Banda Aceh, Infoaceh.net – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memaparkan perkembangan terbaru penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh dan Sumatra Barat dalam konferensi pers di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Jum’at (28/11).
Dalam keterangan resminya, BNPB mencatat 174 jiwa meninggal dunia, 79 orang hilang, dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor yang terjadi hampir serentak di tiga provinsi tersebut.
Bencana di Provinsi Aceh mengakibatkan 35 orang meninggal, 25 hilang, dan 8 luka-luka. Korban terbanyak berasal dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara. Pendataan masih berlangsung di Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Utara.
Jumlah pengungsi saat ini tercatat 4.846 KK yang tersebar di 20 kabupaten/kota, termasuk 96 titik di Kota Lhokseumawe.
Tiga Kabupaten Terisolir
Akses darat menuju Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah terputus total akibat rusaknya jalan nasional dan jembatan. Termasuk jembatan di Meureudu yang menjadi penghubung Banda Aceh–Lhokseumawe–Aceh Timur–Langsa–Aceh Tamiang.
Transportasi udara menjadi satu-satunya jalur dengan memanfaatkan Bandara Perintis Gayo Lues dan Bandara Rembele di Bener Meriah.
Starlink telah dipasang di tiga kabupaten terisolir tersebut untuk menjaga kelancaran komunikasi darurat.
Logistik mulai disalurkan ke berbagai titik, terutama di Lhokseumawe, berupa beras, mie instan, minyak goreng, telur, gula, diaper, dan obat-obatan.
Tiga pesawat Hercules mengirimkan bantuan Presiden berupa tenda, genset, alat komunikasi, LCR, dan kompresor.
Sebagai langkah mitigasi darurat, BNPB memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) serentak di tiga provinsi.
Aceh: OMC dimulai hari ini menggunakan pesawat PK-SNP dari Bandara Sultan Iskandar Muda.
Sumatera Utara: Sudah berjalan sejak Kamis (27/11) dengan empat sortie menggunakan 3.200 kg bahan semai NaCl dan CaO.
Sumatera Barat: Dijadwalkan mulai beroperasi Sabtu (29/11) dari Bandara Internasional Minangkabau.
Intervensi cuaca dilakukan untuk mengalihkan awan hujan ke wilayah aman dan mengurangi risiko banjir serta longsor.
Penanganan Dipimpin Terpusat
Kepala BNPB saat ini memimpin penanganan darurat dari Silangit–Tapanuli Utara bersama Deputi Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan.
Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah, memimpin penanganan untuk Provinsi Aceh.
Sementara itu, Sekretaris Utama BNPB, Rustian, ditugaskan untuk mengoordinasikan penanganan darurat di Sumatera Barat.
BNPB menegaskan akan terus memperbarui informasi sesuai perkembangan di lapangan dan berkomitmen mempercepat pemulihan akses, distribusi logistik, serta pencarian korban, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.



