Banda Aceh, Infoaceh.net — Harapan panjang masyarakat Aceh untuk melihat tanah wakaf Blang Padang yang dikuasai TNI Kodam Iskandar Muda (IM) segera dikembalikan ke Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, belum juga terwujud.
Padahal sebelumnya beredar informasi bahwa Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menyerahkan aset wakaf Sultan Aceh itu secara simbolis pada acara Zikir dan Munajat Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta, 10 Agustus 2025.
Namun, di hari yang sama, publik Aceh justru dikejutkan dengan kabar lain: Presiden Prabowo justru mengukuhkan lima Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) dan satu Brigade Infanteri (Brigif) baru TNI di Aceh, dalam upacara militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (10/8/2025).
Blang Padang, yang berada di jantung Kota Banda Aceh, merupakan tanah wakaf Sultan Aceh yang sejak lama berada di bawah penguasaan TNI Kodam Iskandar Muda.
Para ulama dan tokoh masyarakat Aceh, termasuk Tim Lobi Tarekat Syattariyah Alawiyah yang dipimpin Khadimul Aam Dr. Hilmy Bugak, selama ini terus memperjuangkan agar tanah tersebut dikembalikan kepada Nazir Masjid Raya Baiturrahman sesuai peruntukan wakafnya.
“Insya Allah, tinggal selangkah lagi Blang Padang akan kembali menjadi Wakaf Sultan Aceh dan dikelola oleh Nazir Masjid Raya Baiturrahman,” ujar Hilmy Bugak, akhir Juli lalu, seraya menyebut perjuangan mereka telah sampai pada titik terang.
Isyarat pengembalian tanah wakaf ini muncul setelah adanya indikasi informasi tentang rencana Presiden Prabowo menyerahkan simbolis tanah wakaf Blang Padang kepada pihak Nazir Masjid Raya pada acara Zikir & Munajat Akbar bertema Penegakan Syariat Islam sebagai Jalan Menuju Rahmatan Lil Alamin, yang digelar The Nusantara Tariqah Community di Masjid Istiqlal, Jakarta, 10 Agustus 2025.
Acara itu juga dihadiri ulama kharismatik Maulana Habib Luthfi bin Yahya dan tokoh-tokoh nasional.
Menurut Hilmy, momentum ini bukan sekadar acara keagamaan, melainkan peristiwa sakral pengembalian aset wakaf Sultan untuk kepentingan umat.
Selain acara di Jakarta, panitia pusat menjadwalkan zikir serentak di Banda Aceh pada hari yang sama, yang rencananya dipusatkan antara Blang Padang atau Masjid Raya Baiturrahman.
Presiden Prabowo dan Habib Luthfi akan hadir langsung di Jakarta, sementara masyarakat Aceh mengikuti secara daring.
Agenda lanjutan mencakup kunjungan Presiden dan Habib Luthfi ke Banda Aceh pada 13 Agustus untuk penyerahan langsung tanah Blang Padang, syukuran 20 tahun perdamaian Helsinki pada 15 Agustus, dan syukuran Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus di Aceh.
Yang Terjadi di Lapangan: Lima Batalyon Baru dan 1 Brigif Hadir di Aceh
Di tengah ekspektasi publik terhadap pengembalian tanah wakaf, justru di tanggal 10 Agustus 2025, Presiden Prabowo berada di Batujajar, Bandung Barat, memimpin upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer.
Dalam acara itu, Prabowo meresmikan lima Batalyon Teritorial Pembangunan dan 1 Brigif di Aceh, yakni:
1. Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) 853 – Kabupaten Aceh Timur (Mayor Inf Ilham Panji Akbar)
2. BTP 854 – Kabupaten Aceh Tengah (Mayor Inf Muhamad Fahri Prawira)
3. BTP 855 – Kabupaten Gayo Lues (Mayor Inf Irvan Nugraha Rodin)
4. BTP 856 – Kabupaten Nagan Raya (Letkol Inf Indra Rukmana)
5. BTP 857 – Kabupaten Pidie (Mayor Inf Hervin Rahadian Jannat)
6. Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan – Kabupaten Aceh Tengah (Letkol Inf Hulisda Melala)
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal menegaskan kehadiran satuan baru ini akan memperkuat sistem pertahanan wilayah Aceh.
“Selain menjaga kedaulatan, satuan-satuan ini akan meningkatkan pembinaan teritorial dan memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Presiden Prabowo dalam amanatnya menekankan pentingnya kesiapsiagaan, profesionalisme, dan soliditas TNI dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis, baik untuk operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.
Kontras Harapan dan Realitas
Pengumuman penguatan kekuatan militer di Aceh pada saat publik menanti pengembalian tanah wakaf Blang Padang ke Masjid Raya menimbulkan reaksi beragam di kalangan masyarakat.
Sebagian menilai langkah ini sebagai strategi negara untuk memperkuat keamanan, sementara lainnya memandangnya sebagai sinyal bahwa proses pengembalian aset wakaf ke tangan Nazir Masjid Raya Baiturrahman masih menyisakan tantangan.
Semua pihak di Aceh masih terus berharap Presiden Prabowo bisa segera datang langsung ke Aceh untuk menyerahkan tanah Blang Padang secara resmi ke Masjid Raya Baiturrahman.
Momentum ini diharapkan benar-benar terwujud dan menjadi titik akhir perjuangan panjang para ulama Aceh dalam mengembalikan hak wakaf sultan kepada umat.



