Aceh Utara, Infoaceh.net — Lebih dari 100 ribu warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Utara hingga kini belum memiliki tempat penampungan yang layak.
Kondisi tersebut terungkap saat Ketua MPR RI Ahmad Muzani meninjau langsung wilayah terdampak sekaligus menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Aceh.
Bantuan yang disalurkan berupa 5.000 paket sembako dan obat-obatan yang didistribusikan ke tiga kabupaten di Aceh, yakni Aceh Utara, Aceh Tamiang dan Aceh Timur.
Dalam keterangannya, Ahmad Muzani mengungkapkan bencana kali ini melumpuhkan hampir seluruh wilayah Aceh Utara. Dari total 27 kecamatan, sebanyak 25 kecamatan mengalami kerusakan berat, sementara dua kecamatan lainnya terdampak ringan.
“Aceh Utara terdiri dari 27 kecamatan. Sebanyak 25 kecamatan terdampak parah dan dua kecamatan terdampak ringan. Artinya, seluruh kabupaten terdampak bencana,” ujar Muzani, Sabtu (13/12).
Ia menyebutkan jumlah pengungsi telah melampaui 100 ribu jiwa. Namun, sebagian besar warga belum tertampung di hunian sementara karena keterbatasan fasilitas.
Akibatnya, masyarakat terpaksa mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat, sekolah, dan masjid yang berada di wilayah lebih tinggi dan relatif aman.
“Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Rumah hancur, sawah rusak, ternak musnah. Bahkan ada anggota keluarga yang meninggal dan hilang. Secara psikologis, mereka kehilangan semangat hidup,” ungkapnya.
Muzani menegaskan, pemulihan akses infrastruktur menjadi kebutuhan paling mendesak. Jalan desa, kecamatan, hingga kabupaten yang rusak parah harus segera diperbaiki agar aktivitas warga kembali berjalan dan distribusi bantuan tidak terhambat.
Selain itu, menjelang bulan Ramadan, masyarakat berharap pemerintah pusat segera membangun rumah singgah atau hunian sementara agar para pengungsi dapat hidup lebih layak.
“Mereka berharap pemerintah pusat segera membangun rumah-rumah yang hancur akibat bencana, agar kehidupan bisa kembali normal,” jelasnya.
Dalam sektor pendidikan, Muzani menyampaikan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyiapkan bantuan berupa school kit lengkap bagi anak-anak korban bencana agar kegiatan belajar mengajar dapat segera berjalan kembali.
“Pendidikan anak-anak tidak boleh terhenti karena bencana,” tegasnya.
Pemerintah juga memastikan pemenuhan layanan dasar bagi korban bencana. Salah satunya melalui kebijakan penggratisan BPJS Kesehatan bagi masyarakat terdampak, serta jaminan pelayanan kesehatan yang optimal. Selain itu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan menggratiskan layanan sertifikasi tanah bagi warga yang terdampak.
“BPJS Kesehatan digratiskan, layanan kesehatan tetap maksimal, dan BPN menggratiskan sertifikasi tanah bagi korban bencana,” tambahnya.
Secara nasional, MPR RI menyalurkan total 15.000 paket bantuan ke tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Masing-masing provinsi menerima 5.000 paket bantuan.
Untuk Provinsi Aceh, bantuan dialokasikan sebanyak 2.000 paket untuk Aceh Utara, 2.000 paket untuk Aceh Tamiang, dan 1.000 paket untuk Aceh Timur.
Setiap paket berisi kebutuhan pokok dan perlengkapan penting, seperti susu, gula, kopi, mi instan, minyak goreng, biskuit, popok bayi, pembalut perempuan, minyak kayu putih, balsam, serta obat-obatan.
“Bantuan ini memang terbatas, tetapi perhatian Presiden Prabowo sangat besar untuk segera memulihkan kehidupan masyarakat agar kembali seperti sedia kala,” tegas Muzani.
Dalam penanganan bencana, Muzani juga mengapresiasi sinergi berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, BNPB, Kementerian Sosial, relawan, lembaga sosial, hingga masyarakat luas.
“Kegotongroyongan bangsa Indonesia tidak pernah pudar. Itulah kekuatan dan warisan yang harus kita jaga,” pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ahmad Muzani didampingi Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Kesehatan Benny Oktavianus serta sejumlah anggota MPR RI lainnya.



