Banda Aceh, Infoaceh.net — Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Sabtu sore, 6 Desember 2025, total korban jiwa telah mencapai 914 orang, meningkat 47 orang dibandingkan sehari sebelumnya yang berjumlah 867 jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan perkembangan terbaru tersebut dalam konferensi pers update penanganan bencana hidrometeorologi Sumatera yang digelar di Media Center Komdigi, Kantor Gubernur Aceh, Sabtu (6/12).
“Innalillahi wainna ilaihi raji’un, simpati yang mendalam kami sampaikan kepada para keluarga korban,” ujar Abdul Muhari.
Rincian Korban Jiwa
Abdul Muhari merinci korban meninggal dunia tertinggi berasal dari Provinsi Aceh sebanyak 359 jiwa, disusul Sumatera Utara (Sumut): 329 jiwa dan Sumatera Barat (Sumbar): 226 jiwa
Ia menegaskan bahwa BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, serta berbagai unsur relawan terus melakukan percepatan operasi pencarian dan pertolongan di seluruh wilayah terdampak.
“BNPB terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan dalam operasi pencarian dan pertolongan, sehingga angka korban bisa diminimalkan sekecil mungkin,” katanya.
Selain korban meninggal, BNPB juga mencatat masih adanya ratusan warga yang dilaporkan hilang.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD tiga provinsi, jumlah korban hilang saat ini tercatat 389 jiwa, turun dari laporan sebelumnya yang mencapai 521 jiwa.
Menurut Abdul Muhari, dinamika data tersebut terjadi karena beberapa warga yang awalnya dinyatakan hilang telah ditemukan atau melapor dalam kondisi selamat.
“Data korban hilang yang kemarin berjumlah 521 jiwa, per hari ini berdasarkan rekam Pusdalops BPBD menjadi 389 jiwa,” jelasnya.
Ia berharap angka tersebut terus menurun seiring upaya maksimal tim SAR di lapangan.
Upaya Penanganan Terus Diperkuat
BNPB menegaskan semua sumber daya telah dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban, pemulihan wilayah, serta penyaluran bantuan bagi masyarakat terdampak.
Koordinasi lintas lembaga juga diperkuat untuk mempercepat penanganan darurat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.



