Kuala Simpang, Infoaceh.net — Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, menegaskan bahwa dirinya bersama seluruh jajaran pemerintah daerah terus bekerja memaksimalkan upaya penanganan banjir, meski tidak semua langkah terekspose di ruang publik.
Ia menyampaikan klarifikasi ini untuk meluruskan persepsi masyarakat yang menilai pemerintah lamban atau tidak hadir dalam penanganan bencana.
Menurutnya, sejak awal banjir melanda, seluruh unsur pemerintah, TNI–Polri, relawan, dan masyarakat sudah bergerak melakukan berbagai langkah darurat, mulai dari evakuasi warga, pendirian posko, hingga penyaluran logistik dan layanan kesehatan.
Ia menekankan fokus utama saat ini adalah bekerja cepat, bukan mencari sorotan.
“Tidak semua pekerjaan kami diekspos ke media, tetapi itu bukan berarti kami tidak bergerak. Kami bekerja siang malam bersama semua unsur. Fokus kami adalah keselamatan warga, bukan hanya publikasi,” tegasnya, Selasa, 9 Desember 2025.
Ia juga menyampaikan beberapa kendala yang terjadi dalam upaya penanggulangan, seperti listrik belum normal, jaringan, maupun BBM.
Itu semua, katanya, hal-hal yang seharusnya terkolerasi dalam penanganan bencana ini. Namun, ini keadaan yang harus kita hadapi, bukan saling menyalahkan.
“Jadi, kami dari Pemerintah bukan tidak berbuat apa-apa. Semua relasi yang ada kami gunakan agar bantuan banyak mengarah ke Tamiang untuk membantu masyarakat,” ujarnya lagi.
Armia Pahmi mengajak masyarakat mengedepankan kebersamaan dan tidak saling menyalahkan di tengah situasi darurat.
Ia memastikan semua sumber daya telah dikerahkan untuk memperkuat logistik, membuka akses wilayah terisolasi serta memperbaiki infrastruktur secara bertahap.
“Ini bukan saatnya saling menyalahkan. Pemerintah, TNI–Polri, relawan, semuanya sedang bekerja. Mari kita fokus pada pemulihan dan memastikan warga terdampak tertangani dengan baik,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Armia Pahmi juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing isu atau informasi yang dapat melemahkan upaya-upaya penanggulangan di lapangan.
“Saya mengajak semua pihak untuk lebih bijak menerima dan menyebarkan informasi. Jika ada keluhan atau kebutuhan mendesak, sampaikan melalui perangkat desa atau posko,” tutupnya.



