satu temuan mengejutkan terungkap dari laporan riset tersebut. Windy Triana, Koordinator Peneliti PPIM UIN Jakarta, menyebut bahwa santri laki-laki ternyata lebih rentan mengalami kekerasan seksual dibandingkan santri perempuan. Berdasarkan hasil survei, tercatat 1,90 persen santri laki-laki (sekitar 40.689 anak) mengalami kekerasan seksual, dibandingkan 0,20 persen santri perempuan (sekitar 3.923 anak).

“Santri putra lebih rentan. Banyak kasus perundungan dan kekerasan seksual terselubung dalam bentuk candaan, dianggap sebagai hal biasa oleh sesama santri laki-laki,” ujarnya.

Windy menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama kerentanan santri laki-laki ialah ketimpangan sistem perlindungan. Selama ini, perhatian dan pengamanan lebih banyak diberikan kepada santri perempuan, mulai dari tata letak kamar, akses kamar mandi, hingga pengawasan rutin. Sebaliknya, santri laki-laki diasumsikan mampu menjaga diri sendiri, padahal faktanya mereka justru lebih minim perlindungan.

Anggota DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil menerima kunjungan 30 keuchik dari Kota Lhokseumawe di Warung Aceh Amiirah, Kuningan, Jakarta Selatan, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Nasir Djamil Terima 30 Keuchik dari Lhokseumawe di Jakarta, Sampaikan Sejumlah Keluhan

Survei PPIM juga mengelompokkan ketahanan pesantren terhadap kekerasan seksual dalam tiga kategori: tinggi, moderat, dan rendah. Sebagian besar pesantren berada dalam ketahanan moderat, artinya memiliki sistem dasar perlindungan tetapi belum cukup kuat untuk mencegah kekerasan.

- ADVERTISEMENT -

“Budaya relasi kuasa dan tertutup menjadi penghalang besar dalam penanganan kasus. Bahkan pemulihan terhadap korban kerap terabaikan,” kata Windy.

Hal senada disampaikan Peneliti PPIM lainnya, Haula Noor. Ia menekankan bahwa desain struktural pesantren perlu dievaluasi ulang, terutama pengawasan terhadap area santri laki-laki.

“Selama ini perhatian lebih banyak diberikan pada keamanan kamar santri putri. Padahal data menunjukkan kamar santri putra juga perlu pengawasan ketat,” jelas Haula

Sementara itu, Dosen Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Falikul Isbah, dalam bedah buku menyoroti adanya pemahaman keliru soal kekerasan seksual di pesantren. Beberapa informan dalam riset menyebut kasus pemerkosaan sebagai zina, bahkan dalam beberapa kasus korban justru dinikahkan dengan pelaku.

Menurut Falikul, masih banyak pengasuh pesantren dan ustaz/ustazah yang memiliki tafsir agama yang bias gender dan misoginis. Ia mencontohkan masih kuatnya budaya patriarki dan ketundukan mutlak terhadap figur kiai, yang membuat koreksi internal sulit dilakukan.

“Di beberapa daerah, terutama Jawa Timur dan Madura, ketaatan kepada kiai bahkan melekat dalam kebiasaan santri sehari-hari. Sistem otoritas tunggal dalam pengasuhan santri membuat penyimpangan tak mudah dikoreksi,” ungkapnya.

Falikul mendukung regulasi Kementerian Agama terkait perlindungan anak di pesantren, namun ia menilai langkah itu tidak cukup tanpa strategi edukasi yang menyentuh langsung komunitas pesantren.

“Kemenag sudah bagus dengan regulasi, tapi tantangannya adalah bagaimana menyampaikannya kepada para kiai, ustaz, dan santri. Dibutuhkan pendekatan yang tepat dan menyeluruh,” tegasnya.

Dalam penutup diskusi, Windy kembali menekankan pentingnya keterbukaan pesantren terhadap kerja sama dengan pihak luar. Menurutnya, keterbukaan bukan berarti intervensi, tetapi wujud komunikasi sehat dan saling mendukung dalam menangani isu kekerasan.

“Ketika pesantren bersikap terbuka, masyarakat lebih percaya dan proses perlindungan anak bisa berjalan lebih efektif,” ujarnya.

Windy menyadari banyak pesantren belum memiliki kapasitas memadai untuk pendampingan korban kekerasan. Oleh karena itu, ia mendorong sinergi dengan lembaga eksternal agar pesantren tetap menjadi tempat yang aman, mendidik, dan menjaga marwahnya sebagai lembaga keagamaan.

Sumber: nu.or.id

TAGGED:buku menjaga marwah pesantrenbuku pesantren ramah anakdata kekerasan seksual santrikekerasan seksual di pesantrenmoderasi pesantren Indonesiaperlindungan anak pesantrenPPIM UIN Jakartaregulasi Kemenag pesantrensantri laki-laki lebih rentan kekerasan seksualstudi pesantren Indonesiawww.infoaceh.net
Previous Article Sosok Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Tewas dengan Kepala Terlakban, Menantu Guru Besar UGM Mengenal Sosok Arya Daru Pangayunan
Next Article inspirasi padu-padan office look kece di musim hujan (instagram.com/helwabasheel | instagram.com/fitrahydy | instagram.com/yurezalina) Outfit Kantor Wanita di Tengah Cuaca Ekstrem: Tetap Stylish dan Fungsional di Masa Peralihan

Populer

Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peunayong Bank Aceh Syariah. (Foto: Ist)
Ekonomi
Dana Nasabah Rp2,1 Miliar Raib di Bank Aceh: Jejak Transaksi Gelap dan Diamnya Kepala Cabang
Jumat, 21 November 2025
Anggota DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil menerima kunjungan 30 keuchik dari Kota Lhokseumawe di Warung Aceh Amiirah, Kuningan, Jakarta Selatan, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Nasional
Nasir Djamil Terima 30 Keuchik dari Lhokseumawe di Jakarta, Sampaikan Sejumlah Keluhan
Sabtu, 22 November 2025
Pemerhati Pembangunan dan Kebijakan Publik Aceh M. Isa Alima
Ekonomi
Ganti Rugi Lahan Tol Sibanceh Jangan Tinggalkan Luka bagi Masyarakat
Sabtu, 22 November 2025
Pemerintah Aceh mengumumkan dibukanya Seleksi Terbuka (Open Bidding) untuk 12 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau Eselon II di lingkungan Pemerintah Aceh.
Aceh
Pemerintah Aceh Buka Seleksi Terbuka 12 Jabatan Eselon II
Jumat, 21 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Plt. Kadis Pendidikan Aceh Murthalamuddin mengingatkan pelajar lebih bijak gunakan media sosial. (Foto: Ist)
Pendidikan

Plt. Kadisdik Aceh Ingatkan Pelajar Bijak Gunakan Medsos

Jumat, 21 November 2025
Inovasi hulu-hilir industri nilam pada Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 yang diselenggarakan Kemendikti Saintek
Pendidikan

USK Tampilkan Produk Hilirisasi Nilam di KPPTI 2025

Jumat, 21 November 2025
Abang ipar berinisial J (25) ditangkap karena diduga melakukan pemerkosaan anak di bawah umur di Kabupaten Aceh Tenggara.
Hukum

Abang Ipar Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Aceh Tenggara Berakhir di Bui

Jumat, 21 November 2025
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman menerima kunjungan Director (Pengarah) Education Malaysia Indonesia (EMI) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Dr Hasnul Faizal bin Hushin Amri, Kamis (20/11).
Pendidikan

UIN Ar-Raniry Bahas Peluang Pembukaan Kelas Perguruan Tinggi Malaysia di Aceh

Kamis, 20 November 2025
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan
Pendidikan

USK Masuk Peringkat 1000 Dunia QS Sustainability 2026

Kamis, 20 November 2025
Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Polres Pidie, Kamis, 20 November 2025.
Aceh

Kapolda: Aceh Harus Jadi Daerah Aman dan Nyaman Bagi Semua Orang

Kamis, 20 November 2025
Kepala DPMG Aceh Besar Carbaini SAg
Politik

Besok, 209 Keuchik akan Dilantik Bupati Aceh Besar di Jantho

Kamis, 20 November 2025
Kejati Aceh menggelar program edukasi hukum bertajuk “Jaksa Masuk Dayah” dengan menyasar ratusan santri Dayah YPI Darussa’adah Cabang II Cot Tarom, Bireuen, Kamis (20/11). (Foto: Ist)
Pendidikan

Jaksa Masuk Dayah di Bireuen, Kejati Aceh Ingatkan Bahaya Perundungan

Kamis, 20 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?