INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Aceh

Pemerintah Lambat Tangani Bencana, Warga Korban Banjir Aceh Kibarkan Bendera Putih Minta Bantuan Internasional 

Last updated: Sabtu, 13 Desember 2025 01:52 WIB
By M Saman
Share
Lama Bacaan 5 Menit
Warga di lokasi terdampak bencana banjir besar Aceh mengibarkan bendera putih di sejumlah titik sepanjang Jalan Banda Aceh–Medan,  sebagai simbol darurat dan permohonan bantuan kepada dunia internasional. (Foto: Ist)
SHARE
Aceh Timur, Infoaceh.net — Kekecewaan dan keputusasaan warga terdampak bencana besar banjir bandang dan longsor di Aceh mulai memuncak.
Di sejumlah titik di sepanjang Jalan Nasional Banda Aceh–Medan, warga mengibarkan bendera putih sebagai simbol darurat dan permohonan bantuan kepada dunia internasional.
Langkah ini dilakukan karena mereka menilai pemerintah Indonesia lambat menangani bencana yang telah melumpuhkan sedikitnya 18 kabupaten/kota di Aceh.
Fenomena bendera putih itu terlihat melalui sejumlah video yang beredar luas di media sosial pada Jum’at (12/12/2025). Bendera berwarna putih itu diikat pada batang kayu, lalu ditancapkan di bahu jalan, persimpangan, hingga jembatan-jembatan besar yang menjadi jalur utama transportasi.
Bentangan Bendera Putih dari Aceh Tamiang hingga Pidie Jaya
Informasi yang diterima Infoaceh.net menyebutkan bahwa pengibaran bendera putih dilakukan di sejumlah wilayah paling parah terdampak banjir, khususnya daerah-daerah di sepanjang poros timur Aceh.
Mulai dari: Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bireuen dan Pidie Jaya
Di beberapa lokasi, bendera dipasang berjejer di kiri-kanan jalan seperti pagar darurat, seolah ingin memastikan tanda itu tidak terlewatkan oleh siapapun yang melintas.
Sejumlah jembatan besar seperti di Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Bireuen juga terlihat dihiasi deretan bendera putih yang berkibar di tengah angin deras.
Bagi warga, simbol tersebut bukan sekadar tanda menyerah, melainkan isyarat bahwa situasi di Aceh telah mencapai level darurat kemanusiaan.
Warga: “Kami Minta Dunia Internasional Turun ke Aceh”
Seorang warga dari Kabupaten Aceh Timur yang menjadi korban banjir mengaku bahwa pengibaran bendera putih dilakukan sebagai bentuk keputusasaan kolektif masyarakat akibat lambatnya penanganan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Aceh sekarang berarti dalam darurat. Kami memohon kepada pihak internasional, negara-negara di PBB, agar membantu Aceh pasca banjir,” ujarnya kepada wartawan.
Ia menambahkan langkah ini diambil karena kondisi di lapangan terus memburuk sementara bantuan logistik, air bersih, obat-obatan, dan peralatan evakuasi masih sangat terbatas. Banyak desa masih terisolir, akses jalan terputus, dan ribuan warga bertahan di posko seadanya.
“Kami meminta kepada NGO yang ada di negara asing untuk cepat masuk ke Aceh, karena Aceh sedang darurat. Kami tidak bisa menunggu lebih lama,” tambahnya dengan suara bergetar.
Gerakan Spontan Warga: “Kami Kehabisan Cara”
Menurut warga tersebut, aksi pemasangan bendera putih bukanlah gerakan politik ataupun tekanan kepada pihak tertentu. Gerakan ini murni muncul dari hati nurani warga yang sudah terpojok oleh bencana dan minimnya respons pemerintah.
“Ini gerakan hati nurani. Tidak ada aktor, tidak ada organisasi. Ini hanya cara kami untuk memberitahu bahwa keadaan sudah sangat buruk. Negara internasional belum dapat memperhatikan Aceh, maka kami harus menarik perhatian itu,” ungkapnya.
Warga dari berbagai daerah lain yang ikut memasang bendera juga menyampaikan hal serupa. Kebanyakan dari mereka telah berhari-hari terjebak banjir, kehilangan harta benda, bahkan kehilangan anggota keluarga, tanpa kepastian kapan bantuan penuh akan tiba.
Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh kali ini disebut sebagai salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Hujan ekstrem yang turun selama beberapa hari menyebabkan: sungai-sungai besar di Aceh meluap, ratusan desa terendam,, jalan nasional putus di berbagai titik, jembatan runtuh, listrik padam, sinyal telekomunikasi hilang selama berjam-jam termasuk di daerah padat penduduk.
Situasi ini diperparah dengan terbatasnya alat berat, minimnya perahu evakuasi, serta lambatnya distribusi logistik.
Pengibaran bendera putih oleh warga semakin mempertegas tuntutan agar pemerintah pusat mengambil langkah cepat dan terukur. Para tokoh masyarakat, akademisi, hingga relawan kemanusiaan menilai bahwa situasi Aceh kini masuk kategori darurat nasional sehingga memerlukan: penambahan personel TNI/Polri, bantuan udara secara masif, bantuan logistik dan medis skala besar, tim SAR nasional tambahan, mobilisasi alat berat, pembukaan akses darurat ke wilayah yang terisolasi
Sementara itu, sejumlah organisasi internasional seperti lembaga kemanusiaan asing, NGO global, dan lembaga donor disebut sedang memantau situasi Aceh, namun belum memastikan aksi masuk ke lapangan.
Warga: “Jangan Biarkan Aceh Sendirian”
Di tengah ketidakpastian dan cuaca ekstrem yang belum mereda, warga berharap pengibaran bendera putih ini membuka mata semua pihak bahwa bencana di Aceh bukan sekadar banjir biasa, tetapi kondisi darurat kemanusiaan yang membutuhkan penanganan cepat.
“Kami bukan ingin membuat gaduh. Kami hanya ingin hidup. Jangan biarkan Aceh sendirian,” kata salah satu warga yang mengibarkan bendera putih di Aceh Tamiang.
Previous Article 6.508 Pegawai Non-ASN Pemerintah Aceh akan Ditetapkan Jadi PPPK Paruh Waktu 6.508 Pegawai Non-ASN Pemerintah Aceh akan Ditetapkan Jadi PPPK Paruh Waktu
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Aceh
Pemerintah Lambat Tangani Bencana, Warga Korban Banjir Aceh Kibarkan Bendera Putih Minta Bantuan Internasional 
Sabtu, 13 Desember 2025
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025
Sebanyak 40 Anggota DPRK Pidie periode 2024-2029 dilantik oleh Plh Ketua PN Sigli Khairul Umam Syamsuyar SH MH di Ruang Sidang DPRK Pidie, Sigli, Senin (26/8). Foto: Istimewa
Politik
40 Anggota DPRK Pidie Dilantik, 11 dari Partai Aceh
Selasa, 27 Agustus 2024
Presiden Prabowo Subianto mendengar curhat pengungsi korban banjir dan longsor di posko pengungsian Masjid Besar Al-Abrar, Aceh Tengah, Jum'at (12/12). (Foto: Ist)
Aceh
Pengungsi di Aceh Tengah Curhat Rumah Rusak, Prabowo Janji Bangun Hunian Sementara-Tetap
Sabtu, 13 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Pertanyaan publik mengenai besarnya dana pemerintah untuk penanganan banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh kian mengemuka. (Foto: Ist)
Aceh

Berapa Dana Pusat dan Provinsi untuk Banjir Aceh? Pemerintah Diminta Jujur

Jumat, 12 Desember 2025
Aceh

Kapolri Kirim Kapal Rawa Bantu Penyeberangan di Jembatan Putus Kuta Blang Bireuen

Jumat, 12 Desember 2025
Pemerintah Aceh mengeluarkan imbauan keras terkait larangan mengambil kayu yang berserakan di kawasan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh. (Foto: Ist)
Aceh

Gubernur Aceh Larang Pengambilan Kayu di Lokasi Banjir: Bagian dari Barang Bukti Penyelidikan  

Jumat, 12 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem meminta pemerintah pusat untuk membuka akses bantuan internasional. (Foto: Ist)
Aceh

Gubernur Mualem Minta Pemerintah Pusat Buka Akses Bantuan Internasional ke Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Jumlah korban akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Aceh terus bertambah. (Foto: Ist)
Aceh

Sudah 407 Orang Korban Meninggal Banjir Aceh, Hampir 2 Juta Warga Terdampak  

Jumat, 12 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem, Rabu malam (10/12) mengumumkan perpanjangan status masa tanggap darurat bencana Aceh hingga 14 hari ke depan. (Foto: Ist)
Aceh

Gubernur Mualem Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Komisi VIII DPR RI melakukan pertemuan dengan Sekda Aceh, M. Nasir Syamaun di Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh di lantai 3 Kantor Gubernur Aceh, Rabu, 10 Desember 2025. (Foto: Ist)
Aceh

Presiden Terjebak Laporan ABS dalam Penanganan Banjir Aceh, Komisi VIII DPR RI Desak Penetapan Bencana Nasional

Jumat, 12 Desember 2025
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar 
Aceh

Wali Nanggroe Kritik Pemerintah Lambat Tangani Bencana Aceh, Minta Dibuka Akses Bantuan Internasional

Jumat, 12 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?