INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Telkomsel Tak Punya Empati di Tengah Bencana Aceh

Last updated: Selasa, 16 Desember 2025 15:23 WIB
By M Saman
Share
Lama Bacaan 5 Menit
Kantor GraPARI Telkomsel di Kota Banda Aceh. (Foto: Ist)
SHARE
Banda Aceh, Infoaceh.net — Di tengah penderitaan masyarakat Aceh akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor, layanan telekomunikasi justru dinilai ikut memperparah situasi.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, menilai PT Telkomsel menunjukkan sikap minim empati terhadap kondisi darurat yang dialami warga, khususnya di Kota Banda Aceh.
Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh telah melumpuhkan berbagai sendi kehidupan masyarakat. Listrik padam sudah tiga pekan, pasokan LPG tersendat, air bersih sulit diperoleh, dan akses komunikasi menjadi sangat terbatas.
Dalam kondisi krisis seperti itu, keberadaan jaringan telekomunikasi seharusnya menjadi kebutuhan vital, baik untuk koordinasi bantuan, komunikasi keluarga, hingga layanan darurat.
Namun kenyataannya, jaringan Telkomsel di Banda Aceh justru mengalami gangguan serius. Sinyal melemah, koneksi data tidak stabil, bahkan di sejumlah wilayah dilaporkan hilang sama sekali. Kondisi ini memicu keluhan luas dari masyarakat.
Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka.
Ia menyebut Telkomsel tidak menunjukkan keseriusan dalam menjamin layanan komunikasi bagi masyarakat yang sedang dilanda musibah.
“Nggak ada listrik, gak ada LPG, gak ada air bersih. Sekarang sinyal pun bermasalah. Telkomsel menurut saya kurang, bahkan tidak serius melihat kondisi kita di Aceh,” kata Irwansyah yang langsung mendatangi kantor GraPARI Telkomsel di Banda Aceh, Senin (15/12).
Menurut Irwansyah, lemahnya jaringan Telkomsel bukan semata akibat dampak bencana, melainkan juga karena minimnya kesiapan infrastruktur darurat yang dimiliki perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut.
Ia mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa dari sekitar 150 tower BTS Telkomsel yang tersebar di Banda Aceh, hanya sekitar 20 unit yang dilengkapi genset sebagai sumber listrik cadangan.
Artinya, mayoritas BTS sangat bergantung pada pasokan listrik dari PLN yang hingga kini belum sepenuhnya pulih pascabencana.
“Bayangkan, dari 150-an BTS Telkomsel di Banda Aceh, hanya sekitar 20-an yang punya genset. Pantas saja sinyal kita rusak dan terganggu ketika listrik padam,” ujarnya.
Irwansyah menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya mitigasi bencana yang dilakukan Telkomsel, khususnya di wilayah yang secara geografis rawan bencana seperti Aceh.
Padahal, menurutnya, Telkomsel adalah perusahaan besar dengan sumber daya dan kemampuan finansial yang sangat memadai.
“Telkomsel bukan perusahaan kacangan. Ini perusahaan besar. Jangan bilang tidak ada uang untuk menyediakan genset di banyak BTS,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat dan perpanjangan lidah masyarakat Banda Aceh, Irwansyah secara resmi meminta Telkomsel segera melakukan langkah konkret.
Ia mendesak agar Telkomsel menambah jumlah BTS yang didukung genset mandiri atau sumber energi cadangan lainnya, sehingga jaringan komunikasi tetap dapat berfungsi meskipun listrik dari PLN belum normal.
“Jangan sampai semua BTS Telkomsel bergantung penuh pada PLN, sementara sampai hari ini listrik juga belum 100 persen pulih. Ini soal kesiapsiagaan dan tanggung jawab sosial perusahaan,” katanya.
Ia menegaskan di tengah situasi bencana, akses komunikasi bukan sekadar layanan komersial, melainkan kebutuhan dasar masyarakat.
Tanpa sinyal, warga kesulitan menghubungi keluarga, meminta pertolongan, maupun mengakses informasi penting terkait bantuan dan kondisi darurat.
“Komunikasi itu nyawa di saat bencana. Kalau sinyal mati, masyarakat makin terisolasi dan menderita,” ujar Irwansyah.
Lebih jauh, Irwansyah juga menyoroti aspek empati dan kepedulian sosial. Ia menilai Telkomsel belum menunjukkan kehadiran yang nyata di tengah penderitaan rakyat Aceh, baik melalui perbaikan cepat jaringan, penambahan fasilitas darurat, maupun langkah-langkah kemanusiaan lainnya.
“Tolong hadirkan sedikit hati dan empati untuk kami di Aceh, khususnya Banda Aceh. Sudah cukup banyak derita yang kami rasakan saat ini,” ucapnya.
Ia berharap Telkomsel tidak hanya melihat Aceh sebagai pasar, tetapi juga sebagai wilayah yang membutuhkan perhatian khusus, terutama ketika bencana melanda.
Menurutnya, keuntungan besar yang diraih perusahaan seharusnya sebanding dengan tanggung jawab sosial yang ditunjukkan kepada masyarakat.
Di akhir pernyataannya, Irwansyah menyampaikan doa dan harapan agar masyarakat Aceh diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah beruntun yang terjadi.
“Semoga Allah memberikan pahala yang besar atas kesabaran luar biasa yang dimiliki oleh warga Banda Aceh dan seluruh rakyat Aceh,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Telkomsel terkait kritik dan tuntutan yang disampaikan Ketua DPRK Banda Aceh tersebut. 
Masyarakat berharap perusahaan segera mengambil langkah nyata agar layanan komunikasi dapat kembali normal dan mendukung proses pemulihan pascabencana di Aceh.
Previous Article Operasi Pasar LPG 3 Kg di Banda Aceh dan Aceh Besar, Pertamina Salurkan 14.560 Tabung
Next Article Terobos Longsor Demi Layanan Nasabah, Komunitas Trail Bank Aceh TRABAS Antar BBM ke Bener Meriah
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Presiden Prabowo Subianto menolak desakan ulama Aceh untuk penetapan status Bencana Nasional atas banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Aceh-Sumatera. (Foto: Ist)
Nasional
Tolak Permintaan Ulama Aceh, Prabowo Enggan Tetapkan Bencana Nasional: Ini 3 dari 38 Provinsi
Selasa, 16 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Ekonomi
Listrik Terus Padam 19 Hari Pascabencana, Banda Aceh dan Aceh Besar Gelap Gulita
Selasa, 16 Desember 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Satu keluarga asal Aceh Tengah tiba di Banda Aceh sebagai pasien rujukan persalinan darurat. (Foto: Dok. BFLF)
Umum

Naik Heli ke Rumah Singgah BFLF: Kisah Persalinan Darurat di Tengah Bencana Aceh

Senin, 15 Desember 2025
Dewan Profesor USK menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI untuk penetapan bencana nasional dan membuka akses bantuan kemanusiaan internasional bagi wilayah terdampak bencana besar banjir bandang dan longsor di Aceh-Sumatera. (Foto: Ist)
Umum

Dewan Profesor USK Desak Presiden Tetapkan Bencana Nasional dan Buka Akses Bantuan Internasional

Senin, 15 Desember 2025
Umum

Akses Bireuen-Bener Meriah Pulih, Jembatan Bailey Teupin Mane Rampung dan Sudah Bisa Dilintasi  

Minggu, 14 Desember 2025
Umum

UKW PWI Aceh di Lhokseumawe Berakhir, 18 Wartawan Dinyatakan Kompeten

Minggu, 14 Desember 2025
Umum

Kapal Rawa Disiagakan Bantu Penyeberangan Gratis di Jembatan Putus Kutablang

Sabtu, 13 Desember 2025
Kalaksa BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil melepaskan 270 ton bantuan untuk korban banjir melalui jalur laut di Pelabuhan Ulee Lheue, Jum'at (12/12).
Umum

Aceh Besar Terjunkan 39 Relawan Bantu Korban Banjir, Bantuan Bertambah Jadi 270 Ton

Sabtu, 13 Desember 2025
Dr Fairus M Nur Ibrahim MA, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. (Foto: Ist)
Umum

Pejabat Negara Asbun Rusak Penanganan Bencana di Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Mulai Jum'at (12/12), jembatan Meureudu, Pidie Jaya resmi dibuka kembali dan sudah dapat dilintasi. (Foto: Ist)
Umum

Selesai Diperbaiki, Jembatan Krueng Meureudu Kembali Dibuka  

Jumat, 12 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?