Banda Aceh, Infoaceh.net — Upaya pemulihan jaringan operasional kantor PT Bank Aceh Syariah setelah bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menunjukkan progres signifikan.
Hingga saat ini, 98 persen jaringan kantor Bank Aceh telah kembali beroperasi normal.
Bank Aceh memiliki 192 jaringan kantor, mulai dari Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu hingga Payment Point, yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Aceh serta beberapa kota besar seperti Medan dan Jakarta.
Jaringan yang luas tersebut selama ini menjadi tulang punggung layanan keuangan bagi masyarakat.
Namun, banjir besar dan longsor beberapa pekan terakhir menyebabkan 46 jaringan kantor terdampak dan sempat menghentikan layanan.
Kondisi akses yang terputus, kerusakan infrastruktur, serta faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama penutupan sementara sejumlah kantor.
Direktur Utama Bank Aceh, Fadhil Ilyas, menegaskan keselamatan karyawan dan nasabah menjadi prioritas utama ketika bencana terjadi.
“Ketika bencana datang, yang paling penting bagi kami adalah memastikan keselamatan seluruh tim serta memulihkan layanan secepat mungkin. Kami memahami bahwa akses ke layanan keuangan sangat krusial khususnya di masa pemulihan seperti ini,” ujar Fadhil Ilyas dalam keterangannya, Jum’at (5/12).
Untuk mempercepat pemulihan, Direksi Bank Aceh membentuk Tim Task Force Percepatan Pemulihan Operasional Kantor yang mulai bekerja sejak Rabu, 27 November 2025.
Tim ini fokus menyisir seluruh kantor yang terdampak banjir, memastikan infrastruktur aman digunakan serta memulihkan layanan inti perbankan.
Hasilnya, dalam waktu singkat 42 kantor di wilayah Sigli, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Idi, Takengon, Bener Meriah dan Blangkejeren telah kembali aktif, termasuk seluruh Kantor Cabang Pembantu di bawah koordinasi masing-masing wilayah.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras tim, sebagian besar jaringan kantor telah beroperasi kembali. Ini kabar baik bagi masyarakat yang membutuhkan layanan seperti penarikan tunai, transfer dana, hingga pencairan bantuan,” kata Fadhil.
Empat Kantor di Aceh Tamiang dalam Proses Pemulihan
Saat ini, tersisa empat kantor di wilayah Aceh Tamiang yang belum beroperasi penuh. Pemulihan diproyeksikan selesai pada Senin, 8 Desember 2025, sehingga seluruh jaringan kantor Bank Aceh dapat kembali aktif 100 persen.
Bank Aceh menyadari setiap kantor yang terdampak memiliki ribuan nasabah yang sangat bergantung pada layanan keuangan harian, termasuk kebutuhan usaha hingga penanganan darurat pascabencana.
Karena itu, pemulihan infrastruktur dilakukan dengan percepatan maksimal.
“Kami tidak hanya bicara soal operasional atau ATM. Ini tentang tanggung jawab sosial dan keberpihakan kepada masyarakat yang sedang berjuang,” teranb Fadhil.
Layanan ATM dan Mobile Banking Berjalan Normal
Hingga kini mayoritas operasional Bank Aceh telah pulih sepenuhnya. Hanya wilayah Kualasimpang yang masih membutuhkan penanganan lanjutan. Bank Aceh juga mengimbau nasabah untuk memanfaatkan jaringan ATM yang telah kembali aktif serta layanan mobile banking yang beroperasi penuh 24 jam.
Bank Aceh menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, aparat keamanan dan seluruh pihak yang membantu percepatan pemulihan.
Bank Aceh menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda terdepan dalam memastikan roda ekonomi masyarakat tetap bergerak melalui layanan perbankan yang aman dan optimal.



