BANDA ACEH, Infoaceh.net – Skala bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh kian mengkhawatirkan. Memasuki hari kelima, dampaknya terus membesar dan kini mencakup lebih dari separuh wilayah gampong di provinsi ini.
Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh melaporkan hingga Selasa malam (2/12/2025), sebanyak 3.310 dari 6.497 gampong telah terdampak langsung.
Hampir seluruh kabupaten/kota menghadapi tingkat kerusakan dan jumlah pengungsi yang melampaui kapasitas penanganan lokal.
“Dampaknya kini sudah mencapai lebih dari 50 persen gampong di Aceh,” kata Asisten II Sekda Aceh, Zulkifli, dalam rapat koordinasi di Posko Utama.
Gelombang Korban Terus Bertambah
Dalam laporan terakhir per pukul 19.37 WIB, jumlah korban jiwa meningkat menjadi 249 orang, sementara 227 lainnya masih hilang. Beberapa lokasi dilaporkan belum sepenuhnya terjangkau karena akses yang tertutup, sehingga angka tersebut berpotensi bertambah.
Selain itu, 1.435 warga mengalami luka ringan dan 403 luka berat. Rumah sakit di berbagai daerah melaporkan kapasitas ruang perawatan yang semakin terbatas, terutama untuk pasien dengan trauma berat.
“Masih banyak laporan dari kecamatan yang belum dapat diverifikasi karena keterbatasan jaringan dan akses,” ujar salah satu pejabat bidang operasi di posko.
Pengungsian Membludak
Situasi di lapangan menunjukkan tekanan yang semakin besar. Hingga malam tadi, jumlah pengungsi menembus 660.642 jiwa atau 157.321 kepala keluarga, yang tersebar di 828 titik pengungsian.
Beberapa posko dilaporkan padat, dengan fasilitas sanitasi yang minim dan logistik yang belum mencukupi.
Cuaca yang belum stabil turut memperburuk kondisi kesehatan para pengungsi, terutama anak-anak dan lansia.
Kerusakan Infrastruktur Menyebar Luas
Kerusakan akibat banjir dan longsor tidak hanya menimpa pemukiman warga, namun juga merusak fasilitas vital yang menjadi tulang punggung layanan publik dan perekonomian Aceh.
Data sementara mencatat:
77.049 unit rumah rusak
302 titik jalan rusak atau terputus
152 jembatan terdampak
138 kantor pemerintahan
51 rumah ibadah
201 sekolah dan 4 pesantren
Di sektor pertanian, kerusakan mencapai tingkat yang dikhawatirkan berdampak pada produksi pangan Aceh dalam jangka waktu panjang: 139.444 hektare sawah dan 12.012 hektare kebun rusak, serta 182 ekor ternak mati.
Logistik Bertumpuk, Distribusi Tersendat
Meski bantuan terus mengalir, distribusinya belum lancar. Hingga hari kelima, posko menerima 51.216 ton logistik, namun baru 28.605 ton yang berhasil disalurkan.
“Masih ada 22.711 ton yang belum tersalurkan. Ini jumlah besar, dan kita harus pastikan tidak ada titik yang luput dari distribusi,” ujar Zulkifli.
Ia meminta seluruh bidang mempercepat pendistribusian, terutama ke daerah terisolir. Jika jalur darat tidak memungkinkan, pengiriman udara akan dioptimalkan dari Lanud yang telah bersiaga.
Fokus ke Evakuasi dan Pemulihan Awal
Pemerintah Aceh kini menetapkan dua prioritas utama: mempercepat evakuasi korban di wilayah yang belum tersentuh, dan memastikan seluruh pengungsi mendapatkan bantuan minimal dalam 24–48 jam ke depan.
“Kita harus bergerak cepat. Ada lokasi-lokasi yang belum menerima bantuan sama sekali. Ini darurat,” tegas Zulkifli.
Operasi pencarian korban hilang juga terus dilanjutkan dengan dukungan TNI, Polri, Basarnas, relawan, serta masyarakat setempat.



