Banda Aceh, Infoaceh.net — Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh melaporkan data sementara per Kamis malam (4/12/2025) pukul 19.37 WIB.
Tercatat 305 orang meninggal dunia, 191 orang hilang serta 1.435 orang luka ringan dan 403 luka berat.
Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejak sepekan terakhir telah memengaruhi 18 kabupaten/kota, meliputi 229 kecamatan dan 3.310 gampong.
Total warga terdampak mencapai 326.800 kepala keluarga (KK) atau 1.599.740 jiwa.
Sebanyak 688.775 jiwa masih bertahan di 898 titik pengungsian.
Fasilitas Umum dan Aset Warga Rusak Parah
Kerusakan fasilitas umum terus bertambah dan kini mencakup: 138 kantor pemerintahan, 51 tempat ibadah, 201 sekolah, 4 pesantren, 204 fasilitas kesehatan, 302 titik jalan, 152 jembatan
Kerugian harta benda dan sektor pertanian juga besar. Pemerintah mencatat 78.076 rumah rusak, 182 ekor ternak hilang, serta kerusakan lahan pertanian mencapai 55.404 hektare sawah dan 12.700 hektare kebun.
Sekda Aceh M. Nasir Syamaun menepis kabar viral mengenai temuan jenazah hingga satu truk di Aceh Tamiang. Ia menegaskan informasi itu tidak terverifikasi dan dapat memicu kepanikan.
“Itu berita yang belum teridentifikasi. Kita harus menenangkan masyarakat,” ujar Nasir.
Ia menyebut hingga Rabu (3/12/2025), tidak ada laporan resmi terkait temuan jenazah dalam jumlah besar seperti yang beredar di media sosial.
Menurut laporan Wakil Menteri Sosial yang berada di Aceh Tamiang, situasi di wilayah kota relatif terkendali.
Evakuasi korban masih berlangsung di sejumlah titik sehingga pembaruan data dilakukan terus-menerus.
“Memang ada temuan mayat dan sudah dievakuasi. Jumlah pastinya terus kita update. Data kita untuk seluruh Aceh saat ini ada 305 korban meninggal, jadi kalau dikabarkan jumlahnya besar sekali tentu tidak mungkin,” ujarnya.
Nasir menjelaskan, distribusi logistik di Aceh Tamiang kini lebih baik setelah bantuan dari Kementerian Sosial dapat masuk melalui jalur darat dari Sumatera Utara.
Sebelumnya wilayah tersebut berada dalam kondisi “SOS” sehingga membutuhkan pasokan cepat.
“Alhamdulillah sudah tembus dan sudah masuk, sudah relatif aman untuk kondisi logistiknya,” katanya.
Pemerintah Aceh juga menyiapkan tambahan pengiriman melalui jalur laut dari Aceh Utara untuk memperkuat stok kebutuhan dasar.
“Kita boom logistik supaya masyarakat di sana lebih terjamin menghadapi masa pemulihan ke depan,” ujar Nasir.
Meski kondisi mulai membaik, beberapa daerah masih membutuhkan distribusi logistik tambahan, terutama di: Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Utara.
Nasir memastikan pendataan ulang terus dilakukan agar tidak ada wilayah yang terlewat.
“Secara umum mereka sudah tertangani. Tapi perlu kita cek lagi wilayah yang belum dapat. Kita koordinasi dengan posko kabupaten/kota agar distribusi logistik segera merata,” ujarnya.



